Acne vulgaris (AV) adalah penyakit inflamasi kronis pada unit pilosebasea yang umum terjadi pada remaja, dengan dampak signifikan terhadap kesehatan fisik dan psikososial. Angka kejadian AV di dunia mencapai sekitar 85% pada kelompok usia 12–25 tahun, sedangkan di Indonesia prevalensinya bervariasi antara 60–80% pada remaja. Kajian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi AV pada remaja Indonesia. Penelitian ini merupakan kajian literatur dengan penelusuran artikel pada Google Scholar menggunakan kata kunci “faktor mempengaruhi acne vulgaris remaja Indonesia”. Dari 2.090 artikel yang ditemukan, dilakukan seleksi berdasarkan relevansi topik, kualitas metodologi, dan periode publikasi 2020–2025. Delapan artikel yang memenuhi kriteria inklusi dianalisis secara deskriptif.Enam faktor utama yang berkontribusi terhadap AV pada remaja Indonesia adalah jenis kulit, higiene kulit wajah, pola diet, indeks massa tubuh (IMT), kualitas tidur, dan penggunaan kosmetik. Kulit berminyak meningkatkan risiko AV hingga 54 kali dibanding kulit kering. Pola diet tinggi lemak, indeks glikemik tinggi, dan konsumsi susu berlemak memicu produksi sebum dan inflamasi. IMT tinggi berkorelasi dengan hiperandrogenisme dan inflamasi sistemik. Kualitas tidur buruk meningkatkan kadar kortisol dan androgen, sedangkan kosmetik komedogenik atau oklusif memicu acne cosmetica.AV pada remaja Indonesia bersifat multifaktorial, sehingga pencegahan dan pengendaliannya memerlukan pendekatan komprehensif meliputi edukasi perawatan kulit, modifikasi diet, pengendalian berat badan, peningkatan kualitas tidur, dan pemilihan kosmetik yang tepat.