Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Diversifikasi Diversifikasi Produk Toga Berbasis Edukasi Dan Digital Marketing Sebagai Desa Wirausaha Di Desa Waluran: Diversification of Toga Products Based on Education and Digital Marketing as an Entrepreneurial Village in Waluran Village Sulaeman, Wiska; Setiono, Setiono; Arlistia, Rita; Tesla, Mala; Ahadiah, Rima; Rigawati, Meyssa Dwi; Mardiana, Dina; Maulida, Hana; Zakaria, M. Maulana; Niamul, Ajeng; Hanif, Aldis M.; Fauzian, Alwan; Nurul, Ana; Salma, Virgynia; Salsabila, Zakia
Jurnal Abdi dan Dedikasi kepada Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): NADIKAMI: Januari 2025
Publisher : POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya edukasi masyarakat mengenai potensi tanaman obat keluarga (toga) di Desa Waluran yang dapat dijadikan peluang usaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Metode pengabdian yang dilakukan yaitu sosialisasi, pelatihan dan pendampingan, monitoring dan evaluasi. Diversifikasi produk tanaman obat keluarga yang telah dilaksanakan menghasilkan enam produk makanan dengan bahan dasar tanaman obat keluarga karas tulang diantaranya, cookies, sistick, akar kelapa, kombucha, gula semut, dan sabun. Pemasaran secara digital marketing dapat diakses melalui media sosial dan online shop. Potensi yang dapat dilakukan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat selanjutnya adalah eksplorasi wisata alam Desa Waluran yang dapat menarik turis lokal hingga asing untuk lebih mengenal Desa Waluran.
Analisis Hate Speech dalam Film Budi Pekerti karya Wregas Bhanuteja; Pendekatan Semiotika Roland Barthes Salsabila, Zakia; Zuhria, Zuhria
JOM Vol 6 No 2 (2025): Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences, June
Publisher : Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ijhass.v6i2.7419

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi hate speech dalam film Budi Pekerti karya Wregas Bhanuteja dengan pendekatan semiotika Roland Barthes. Film ini menggambarkan dinamika ujaran kebencian di ruang digital melalui tokoh Bu Prani, seorang guru yang menjadi korban perundungan daring akibat penyebaran video potongan tanpa konteks yang memicu opini publik negatif. Dalam konteks masyarakat digital Indonesia, ujaran kebencian tidak hanya hadir dalam bentuk kata-kata kasar, tetapi juga termanifestasi melalui framing media, labeling sosial, dan narasi viral yang berdampak pada martabat dan kehidupan pribadi korban. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik observasi dan dokumentasi terhadap adegan-adegan film yang mengandung tanda-tanda verbal dan visual yang berkonotasi ujaran kebencian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hate speech dalam film Budi Pekerti direpresentasikan melalui empat skenario utama, yakni konflik verbal di ruang publik, komentar netizen pascavideo viral, konten youtuber yang memicu cancel culture, dan penolakan terhadap metode pendidikan reflektif. Penelusuran makna denotatif, konotatif, hingga mitos pada tiap adegan mengungkap bagaimana masyarakat digital mengonstruksi realitas sosial berdasarkan persepsi visual yang dimediasi teknologi. Film ini mengkritisi bagaimana viralitas telah menggeser posisi kebenaran faktual dan menegaskan bahwa ruang digital telah menjadi arena penghakiman massal yang minim empati dan etika. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam wacana komunikasi digital, literasi media, dan urgensi penguatan etika publik dalam menghadapi budaya ujaran kebencian di era digital.