Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Self-Care Management dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Dasan Agung Mataram Marliana, Dina; Ernawati, Ernawati; Yasir, Lalu Amri; Supriyadi, Supriyadi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i1.15966

Abstract

ABSTRACT Diabetes mellitus is a condition that develops gradually over a time, characterized by increased in blood gluocose levels due to insufficient insulin production by the pancreas to meet the body’s needs.Lack of awareness of the importance of early diabetes management leads to acute and chronic complications. This condition can be effectively managed by implementing self-care management to maintain normal blood sugar levels. The aimed of this research was to examine the correlation between self-care management knowledge and blood sugar levels in diabetes mellitus sufferes at Dasan Agung Public Health Center.  The method used was Quantitative using a cross-sectional research design with purposive sampling technique and involving 86 respondents. The measuring instrument used were SDSCA questionnaire and the Easy Touch 3in1 Glucometer. The results of the research showed that there is a strong correlations between Self-Care Management Knowledge and Blood Sugar Levels in Diabetes Mellitus Sufferes. The chi-square test obtained a p value (0.000). These results explain the importance of self-care management knowledge in the management of diabetes mellitus. There is correlation between Self-Care Management Knowledge and Blood Sugar Levels in Diabetes Mellitus sufferes in Dasan Agung Public Health Center Mataram. Keywords: Knowledge, Self-Care Management, Diabetes Mellitus  ABSTRAK Diabetes melitus merupakan suatu kondisi yang berkembang secara bertahap seiring waktu, ditandai oleh naiknya kadar gula darah hasil produksi insulin oleh pankreas yang tidak mencukupi sesuai kebutuhan tubuh. Kurangnya pengetahuan pentingnya penanganan diabetes melitus sejak dini menyebabkan komplikasi akut maupun kronik. Keadaan ini dapat dikelola secara efektif dengan menerapkan self-care management untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.  Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan self-care management dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Dasan Agung Mataram. Penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan teknik purposive sampling dan melibatkan 86 responden. Alat ukur yang digunakan berupa lembar kuesioner SDSCA dan Glucometer Easy Touch 3in1. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang kuat antara pengetahuan self-care management dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus dengan uji chi-square didapatkan nilai p value (0.000). Hasil ini menjelaskan pentingnya pengetahuan self-care management dalam manajemen diabetes melitus. Adanya hubungan terhadap pengetahuan self-care management dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di wilayah kerja puskesmas dasan agung mataram. Kata Kunci: Pengetahuan, Self-Care Management, Diabetes Melitus.
TAKAKURA UNTUK UDARA BERSIH: INOVASI PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA DI DESA LINGSAR Yasir, Lalu Amri; Rusiana, Harlina Putri; Salfarina, Anna Layla; Hidayati, Baiq Nurul; Syafitri, Rias Pratiwi; Lingsar, Kelompok KKG Ners
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025): Volume 6 No 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i3.48834

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas balita, terutama di wilayah dengan kondisi sanitasi yang buruk. Desa Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, merupakan salah satu daerah dengan prevalensi ISPA tinggi pada balita yang disebabkan oleh pengelolaan limbah organik yang tidak optimal dan pencemaran udara dari pembakaran sampah. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya ibu balita, dalam mencegah ISPA melalui pendekatan edukatif dan penerapan metode pengomposan Takakura dengan memanfaatkan air cucian beras sebagai aktivator alami. Kegiatan dilaksanakan menggunakan pendekatan partisipatif dengan tahapan observasi, FGD, pelatihan, hingga evaluasi pre-test dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan peserta, dari 90% kategori “kurang” pada pre-test menjadi 100% “baik” pada post-test. Selain itu, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam menerapkan teknik Takakura di rumah masing-masing dan berkomitmen untuk menyebarluaskan praktik ini. Intervensi berbasis kearifan lokal ini terbukti efektif dalam mendukung upaya pencegahan ISPA serta mendorong pengelolaan limbah rumah tangga yang ramah lingkungan.
MENINGKATKAN KAPASITAS ORANG TUA DALAM MENDIDIK REMAJA USIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA UNTUK MENCEGAH PERNIKAHAN DINI DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI DI KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2024 Yasir, Lalu Amri; Salfarina, Anna Layla; Hidayati, Baiq Nurul
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.41391

Abstract

Pernikahan dini merupakan masalah serius yang masih dihadapi masyarakat di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Data menunjukkan bahwa Lombok Tengah memiliki angka pernikahan anak tertinggi di Nusa Tenggara Barat, mencapai 48,64%. Di era teknologi informasi, remaja usia sekolah menengah pertama rentan terhadap pengaruh negatif media digital, yang dapat mendorong keputusan untuk menikah dini. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas orang tua dalam mendidik remaja guna mencegah pernikahan dini, melalui pelatihan literasi digital, penguatan komunikasi keluarga, dan penerapan nilai-nilai budaya lokal. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di dua sekolah menengah pertama di Kecamatan Pujut dengan melibatkan 60 peserta. Hasil survei pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan orang tua terkait dampak pernikahan dini (35% menjadi 85%), peran teknologi dalam pendidikan anak (50% menjadi 78%), dan strategi mendidik remaja di era digital (40% menjadi 80%). Metode interaktif seperti diskusi, simulasi, dan role-play terbukti efektif dalam mengubah pola pikir dan meningkatkan keterampilan orang tua. Program ini menegaskan pentingnya pendekatan komprehensif berbasis budaya dan teknologi untuk mengatasi pernikahan dini. Diharapkan kegiatan ini dapat direplikasi di wilayah lain dengan karakteristik serupa untuk mendukung pemberdayaan keluarga dalam membangun generasi muda yang berkualitas.
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Sosial Mahasiswa Keperawatan: Factors Contributing to the Sosial Intelligence of Nursing Students Rusiana, Harlina Putri; Safitri, Rias Pratiwi; Hidayati, Baiq Nurul; Salfarina, Anna Layla; Yasir, Lalu Amri
Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA) Vol. 4 No. 2 (2025): Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)
Publisher : Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/nrpm.v4i2.175

Abstract

Latar Belakang: Gempuran teknologi membentuk mahasiswa yang tidak berkarakter dan lemah secara sosial. Karakteristik ini berdampak pada dunia kerja. Perguruan tinggi keperawatan tidak hanya membekali mahasiswanya dengan intelektualitas saja melainkan juga kecerdasan sosial. Peran kecerdasan sosial diperlukan untuk mendukung dalam bertahan di dunia kerja. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, lama studi dan keterlibatan dalam aksi sosial terhadap kecerdasan sosial. Metode: Desain yang digunakan adalah cross-sectional dengan pendekatan deskriftif analitik. Jumlah sample sebanyak 93 mahasiswa tingkat akhir pada program studi sarjana dan vokasi.Tromoso Sosial Intelligence Scale untuk mengukur kecerdasan sosial dan kuisioner data peneliti, dengan uji statistik chi-square.  Hasil: Uji hipotesis variabel jenis kelamin P = 0,152, usia dengan nilai P = 0,084 (α = 0,05) artinya tidak ada hubungan dengan kecerdasan sosial. Sedangkan lama studi memiliki nilai P = 0,036, aksi kerelawanan nilai P = 0,018 (α = 0,05) dimana terdapat hubungan dengan kecerdasan sosial. Kesimpulan: Faktor dominan yang paling mempengaruhi kecerdasan sosial adalah aksi kerelawanan. Sehingga perlu untuk ditingkatkan keterlibatan mahasiswa pada kegiatan sosial kemasyarakatan. Hal ini bisa diturunkan kedalam kurikulum.