Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pengolahan Sabut Kelapa Menjadi Pupuk Organik Cair di Desa Semambu Kuning Kabupaten Indragiri Hilir Sulistyani, Andri; Azzahra, Karenina; Hafizah, Mauke Puan; Yunita, Norma; Deani, Silvia; H, Hikmal Syahbani; Kasyfurrahman, Fachri Asyura; Sabilla, Annisa
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 6 (2024): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.6.692-695

Abstract

Waste coconut fiber can be converted into a liquid organic fertilizer that is extremely beneficial to plants. The composition of organic fertilizer made from coconut fiber can aid in providing the nutrients that plants require. The purpose of community service projects is to observe how the growth of vegetable and fruit plants is affected by the availability of liquid organic fertilizer (POC) made from coconut fiber, to reduce the amount of waste generated by coconut fiber, and to teach the community how to turn waste coconut fiber into marketable products that will boost the output of UMKM. Indragiri Hilir Regency's Semambu Kuning Village is where this community service was completed. The techniques employed were counseling and demonstrations, wherein KKN students were given direct instruction on how to make POC based on coconut fiber and were also given theories about liquid organic fertilizers. The community service outcomes demonstrated two things: 1) The local village community expressed interest in converting waste coconut fiber into liquid organic fertilizer with marketable value for resale; and 2) Plant growth and development are positively impacted by the availability of this product. The conclusion of this activity is that the POC demonstration provides new ideas to the village community in utilizing coconut fiber waste that has the potential to be traded.
PERANANAN DAN STRATEGI GURU DALAM MENANAMKAN NILAI KEJUJURAN DAN KEDISIPLINAN PADA SISWA/I KELAS XI SMA LAKSAMANA MARTADINATA DI ERA KURIKULUM MERDEKA Azzahra, Karenina; Rizaldy, Syuhara Naumi; Cristina, Santi; Pasaribu, Erik Oberlin
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 14 No. 4 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan dan strategi guru dalam menanamkan nilai kejujuran dan kedisiplinan pada siswa kelas XI SMA Laksamana Martadinata Medan di era Kurikulum Merdeka. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk generasi yang berintegritas dan bertanggung jawab di tengah kebebasan belajar yang ditawarkan Kurikulum Merdeka. Nilai kejujuran dan kedisiplinan merupakan aspek moral fundamental yang seringkali mengalami penurunan akibat pengaruh teknologi, lingkungan sosial, dan lemahnya pembinaan karakter di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi terhadap tiga guru mata pelajaran (PJOK, Matematika, dan Fisika) serta siswa kelas XI IPA 4. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman melalui tahap reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki peranan sentral dalam membentuk karakter jujur dan disiplin siswa melalui penerapan tiga pendekatan filsafat pendidikan: humanisme, pragmatisme, dan eksistensialisme. Guru PJOK menerapkan pendekatan humanistik dengan melibatkan siswa dalam pembuatan aturan kelas secara kesepakatan bersama; guru Matematika menerapkan prinsip pragmatisme melalui pemberian reward dan konsekuensi nyata; sedangkan guru Fisika menggunakan pendekatan eksistensialisme dengan memberi kebebasan siswa untuk memilih bersikap jujur dan disiplin secara sadar. Hasil observasi memperlihatkan bahwa kombinasi strategi tersebut efektif menumbuhkan kesadaran moral siswa, meningkatkan tanggung jawab pribadi, serta menyeimbangkan antara kebebasan belajar dan pembinaan karakter. Penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan Kurikulum Merdeka tidak hanya ditentukan oleh kebebasan akademik, tetapi juga oleh kemampuan guru menginternalisasi nilai-nilai moral melalui teladan, pembiasaan, dan pendekatan yang kontekstual. Kata kunci: kejujuran, kedisiplinan, peran guru, strategi pembelajaran, Kurikulum Merdeka