Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS PELAKSANAAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI PADA PERUMAHAN SUBSIDI DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Lamdu, Anita Kurniati Alachmad; Koreh, Andreas Welem; Fernandez, Reyneldis Laurensia
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Al Ulum: LPPM Universitas Al Washliyah Medan
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/alulum.v12i2.666

Abstract

Problems with the implementation of subsidised housing construction such as the dimensions/size of the concrete sloof installed are not in accordance with the standards to the availability of drinking water, electricity and utilities in housing built by developers, there are even findings of houses that have not been electrified To anticipate that events like the above do not recur, the developer is obliged to complete the SLF document (Certificate of Good Function) This research was conducted to analyse the implementation of a certificate of good function on subsidised houses in Kupang City The method of analysis used in this study includes the statistical method of computer programming descriptions, on Microsoft Office Excel. The results of the analysis show that the readiness and concern of subsidised housing developers in Kupang City towards the Certificate of Functioning (SLF) of subsidised house buildings is included in the unprepared category with the results of a comparison of 27% of developers who have taken care of the SLF and 73% of developers have not arranged the SLF. In addition, the analysis shows that there are no major obstacles faced by developers in the application of the Certificate of Functioning (SLF). This can be seen from the developer's understanding of the methods and tools of building inspection that are in accordance with the criteria for reliable buildings according to the SLF checklist according to the PUPR Ministerial Regulation No.27/PRT/M/2018
KAJIAN PENDAPATAN ANGKUTAN PARIWISATA STUDI KURA-KURA BUS Fernandez, Reyneldis Laurensia
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4095

Abstract

Pengembangan sistem transportasi yang handal, terinstegrasi, terpadu, aman dan efisien menjadi bagian dari suatu sistem pembangunan wilayah dalam memberikan pelayanan distribusi barang, jasa maupun orang kepada masyarakat secara maksimal serta sebagai pemerataan dan konektivitas antar wilayah. Tujuan utama dari diadakannya jenis angkutan ini yakni sebagai fasilitasi bagi para turis atau pengunjung yang ingin berwisata di Pulau Bali, namun berbasis pada angkutan umum. Salah satu contoh angkutan pariwisata yang ada di Bali yakni Kura-Kura Bus yang diluncurkan sejak 1 April 2014. Angkutan pariwisata berbasis angkutan trasnportasi massal ini, semakin memudahkan pelancong untuk dapat menikmati keindahan pulau Bali tanpa harus mengeluarkan banyak biaya untuk sewa kendaraan. Lingkup bahasan analisa yang dilakukan adalah kajian finansial berbasis pada survey dan wawancara yang dilakukan dengan pihak manajemen Kura-Kura Bus yang dilakukan untuk 2 rute yang paling banyak jumlah penumpangnya, yakni Kuta Line dan Ubud Line. Dalam penentuan proyeksi pendapatan yang diperoleh maka dilakukan survey jumlah penumpang yang kemudian yang kemudian dikalikan dengan jumlah trip dan jumlah armada. Dalam memprediksikan pendapat perlu juga memperkirakan rata-rata pertumbuhan demand pada kawasan sebesar 5% per tahunnya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat dambil kesimpulan dalam pengoperasian bus kura-kura, terdapat 8 trayek yang melayani selama 364 hari dalam setahun.Armada yang dioperasikan berupa bus sedang, dan minibus dengan konfigurasi kursi 15 seat dan 12 seat
Analisis Kelayakan Finansial Angkutan Kura-Kura Bus Fernandez, Reyneldis Laurensia
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manfaat transportasi antara lain meningkatkan efisisensi, dalam hal ini transportasi merupakan elemen penting dalam pembangunan ekonomi, transportasi yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup dengan menyediakan akses yang lebih baik ke sarana fasilitas maupun layanan yang tersedia. Infrastruktur merupakan salah satu komponen sistem transportasi, yang bermanfaat untuk meningkatkan mobilitas dan efisiensi. Sebagai salah satu penyokong pembangunan sudah sewajarnya sistem transportasi khususnya transportasi darat perlu di perhatikan, dimana biaya pembangunan dan pemeliharaan sistem transportasi dapat sangat tinggi. Sebagai salah satu penyokong pembangunan nasional, maka perlu menaruh perhatian besar terhadap transportasi terutama transportasi darat. Hal ini dikarenakan transportasi darat sangat memegang andil yang paling besar terhadap kontribusi pangsa angkutan dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Kelayakan finansial dari angkutan pariwisata Kura-Kura bus dilakukan sebagai referensi untuk pengembangan maupun sebagai pertimbangan investasi untuk pengembangan moda transportasi umum pariwisata sebagai salah satu penunjang. Lingkup bahasan analisa yang dilakukan adalah kajian finansial berbasis pada survey yang dilakukan untuk 2 rute yang paling banyak jumlah penumpangnya, yakni Kuta Line dan Ubud Line. Metode analisis kelayakan dengan perhitungan NPV, IRR dan BCR dan analisis sensitifitas. Berdasarkan analisis finansial dengan kriteria investasi NPV, BCR dan IRR yang telah dilakukan dengan skenario tarif Rp.20.000 untuk Kuta Line dan Rp. 80.000,- untuk Ubud Line, dikatakan layak secara finansial, dengan perolehan pada jalur kuta line memiliki nilai NPV (1,093,204,686) > 0, BCR (1.072283238) > 1 dan IRR (23%) > i (17%) dan Ubud Line sebesar NPV (13,535,401,997) >0 dan BCR (3.974108974)>1 dan IRR (2723%) > i (17%).. Analisis sensitivitas dengan menggunakan pengaruh variasi nilai discount rate tehadap nilai NPV diperoleh bahwa bahwa untuk jalur kuta (Kuta line) investasi dapat dikatakan tidak layak apabila tingkat suku bunga pertahun atau discount ratenya mencapai 23%. Sedangkan untuk jalur Ubud (Ubud Line) tingkat suku bunga sama sekali tidak berpengaruh terhadap nilai NPV.
EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI (P3-TGAI) PADA DAERAH IRIGASI BAUMATA, KABUPATEN KUPANG Fernandez, Reyneldis Laurensia; Theodorus, Alfonsus; Lamdu, Anita Kurniati A A
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 No. 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i1.42167

Abstract

Irigasi merupakan komponen infrastruktur  penting bagi kegiatan pertanian di Indonesia yang sebagian besar berada di wilayah perdesaan. Indonesia adalah Negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian dengan makanan pokoknya beras, sagu, dan ubi hasil produksi pertanian. Perkuatan infrastruktur ditujukan untuk mendukung aktivitas perekonomian dan mendorong pemerataan pembangunan nasional. Kegiatan P3-TGAI dilaksanakan secara padat karya melalui pemberdayaan masyarakat petani dalam rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi, dan/atau pembangunan jaringan irigasi secara partisipatif, terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja pengelolaan jaringan irigasi. Proses pemberdayaan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengawasan, dan pengelolaan jaringan irigasi dengan melibatkan peran serta masyarakat sebagai pelaksana kegiatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan dari penelitian adalah untuk membuat suatu deskripsi atau gambaran, yang sistematis tentang efisiensi dan efektifitas program percepatan yang dikerjakan oleh masyarakat. Penelitian dilakukan di daerah irigasi Baumata, yang terletak di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kajian dapat disimpulkan bahwa Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dilaksanakan di Daerah irigasi Baumata ini telah terlaksana secara efektif dan efisien.