Penelitian studi kasus ini bertujuan untuk memahami dan mengetahui anak berkebutuhan khusus tunadaksa yang meliputi karakteristik, faktor penyebab, serta faktor penghambat yang dialami tunadaksa. Penyandang tunadaksa merupakan seseorang yang mengalami kelainan ortopedik (salah satu bentuk berupa gangguan dari fungsi normal pada tulang, otot, dan persendian yang mungkin karena bawaan sejak lahir, penyakit atau kecelakaan), sehingga apabila mau bergerak atau berjalan memerlukan alat bantu. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Dengan menggunakan metode observasi dan wawancara, peneliti mengumpulkan data dengan turun langsung ke lapangan, kemudian mengamati gejala yang sedang diteliti serta wawancara dengan memberikan pertanyaan kepada narasumber yaitu orang tua/ wali dari ABK tunadaksa, dan pengambilan dokumentasi selama observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan karakteristik yang dialami ABK tunadaksa meliputi 1) fisik tubuh yang kurang sempurna, 2) fungsi anggota gerak tubuh kurang normal, dan 3) adanya gangguan bicara. Dan faktor penyebab tersebut meliputi: 1) bawaan sejak lahir, 2) kelahiran bayi premature, 3) terjadi gangguan/ kecelakaan saat kehamilan ibu, dan 4) nutrisi yang kurang mencukupi. Kemudian faktor penghambat pada proses penyembuhan ABK tersebut yaitu, keadaan ekonomi yang kurang mencukupi, mahalnya biaya pengobatan, dan jauhnya lokasi tempat pengobatan.