Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penyuluhan Yoga dan Meditasi Sebagai Terapi Alternatif pada Nyeri Punggung Bawah di Komunitas Yoga DHSP Bali, Banjar Singin, Selemadeg, Kabupaten Tabanan Setiani, Putu; Setiabudi, Agung; Agung Dwi Ratih Arningsih, Anak; Jaya Andika, Komang; Satya Manggala, Kadek
Jurnal Global Ilmiah Vol. 2 No. 5 (2025): Jurnal Global Ilmiah
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/jgi.v2i5.190

Abstract

Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan masalah kesehatan yang umum dan signifikan, dengan prevalensi yang terus meningkat. Terapi alternatif seperti yoga dan meditasi dapat membantu mengurangi keluhan nyeri ini. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang yoga dan meditasi sebagai terapi alternatif untuk mengatasi nyeri punggung bawah di Komunitas Yoga DHSP Bali. Kegiatan dilakukan dengan melibatkan 23 peserta dari komunitas tersebut. Metode yang digunakan meliputi pemeriksaan kesehatan awal, penyuluhan, serta praktik yoga dan meditasi. Peserta juga mengisi kuisioner pre-test dan post-test untuk mengukur perubahan pengetahuan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada nilai post-test peserta setelah mengikuti penyuluhan dan praktik yoga, dengan nilai rerata pre-test 48,48 dan post-test 59,35 (p<0,001). Ini menunjukkan bahwa peserta lebih memahami manfaat yoga dan meditasi dalam mengurangi nyeri punggung bawah. Penyuluhan yoga dan meditasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan peserta tentang pengelolaan nyeri punggung bawah. Terapi ini dapat dijadikan alternatif dalam penanganan kasus NPB, membantu individu untuk lebih mandiri dalam mengelola kondisi mereka dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Keparahan Derajat Nyeri pada Pasien Nyeri Pinggang Bawah Setiani, Putu; Sihanto, Rindha Dwi; Putra, I Gusti Ngurah Purna; Nugraha, I Gusti Ngurah Angga; Dusak, Kadek Ayu Meilinda
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 4 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Nyeri punggung bawah (NPB) adalah masalah yang sering dikeluhkan masyarakat dan menganggu produktivitas. Dalam penelitian terbaru, berat bedan berlebih yang diukur dengan  indeks massa tubuh (IMT) memiliki peran yang efisien dalam mekanisme nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara factor berat badan berlebih (overweight) dengan tingkat keparahan nyeri dengan nyeri punggung bawah kronis. Metode: Pengumpulan data potong-lintang (cross-sectional) dilakukan pada rekam medis pasien nyeri punggung bawah antara Januari hingga Desember 2024 di Departemen Neurologi RS Bhakti Rahayu Denpasar. Tujuh puluh tiga pasien rekam medis berusia antara 27-81 tahun dimasukkan dalam penelitian ini. Profil pasien yang dicatat yaitu umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh (IMT), dan skala nyeri Numerical Pain Rating Scale (NPRS).  Hasil:  Rerata usia adalah 56,63 tahun (±15,56) (p= 0,077), dengan 40 laki-laki (54,85) dan 33 perempuan (45,2%). Rerata NPRS adalah nyeri ringan-sedang 3,22 (±1,14) (p= 0,000). Rerata berat badan peserta yaitu 68,6 (±5,39) kg (p= 0,200). Rerata tinggi badan peserta adalah 166,3 (±5,28) cm (p= 0,200). IMT peserta memiliki rerata 24,87 (±1,32) kg/m2 )(p= 0,077). Usia memiliki korelasi positif sedang 0,516 (p>0,001) yang bermakna terhadap skala nyeri NPRS. IMT memiliki efek yang paling signifikan, yaitu IMT overweight meningkatkan risiko 4,6 kali lipat pasien LBP mengalami nyeri sedang (p= 0,004). Kesimpulan: Adanya perbedaan rerata antara pasien IMT normal dan IMT overwight pada pasien NPB. Pasien NPB dengan IMT > 25kg/m2 berisiko 4,6 lipat mengalami nyeri sedang. Faktor berat tubuh yang berlebih membebani diskus vertebralis sehingga menimbulkan nyeri. Factor penuaan memiliki korelasi dengan perburukan nyeri pada NPB karena adanya proses degenerative.
Terapi Berbasis Meditasi: Sebuah Tinjauan Pustaka Neuroscience Putra, I Gusti Ngurah Purna; Setiani, Putu; Sihanto, Rindha Dwi; Kirana, I Putu Pradiva Satriya; Mahadewi, Kadek Ayu Savitri
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/.v7i2.351

Abstract

Terapi meditasi semakin diakui untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik, dengan mempengaruhi aktivitas otak dan sistem saraf. Meditasi mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, mengurangi stres, dan meningkatkan neuroplastisitas otak. Meskipun demikian, tantangan terkait protokol standar dan respons individu perlu diatasi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dampak meditasi pada neuroplastisitas, regulasi emosi, dan kesehatan mental, serta potensinya sebagai terapi untuk gangguan neurologis dan psikologis. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan kualitatif, yang fokus pada pengumpulan, analisis, dan sintesis literatur relevan untuk memahami fenomena secara mendalam. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dengan mengakses sumber-sumber tertulis seperti artikel ilmiah dari platform Google Scholar, ScienceDirect, dan PubMed, dengan kata kunci spesifik dan filter waktu publikasi lima tahun terakhir. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap utama: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara teori, meditasi memiliki potensi sebagai terapi komplementer dalam neuroscience. Penelitian skala besar dan retrospektif diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini. Jika terbukti, meditasi dapat diterapkan pada kasus neuropati kronis sebagai alternatif terapi medikamentosa, mengingat potensi risiko penggunaan obat.
Dampak Latihan Yoga Pada Glukosa Darah Dan Penderita Diabetes Dalam Kedokteran Terapan Setiabudi, Agung; Punia, I Gede Eka Agung Agastya; Setiani, Putu; Puspita, Lussy Ayu; Manggala, Kadek Satya
Action Research Literate Vol. 8 No. 12 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i12.2560

Abstract

Glukosa adalah sumber energi utama bagi sel-sel tubuh manusia dan berasal dari makanan yang kita konsumsi, terutama karbohidrat. Diabetes merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah, yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf seiring berjalannya waktu. Literatur ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan yoga terhadap pasien penderita diabetes. Penelusuran menggunakan randomized controlled trials sebagai sumber penelitian. Peneliti hanya menggunakan 278 dari 38.293 artikel penelitian dan jurnal. Data dari 11 penelitian Randomized Controlled Trials (RCT) yang melibatkan 1002 penderita T2DM dianalisis untuk mengevaluasi pengaruh yoga terhadap FPG. Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang melakukan yoga memiliki FPG yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol [MD -17,22 mg/dl (95% CI: -26,19 – -8,26 mg/dl); p <0,01; I2 = 94% (heterogenitas tinggi); lihat gambar 4a; kepastian bukti rendah]. Meta-analisis ini menunjukkan bahwa yoga dapat memberikan manfaat bagi penderita T2DM, menawarkan keuntungan metabolik tambahan dibandingkan dengan olahraga aktif dan manajemen diabetes standar dalam hal perbaikan parameter glikemik dan lipid.
Traditional Yoga And Meditation Counseling As Non-Pharmacological Therapy For Insomnia In The Yoga Dhsp Bali Community, Banjar Singin, Selemadeg, Tabanan Regency Setiani, Putu; Setiabudi, Agung; Dwi Ratih Arningsih, Anak Agung; Agung Agastya Punia, I Gede Eka; Darma Putra, Made Adit
Interdisciplinary Social Studies Vol. 4 No. 4 (2025): Regular Issue: July-September 2025
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/iss.v4i4.908

Abstract

Insomnia is a sleep disorder characterized by difficulty falling asleep or staying asleep. The causative factors can be related to stress, anxiety, irregular lifestyles, as well as certain medical conditions. Yoga is a physical, mental, and spiritual practice that has a variety of techniques, including posture (asana), breathing (pranayama), and meditation. The practice of yoga can help reduce stress and promote relaxation, which is important for overcoming insomnia. Yoga and meditation provide benefits such as improving sleep quality, reducing anxiety and stress, increasing awareness of the body, and improving emotional balance. Yoga and meditation should be considered as complementary to other approaches in the treatment of insomnia, such as lifestyle changes, stress management, and if necessary, the use of therapy or medical treatment. To get the maximum benefits, it is important to practice yoga and meditation regularly. This can be done by scheduling a specific time each day to practice. This counselling aims to increase public understanding of the importance of doing yoga and traditional meditation regularly as an alternative solution to the problem of insomnia sleep disorder
THE USE OF TRADITIONAL DHSP BALI YOGA AND MEDITATION PRACTICES ON REDUCING BLOOD GLUCOSE LEVELS Setiabudi, Agung; Agastya Punia, I Gede Eka Agung; Setiani, Putu; Puspita, Lussy Ayu; Manggala, Kadek Satya
Jurnal Health Sains Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v6i1.1419

Abstract

The practice of yoga and meditation at Dharma Hidup Singin Prana Bali has a deep meaning in maintaining physical and mental balance, as well as supporting mental health in the midst of the dynamics of modern life. Yoga has been shown to be effective in helping to manage blood sugar levels through meditation and yoga practices. This study uses quantitative research methods, specifically using a quasi-experimental design with pre-test and post-test, to assess the results before and after the intervention for the purpose of evaluating blood sugar levels from the results of yoga and meditation exercises. Descriptive analysis of 32 samples showed that the mean glucose values after the intervention showed a decrease. Statistical analysis of Kolmogorov-Smirnov pre-test with P = 0.183 data showed normal and homogeneous distribution. The test of the difference in the results of the pre-test and post-test research using the Paired sample T-test analysis with 95% confidence showed significance = 0.000 Because the significance result of 0.000 which means < 0.001 where 0.001<0.05 so that there is a statistically significant difference. Traditional Dhsp Bali yoga and meditation exercises involving breathing exercises, postures and Yoga have been shown to be effective against the balance and decrease of glucose levels in the blood.
Neutrophil Lymphocyte Ratio as a Predictor of Chronic Low Back Pain Severity Setiani, Putu; Dwi Sihanto, Rindha; Ngurah Purna Putra, I Gusti; Ngurah Angga Nugraha, I Gusti; Ayu Meilinda Dusak, Kadek; Ayu Savitri Mahadewi, Kadek
Jurnal Health Sains Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v6i1.1451

Abstract

Low back pain is a frequently seen problem in the society and causes loss of productivity. In recent studies, inflammatory mediators and inflammation itself has an efficient role in pain mechanism. We aimed to investigate the association between the neutrophil to lymphocyte ratio level as an inflammatory biomarker with pain severity patients with chronic low back pain. A retrospective analysis was conducted on medical records of low back pain patients between Januari until December 2024 in Neurology Department of Bhakti Rahayu Denpasar Hospital. Seventy-three medical record patients between 27-81 years old were included in the study. The neutrophil-to-lymphocyte ratio (NLR) is calculated by dividing the absolute neutrophil count by the absolute lymphocyte count based on blood samples. The patients were divided into two groups based on pain severity. The average age of the participants was 56,63 years (±15,56) (p= 0,077), with 40 males (54,85) and 33 females (45,2%) with average neutrophil count 5,99 x 109/L (±1,45) (p= 0,200) and lymphocyte count 1,75x 109/L (±0,39) (p= 0,093). NLR cut-off was 3,55 (±0,72) (p= 0,200). Higher NLR correlated with age (r = 0.243, p = 0.038) and pain score (r = 0.394 p < 0.001). High NLR increased the risk of 33, 43 LBP patients experiencing moderate pain (p= <0.001). NLR may be used as a simple and reliable premise independent predictor of pain severity in patients with chronic low back pain