Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan paradigma Whole of Government (WoG) dalam program Perpustakaan Keliling yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan observasi dan wawancara mendalam. Data primer diperoleh melalui pengamatan selama pelaksanaan magang di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo, serta wawancara semi-terstruktur dengan Kepala Dinas dan pihak terkait. Data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka dari literatur yang relevan. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yang melibatkan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam aspek WoG—koordinasi antar organisasi, sharing informasi, kapasitas organisasi, fleksibilitas organisasi, sarana dan prasarana, serta penganggaran—telah diterapkan dalam program Perpustakaan Keliling. Koordinasi yang baik dengan sekolah dan desa memastikan pelaksanaan program yang efektif, sementara komunikasi internal dan eksternal meningkatkan efisiensi operasional. Kapasitas organisasi didukung oleh SDM yang kompeten dan pelatihan khusus, sedangkan fleksibilitas organisasi diwujudkan melalui gaya kepemimpinan berbagi yang mendorong inovasi dan kolaborasi. Namun, kendala ditemukan pada aspek prasarana, seperti akses jalan dan koneksi internet di daerah terpencil, yang memengaruhi optimalisasi layanan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan WoG mendukung keberhasilan program Perpustakaan Keliling dalam meningkatkan literasi masyarakat, meskipun masih terdapat tantangan teknis yang perlu diatasi. Temuan ini memberikan kontribusi teoritis dan praktis dalam pengelolaan program literasi berbasis komunitas dengan pendekatan WoG.