Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelaksanaan Pendidikan Karakter Kreatif Pada Projek Penguatan Profil PelajarPancasila Di Smp Negeri 5 Kudus Ludia Alfafa Faza; Eta Yuni Lestari
Unnes Civic Education Journal Vol. 9 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ucej.v9i4.3533

Abstract

Pendidikan karakter kreatif menjadi salah satu upaya meningkatkan kreativitas peserta didik guna menghadapi tantangan abad 21, namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penguatan pendidikan karakter kreatif dalam proses pembelajaran kelas masih kurang. Adanya projek penguatan profil pelajar Pancasila pada kurikulum Merdeka membantu lembaga sekolah untuk melaksanakan pendidikan karakter kreatif secara lebih terorganisir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pendidikan karakter kreatif pada projek penguatan profil pelajar Pancasila di SMP Negeri 5 Kudus serta menganalisis hambatan yang dialaminya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus penelitian yaitu pelaksanaan pendidikan karakter kreatif pada projek Ratulica, Ecozyma, dan Ecoprima di SMP Negeri 5 Kudus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan karakter kreatif pada projek penguatan profil Pelajar Pancasila memiliki tiga tahapan. Pertama perencanaan terdiri dari pembentukan tim, penentuan tema, dimensi, dan projek, serta merancang alokasi waktu, modul, dan pembagian tugas. Kedua tahap pelaksanaan, memiliki alur yaitu pengenalan, kontekstualisasi, aksi, refleksi, dan tindak lanjut. Pada tahap ini peserta didik mampu menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan. Peserta didik menghasilkan produk di setiap projeknya. Tahap ketiga yaitu penilaian hasil produk peserta didik. Hambatan yang dialami selama pelaksanaan projek yaitu pembagian waktu pendampingan oleh fasilitator, antusiasme peserta didik, kesulitan peserta didik dalam mengembangkan ide dan mencari bahan, serta hambatan secara khusus seperti cuaca yang menyebabkan kemoloran waktu.
Penguatan Sikap Anti Korupsi Pada Guru Dan Siswa Di SMP Islam Terpadu Bina Amal Gunungpati Semarang Eko Handoyo; Natal Kristiono; Eta Yuni Lestari; Wahyu Benny MS; Maryam Maryam; Bambang Wiwitono; Fahrudin Lutfi Ahmad; Ludia Alfafa Faza
Jurnal Pengabdian Bersama Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Jurnal Pengabdian Bersama Masyarakat Indonesia
Publisher : CV. Aksara Global Akademia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59031/jpbmi.v2i1.327

Abstract

The problem of corruption in Indonesia has become a public conversation, both through the news, electronic media and social media. This is related to corruption cases and corrupt behavior that occurs everywhere. In fact, in almost all regions of Indonesia with various types and modes. Corrupt behavior has penetrated every element of the nation, even though we all know that corruption is immoral behavior. The large number of corruption cases requires efforts to prevent them, one of which is by strengthening anti-corruption attitudes. Strengthening anti-corruption attitudes is one way of education in forming a mental attitude in a person who is structured to behave anti-corruption. The aim of strengthening anti-corruption attitudes is broad and comprehensive depending on age, education and environment, as long as a person is able and able to receive character education. The importance of strengthening anti-corruption attitudes at SMP IT Gunungpati among teachers and students has led the Semarang State University service team to help overcome this problem by strengthening anti-corruption attitudes among students in the form of service "Strengthening Anti-Corruption Attitudes for Teachers and Students at SMP IT Gunungpati". This service focuses on (1) Providing teachers and students with an understanding of the importance of fighting corruption in the future; (2) Providing reinforcement to teachers regarding learning to instill anti-corruption values ​​in their students; (3) Providing training in implementing strengthening anti-corruption attitudes in daily life as a student; (4) Provide dedication to the implementation of anti-corruption characteristics within a certain period of time.The results of this service will later be published in the Regular National Journal with ISSN (Non Sinta) as well as print and electronic mass media and video. The objectives that are the objectives in implementing this community service activity are (1) Teachers and students have an understanding of anti-corruption character; (2) Teachers have anti-corruption character values ​​that can be applied to students; (3) Students understand how to implement anti-corruption characteristics; (4) Students are able to become initiators of the implementation of anti-corruption characteristics.