Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS DIFUSI KLORIDA PADA BETON AGREGAT DAUR ULANG PADA KONDISI PERENDAMAN KLORIDA DENGAN SIKLUS WET & DRY Mansari, Frianggi S D; Lamdu, Anita Kurniati A A; Fernandez, Wenceslaus R
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 No. 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i1.41601

Abstract

Penggunaan serta pemanfaatan agregat daur ulang pada campuran beton dapat menjadi salah satu solusi untuk penerapan strategi pembangunan konstruksi berkelanjutan. Perbedaan kualitas, sifat fisik dan sifat kimia pada agregat daur ulang dibandingkan agregat normal akan berpengaruh pada kualitas beton yang dihasilkan, sehingga harus dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap karakteristik agregat daur ulang khususnya terkait dengan ketahanan (durabilitas) terhadap ion klorida. Masuknya ion klorida ke dalam pori beton akan menyebabkan kerusakan pada beton dan pada akhirnya mengalami kehancuran. Proses transportasi ion klorida ke dalam beton adalah melalui proses difusi.  Klorida masuk ke dalam beton melalui pori-pori pada permukaan beton dan bergerak dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses difusi klorida yang terjadi pada beton agregat daur ulang dengan menggunakan metode analitis (metode error function). Sampel beton akan direndam dalam larutan NaCl 4% dalam siklus wet & dry dengan perbandingan 1:1 selama 1, 3, dan 5 bulan. Dan selanjutnya akan dilakukan pengujian kadar klorida pada benda uji beton dengan variasi kedalaman 10 mm, 20 mm, dan 40 mm. Berdasarkan hasil analisis dan kajian eksperimen diketahui bahwa penetrasi ion klorida ke dalam beton beragregat kasar daur ulang lebih besar dibandingkan beton beragregat kasar normal. Nilai koefisien klorida akan berkurang seiring dengan bertambahnya waktu dan akan meningkat dengan bertambahnya kedalaman difusi. Sedangkan, nilai konsentrasi klorida akan meningkat seiring dengan bertambahnya waktu dan akan berkurang.
EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI (P3-TGAI) PADA DAERAH IRIGASI BAUMATA, KABUPATEN KUPANG Fernandez, Reyneldis Laurensia; Theodorus, Alfonsus; Lamdu, Anita Kurniati A A
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 No. 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i1.42167

Abstract

Irigasi merupakan komponen infrastruktur  penting bagi kegiatan pertanian di Indonesia yang sebagian besar berada di wilayah perdesaan. Indonesia adalah Negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian dengan makanan pokoknya beras, sagu, dan ubi hasil produksi pertanian. Perkuatan infrastruktur ditujukan untuk mendukung aktivitas perekonomian dan mendorong pemerataan pembangunan nasional. Kegiatan P3-TGAI dilaksanakan secara padat karya melalui pemberdayaan masyarakat petani dalam rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi, dan/atau pembangunan jaringan irigasi secara partisipatif, terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja pengelolaan jaringan irigasi. Proses pemberdayaan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengawasan, dan pengelolaan jaringan irigasi dengan melibatkan peran serta masyarakat sebagai pelaksana kegiatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan dari penelitian adalah untuk membuat suatu deskripsi atau gambaran, yang sistematis tentang efisiensi dan efektifitas program percepatan yang dikerjakan oleh masyarakat. Penelitian dilakukan di daerah irigasi Baumata, yang terletak di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kajian dapat disimpulkan bahwa Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dilaksanakan di Daerah irigasi Baumata ini telah terlaksana secara efektif dan efisien.