Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PUPUK CAIR MULTIFUNGSI TERHADAP KESUBURAN TANAH PADA BIBIT TANAMAN MANGGA (Mangifera indica ) HASIL SAMBUNG PUCUK Tarigan, Yeremia E.; Wasito, M.; Sajar, Suryani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3808

Abstract

Mango (Mangifera indica) is one species of the mango family that is widely spread in Indonesia. In addition to its sweet and refreshing taste, mangoes also have good properties for health. Mango plants can live at temperatures between 24-27 °C, with rainfall between 750-2500 mm per year, in areas with dry seasons for 3 months. The research was conducted on Jl Madura, Kelurahan Pahlawan, Binjai City, North Sumatra Province, from January to March 2023. This study used the Non-Factorial Group Randomized Design (RAK) experimental method with 4 levels of treatment (0 ml/liter water, 2 ml/liter water, 4 ml/liter water, and 6 ml/liter water) so that there were 16 experimental units. Each experimental unit consists of 3 sample plants, bringing the total plant to 48 experimental units. Observation variables in this study include plant height, number of leaves, leaf area, number of branches, trunk diameter, and branch length. Keywords : Mango Plant, Multi-functional liquid fertilizer INTISARI            Mangga (Mangifera indica) merupakan salah satu spesies dari famili buah mangga yang banyak tersebar di wilayah Indonesia. Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, buah mangga juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan. Tanaman mangga dapat hidup pada temperatur antara 24-27°C, dengan curah hujan antara 750-2500 mm per tahun, didaerah dengan musim kering selama 3 bulan. Penelitian dilakukan di Jl  Madura, Kelurahan Pahlawan, Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara, Pada Bulan Januari  sampai dengan Maret 2023. Penelitian ini menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 4 taraf perlakuan (0 ml/liter air, 2 ml/liter air, 4 ml/liter air, dan 6 ml/liter air) sehingga terdapat 16 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 3 tanaman sampel, sehingga total keseluruhan  tanaman 48 unit percobaan. Variabel pengamatan pada penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah cabang, diameter batang, dan panjang cabang. Kata Kunci : Tanaman Mangga, Pupuk cair multi fungsi
EFEKTIVITAS PEMBERIAN PUPUK KOTORAN SAPI DAN POC URINE KAMBING FERMENTASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG KEDELAI (Glycine max (L.) Meriil) Al Alif, Muhammad Ibnu; Wasito, M.
Jurnal Warta Dharmawangsa Vol 19, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/wdw.v19i2.6118

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis potensi menguntungkan dari penggunaan pupuk yang berasal dari kotoran sapi Dan Poc Urine Kambing Fermentasi Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Kedelai (Glyicine max (L.) MerrilPenelitian ini menerapkan teknik Rancangan Percobaan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor, dan berlangsung dalam tiga kali pengulangan. Faktor yang diteliti adalah pemberian pupuk kotoran sapi (S) terdiri dari 4 taraf yaitu, S0= 0 kg/plot, S1= 1 kg/plot, S2= 2 kg/plot, S3= 3 kg/plot. Faktor kedua poc urine kambing fermentasi (K) terdiri dari 4 taraf yaitu, K0= 0 liter air/plot, K1= 100 liter air/plot, K2= 200 liter air/plot, K3= 300 liter air/plot. Parameter yang diamati tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), jumlah cabang produkif persampel, jumlah polong persampel, jumlah polong perplot, bobot 100 biji, persentasi polong (%), berat polong perplot. Hasil penelitian Efektivitas Penggunaan campuran kotoran sapi yang difermentasi dan POC urine kambing menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap parameter yang diperiksa.  Selain itu, interaksi kedua jenis pupuk ini mempunyai pengaruh yang nyata terhadap parameter yang diamati.
POTENSI BAKTERI RHIZOSFER PELARUT FOSFAT SEBAGAI BIOFERTILIZER KOPI ARABIKA (Coffea arabica L) Alamsyah, Rizky; Armaniar, Armaniar; Wasito, M.
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3494

Abstract

Arabica coffee (Coffea arabica L) is one of Indonesia”s mainstay plants to develop the world's largest coffee producer. The high level of demand for coffee bean products requires the provision of large quantities and quality seeds. Nursery is the first step in coffee cultivation which affects productivity and crop production. The latest biofertilizer innovation is to utilize phosphate solubilizing microorganisms as biological fertilizers. This study aims to determine the effect and interaction of the addition of rhizosphere bacterial suspension and bacterial capsules on Arabica coffee plants. The research design used was a completely randomized design (CRD), consisting of 16 treatments with 2 replications. The first factor was the administration of a rhizosphere bacterial suspension consisting of R0:0 .ml, R1:10 ml:R2:20 ml, R3:30 ml and the second factor was the addition of a bacterial capsule consisting of A0:0 gr, A1:10 gr, A2. :20 g, A3:30 g. Isolates from oil palm soil obtained 14 isolates of rhizosphere bacteria. The best observation of plant height was the R3 treatment (24.55 cm). The observation of the number of leaves was R3 (15,25 cm). for the leaf area parameter the highest number was obtained R3 (25.53 cm). The test results showed that the application of suspension microcapsules and rhizosphere bacteria significantly increased the growth of Arabica coffee (Coffea arabica L)Key words: Rhizosphere bacteria, suspension, microcapsules INTISARIKopi arabica (Coffea arabica L) merupakan salah satu tanaman andalan Indonesia dalam perkembangan penghasil kopi terbesar di dunia Tingginya laju permintaan akan produk-produk biji kopi menuntut penyediaan bibit dalam jumlah besar dan berkualitas. Pembibitan merupakan langkah awal dalam pembudidayaan kopi yang berpengaruh terhadap produktifitas dan produksi tanaman. Inovasi pupuk hayati yang terbaru adalah memanfaatkan mikroganisme pelarut fosfat sebagai biofertilizer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan intraksi  penambahan suspensi bakteri rhizosfer dan kapsul bakteri terhadap tanaman kopi arabica.  Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap ( RAL), terdiri 16 perlakuan dengan 2 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian suspensi bakteri rhizosfer yang terdiri dari R0: 0 ml, R1:10 ml: R2:20ml, R3:30 ml dan faktor kedua adalah penambahan kapsul bakteri yang terdiri dari A0: 0 g, A1: 10 g, A2:20 g, A3: 30 g. Isolat dari tanah kelapa sawit diproleh  14 isolat bakteri rhizosfer. Pengamatan tinggi tanaman terbaik adalah perlakuan R3 (24,55 cm) pengamatan jumlah daun adalah A2 (15,25 cm). untuk parameter luas daun angka tertinggi diperoleh R3 (25,53 cm). Hasil pengujian menunjukkan bahwa aplikasi mikrokapsul suspensi dan bakteri rhizosfer secara nyata meningkatkan pertumbuhan tanaman kopi arabica (Coffea arabica L). Kata kunci: Bakteri Rhizosfer, suspensi, mikrokapsul
Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Ekoenzim dari Hasil dan Limbah Pertanian sebagai substitusi Nutrisi komersial pada Sistem Hidroponik Lubis, Najla; Wasito, M.; Damayanti, Rizki; Hayati, Dwi
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 1 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i1.4392

Abstract

Pupuk Organik Cair (POC) diharapkan mampu menggantikan (substitusi) nutrisi AB mix (komersial) dengan harga relatif lebih ekonomis, dibandingkan harga AB mix yang cukup mahal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui mutu dan potensi Pupuk Organik Cair (POC) berbahan dasar limbah dan hasil pertanian sebagai nutrisi alternatif pengganti nutrisi komersial dengan fermentasi tahap kedua dari ekoenzim murni (nutrisi Bioz). Penelitian dilakukan dengan 4 tahap, tahap ke-1 adalah pembuatan ekoenzim dari bahan organik dengan fermentasi anaerob selama 100 hari, tahap ke-2 pembuatan nutrisi hidroponik organik dari Ekoenzim yang difermentasi kembali selama 21 hari dengan penambahan bahan organik, tahap ke-3 melakukan analisis data sekunder terhadap kandungan nutrisi hidroponik komersial dan analisis data primer kandungan unsur hara dari nutrisi Bioz terhadap kandungan unsur nitrogen, fosfor, kalium, dan pH. Metode Analisis unsur tanah dilakukan dilakukan dengan metode uji Kjeldahl untuk kandungan unsur Nitrogen (N), analisis unsur fosfor (P) dilakukan dengan Spektrofotometri, analisis unsur K menggunakan metode Atomic Absorption Spektrofotometric (AAS), analisis C-organik menggunakan alat Spektrofotometri, dan pH dari Bioz diukur menggunakan pH meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi tahap kedua (re-fermentasi) dari ekoenzim dapat meningkatkan kandungan unsur hara dari nutrisi Bioz.