Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STUDI LITERATUR MENGENAI GAMBARAN COACHING, MENTORING DAN KONSELING BAGI KESEJAHTERAAN KARYAWAN DI TEMPAT KERJA Sinaga, Okta Eliza; Wustari L Mangundjaya
EZRA SCIENCE BULLETIN Vol. 3 No. 1 (2025): January-June 2025
Publisher : Kirana Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/ezrasciencebulletin.v3i1.210

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai peram coaching, mentoring, dan konseling terhadap kesejahteraan karyawan di tempat kerja. Metode yang digunakan pada penelitian ini, adalah dengan cara menggunakan studi literatur yaitu mengumpulkan dan menganalisis berbagai literatur, seperti artikel jurnal, buku, dan laporan penelitian yang membahas ketiga pendekatan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa coaching berfokus pada pengembangan keterampilan dan pencapaian tujuan spesifik, yang dapat meningkatkan kinerja dan kepercayaan diri karyawan. Sementara itu, mentoring berperan penting dalam pengembangan karir jangka panjang, memberikan dukungan dan bimbingan yang membantu karyawan mengatasi tantangan dalam lingkungan kerja. Di sisi lain, konseling berfokus pada kesehatan mental dan emosional, yang membantu karyawan mengelola stres dan masalah pribadi yang dapat mempengaruhi kinerja mereka. Berdasarkan penelitian ini, ketiga pendekatan ini saling melengkapi dan memiliki efek yang signifikan terhadap kesehatan karyawan. Oleh karena itu, organisasi disarankan untuk menggabungkan pendekatan coaching, mentoring, dan konseling ke dalam strategi pengembangan sumber daya manusia, sehingga diharapkan akan membuat tempat kerja lebih produktif dan lebih baik untuk karyawan
Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Burnout Kerja Pada Guru PAUD di Kecamatan Bekasi Selatan Sinaga, Okta Eliza; Merdiaty, Netty
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 25 No. 3 (2025): September 2025
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/c8hbka24

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara self-efficacy dengan burnout kerja pada guru Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Bekasi Selatan. Masalah burnout pada guru menjadi perhatian karena dapat berdampak negatif terhadap kinerja profesional dan perkembangan anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan jumlah partisipan sebanyak 247 guru yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan skala self-efficacy dan skala burnout kerja yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil analisis korelasi Spearman satu arah menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat kuat antara self-efficacy dan burnout (r = 0,916). Namun, nilai signifikansi (p = 1,000) menunjukkan bahwa hubungan tersebut tidak signifikan dalam konteks pengujian hipotesis arah negatif. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan adanya hubungan negatif antara self-efficacy dan burnout tidak dapat diterima. Temuan ini menunjukkan bahwa dalam konteks penelitian ini, self-efficacy yang tinggi tidak secara signifikan berkaitan dengan rendahnya tingkat burnout pada guru Pendidikan Anak Usia Dini
TIPOLOGI WHITE COLLAR CRIME DI INDONESIA: PENDEKATAN PSIKOLOGI Sinaga, Okta Eliza; Wardani , Kusuma; Florence , Rahel Laura; Pertiwi, Yuarini Wahyu
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 3 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

White Collar Crime atau Kejahatan Kerah Putih adalah kejadian yang terus menerus berulang di berbagai negara, khususnya di Indonesia. White Collar di Indonesia mengarah pada serangkaian suatu perilaku kriminal yang dilakukan oleh seorang atau anggota dengan latar belakang seorang yang profesional terhadap suatu hal atau ekonomi tinggi, seperti pejabat, pengusaha, atau eksekutif perusahaan. Latar belakang dari adanya kejahatan ini seringkali melibatkan penyalahgunaan kepercayaan, manipulasi informasi, korupsi, pencucian uang, dan pelanggaran hukum lainnya yang berkaitan dengan keuangan. Di Indonesia, fenomena White Collar Crime memerlukan perhatian serius dan upaya bersama dari pemerintah, lembaga penegak hukum, sektor swasta, dan masyarakat untuk mencegah dan menegakkan keadilan. White Collar Crime mempunyai hubungan erat dengan tipologi terorisme karena kejahatan tersebut dilakukan dengan melakukan korupsi, kecurangan, dan penipuan yang merugikan masyarakat maupun negara. Adapun suatu artikel ini dibuat dengan maksud dan tujuannya ialah untuk menganalisa lebih mendalam mengenai tipologi kejahatan serta menjelaskan profil psikologis dari pelaku Kejahatan Kerah Putih. Suatu pendekatan yang digunakan dalam artikel yang dibuat ini adalah dengan metode literature review dengan metode pengumpulan tinjauan pustaka, membaca dan mencatat hasil penelitian terlebih dahulu, serta memperoleh data penelitian secara objektif, sistematis, analitis, dan kritis tentang tipologi kejahatan dan solusi untuk memberantas White Collar Crime. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai tipologi kejahatan serta implementasi solusi yang tepat, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari White Collar Crime dan menciptakan lingkungan yang lebih adil dan berintegritas.
MEMBANGUN SELF ACCEPTANCE UNTUK MENGURANGI RASA INSECURE TERHADAP STANDAR KESUKSESAN Sinaga, Okta Eliza; Alurmei, Wahyu Aulizalsini
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 3 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/afeksi.v3i3.2093

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari dan dalam konteks yang beragam hal lainnya Self Acceptance kerap kali dikaitkan dengan insecure dan resiliensi terhadap diri. Oleh karena itu Self Acceptance menjadi salah saatu ciri dari individu yang memiliki sikap positif. Self Acceptance itu sendiri memiliki beberapa komponen yang dapat mempresentasikan suatu penerimaan siri yang dimiliki oleh setiap individu, yaitu: Pemahaman diri,Makna Hidup, Pengubahan Sikap, dan Keikatan Diri. penulis mengetahui dengan menggunakan pendekatan humanistik, yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Melalui pendekatan ini penulis melakukan wawancara singkat. Self Acceptance itu sendiri sudah dimiliki oleh subjek, Self Acceptance itu sendiri menjadi sebuah perilaku yang tidak hanya tentang menerima kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri melainkan suatu sikap konsisten yang positif di kehidupan dalam menjalankan suatu situasi yang diperhadapkan pada masa yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, oleh karena itu penting bagi kita untuk memiliki sikap penerimaan terhadap diri dengan sangat baik untuk tiap aspek kehidupan yang dijalani.