Manfaat transportasi antara lain meningkatkan efisisensi, dalam hal ini transportasi merupakan elemen penting dalam pembangunan ekonomi, transportasi yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup dengan menyediakan akses yang lebih baik ke sarana fasilitas maupun layanan yang tersedia. Infrastruktur merupakan salah satu komponen sistem transportasi, yang bermanfaat untuk meningkatkan mobilitas dan efisiensi. Sebagai salah satu penyokong pembangunan sudah sewajarnya sistem transportasi khususnya transportasi darat perlu di perhatikan, dimana biaya pembangunan dan pemeliharaan sistem transportasi dapat sangat tinggi. Sebagai salah satu penyokong pembangunan nasional, maka perlu menaruh perhatian besar terhadap transportasi terutama transportasi darat. Hal ini dikarenakan transportasi darat sangat memegang andil yang paling besar terhadap kontribusi pangsa angkutan dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Kelayakan finansial dari angkutan pariwisata Kura-Kura bus dilakukan sebagai referensi untuk pengembangan maupun sebagai pertimbangan investasi untuk pengembangan moda transportasi umum pariwisata sebagai salah satu penunjang. Lingkup bahasan analisa yang dilakukan adalah kajian finansial berbasis pada survey yang dilakukan untuk 2 rute yang paling banyak jumlah penumpangnya, yakni Kuta Line dan Ubud Line. Metode analisis kelayakan dengan perhitungan NPV, IRR dan BCR dan analisis sensitifitas. Berdasarkan analisis finansial dengan kriteria investasi NPV, BCR dan IRR yang telah dilakukan dengan skenario tarif Rp.20.000 untuk Kuta Line dan Rp. 80.000,- untuk Ubud Line, dikatakan layak secara finansial, dengan perolehan pada jalur kuta line memiliki nilai NPV (1,093,204,686) > 0, BCR (1.072283238) > 1 dan IRR (23%) > i (17%) dan Ubud Line sebesar NPV (13,535,401,997) >0 dan BCR (3.974108974)>1 dan IRR (2723%) > i (17%).. Analisis sensitivitas dengan menggunakan pengaruh variasi nilai discount rate tehadap nilai NPV diperoleh bahwa bahwa untuk jalur kuta (Kuta line) investasi dapat dikatakan tidak layak apabila tingkat suku bunga pertahun atau discount ratenya mencapai 23%. Sedangkan untuk jalur Ubud (Ubud Line) tingkat suku bunga sama sekali tidak berpengaruh terhadap nilai NPV.