Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Anime sebagai Alat Soft Power China dalam Peperangan Asimetris Modern Qulby, Muhammad Raya; Sumarno, Ari Pitoyo; Reksoprodjo, Agus Hasan S
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2025): January 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i1.5391

Abstract

Penelitian ini menganalisis peran filsafat ilmu dan konsep soft power dalam konteks perang asimetris modern, terutama fokus pada pengaruh budaya China di ranah internasional melalui media anime. Filsafat ilmu digunakan untuk memahami ontologi, epistemologi, dan aksiologi sebagai landasan konsep pengetahuan dan peran ilmu dalam perang. Dalam konteks ini, peperangan asimetris berkembang sebagai respons terhadap ketidakseimbangan kekuatan, yang melibatkan strategi budaya sebagai alat untuk mempengaruhi opini publik dan memperkuat pengaruh politik. Dengan investasi besar di industri anime Jepang, China memanfaatkan anime sebagai instrumen soft power untuk memperluas pengaruhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi teknologi, diplomasi budaya, dan pengaruh ekonomi memperkuat posisi China di dunia internasional, sementara anime tetap menjadi representasi dominan budaya Jepang. Kesimpulannya, budaya berperan penting dalam strategi pertahanan kontemporer, tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga alat diplomasi dan kekuatan budaya di era globalisasi.
Peperangan Asimetris: Dampak Aplikasi Koin Jagat Terhadap Perlindungan Data Pribadi dan Ketahanan Siber Nasional Tulodo, Habibi Tri; Reksoprodjo, Agus Hasan S; Sutanto, Rudy
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2025): January 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i1.5390

Abstract

Teknologi telepon seluler (ponsel) telah menjadi elemen strategis dalam peperangan modern, khususnya dalam konteks peperangan asimetris. Artikel ini mengeksplorasi peran aplikasi Koin Jagat terhadap perlindungan data pribadi dan dampaknya terhadap ketahanan siber nasional. Dengan menganalisis aplikasi ponsel sebagai alat strategis dalam konflik asimetris, artikel ini membahas dimensi teknologi, etika, dan regulasi yang relevan. Berdasarkan pendekatan teori peperangan asimetris dan etika deontologis serta utilitarianisme, artikel ini menawarkan kerangka konseptual untuk memahami tantangan dan peluang dalam memanfaatkan teknologi ponsel untuk memperkuat ketahanan siber nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ponsel seperti Koin Jagat dapat menjadi pedang bermata dua: memperkuat sistem siber sekaligus menghadirkan risiko signifikan terhadap data pribadi.
Kerja Sama Internasional Kementerian Pertahanan dalam Menghadapi Ancaman Bioterorisme Pasca Covid-19 di Indonesia Latief, Mohammad Nurdin Al; Priyanto, Priyanto; Reksoprodjo, Agus Hasan S
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.5893

Abstract

Ancaman bioterorisme meningkat pasca-pandemi, membutuhkan sinergi pertahanan–kesehatan dan kerja sama global untuk cegah dampak serius terhadap keamanan nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa Kerja Sama Internasional Kementerian Pertahanan dalam Menghadapi Ancaman Bioterorisme Pasca Covid-19 di Indonesia. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan wawancara kepada narasumber menggunakan teknik analisa triangulasi. Hasl penelitian menunjukkan bahwa Pandemi COVID-19 menjadi momentum penting bagi Kemhan RI dalam memperkuat kesiapsiagaan terhadap ancaman bioterorisme. Melalui kerja sama strategis dengan WHO, Kemhan RI meningkatkan deteksi dini, kapasitas laboratorium, pelatihan sumber daya manusia, dan respons cepat terhadap ancaman biologis. Forum regional seperti ADMM serta partisipasi dalam Biological Weapons Convention memperkuat sinergi internasional. Tantangan utama adalah ketiadaan regulasi spesifik mengenai bioterorisme. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan nasional komprehensif yang mengintegrasikan sektor kesehatan, intelijen, dan pertahanan. Inovasi teknologi dan kolaborasi antar-lembaga menjadi kunci dalam menghadapi ancaman bioterorisme di masa depan.
Menghadapi Perang Ekonomi di Sektor Pariwisata dan UMKM: Peran Artificial Intelligence (AI) Sebagai Alat Peperangan Asimetris Kusuma, Hendri Puja; Sutanto, Rudy; Reksoprodjo, Agus Hasan S
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.5666

Abstract

Pariwisata dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran krusial dalam perekonomian Indonesia. Keduanya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan nasional, serta stabilitas sosial. Namun, sektor-sektor ini sangat rentan terhadap ancaman perang ekonomi yang kian meningkat, terutama melalui strategi peperangan asimetris yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) (Anderson dan Rainie, 2022). Artikel ini mengeksplorasi penggunaan AI dalam memanipulasi ulasan destinasi wisata, menyebarkan disinformasi mengenai produk UMKM, dan mengeksploitasi data untuk kepentingan aktor asing (Goutam, 2021). Di antara studi kasus yang dibahas, terdapat manipulasi ulasan wisata di Bali yang berdampak negatif pada citra global destinasi tersebut, serta kampanye disinformasi terhadap produk lokal seperti kopi Gayo yang memengaruhi pasar dan reputasi internasional (Sari, 2023). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ancaman ini berpotensi merusak stabilitas ekonomi, sosial, dan keamanan nasional. Sebagai langkah mitigasi, artikel ini merekomendasikan penguatan kebijakan berbasis teknologi untuk melindungi sektor-sektor vital ini. Langkah-langkah tersebut meliputi pengembangan keamanan digital, kolaborasi lintas sektor, serta penerapan kecerdasan buatan untuk deteksi dini ancaman. Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai tantangan yang dihadapi dan solusi yang dapat diimplementasikan untuk melindungi sektor pariwisata dan UMKM Indonesia dari perang ekonomi berbasis teknologi yang semakin canggih.
Menghadapi Perang Ekonomi di Sektor Pariwisata dan UMKM: Peran Artificial Intelligence (AI) Sebagai Alat Peperangan Asimetris Kusuma, Hendri Puja; Sutanto, Rudy; Reksoprodjo, Agus Hasan S
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.5666

Abstract

Pariwisata dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran krusial dalam perekonomian Indonesia. Keduanya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan nasional, serta stabilitas sosial. Namun, sektor-sektor ini sangat rentan terhadap ancaman perang ekonomi yang kian meningkat, terutama melalui strategi peperangan asimetris yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) (Anderson dan Rainie, 2022). Artikel ini mengeksplorasi penggunaan AI dalam memanipulasi ulasan destinasi wisata, menyebarkan disinformasi mengenai produk UMKM, dan mengeksploitasi data untuk kepentingan aktor asing (Goutam, 2021). Di antara studi kasus yang dibahas, terdapat manipulasi ulasan wisata di Bali yang berdampak negatif pada citra global destinasi tersebut, serta kampanye disinformasi terhadap produk lokal seperti kopi Gayo yang memengaruhi pasar dan reputasi internasional (Sari, 2023). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ancaman ini berpotensi merusak stabilitas ekonomi, sosial, dan keamanan nasional. Sebagai langkah mitigasi, artikel ini merekomendasikan penguatan kebijakan berbasis teknologi untuk melindungi sektor-sektor vital ini. Langkah-langkah tersebut meliputi pengembangan keamanan digital, kolaborasi lintas sektor, serta penerapan kecerdasan buatan untuk deteksi dini ancaman. Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai tantangan yang dihadapi dan solusi yang dapat diimplementasikan untuk melindungi sektor pariwisata dan UMKM Indonesia dari perang ekonomi berbasis teknologi yang semakin canggih.
Kerja Sama Internasional Kementerian Pertahanan dalam Menghadapi Ancaman Bioterorisme Pasca Covid-19 di Indonesia Latief, Mohammad Nurdin Al; Priyanto, Priyanto; Reksoprodjo, Agus Hasan S
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.5893

Abstract

Ancaman bioterorisme meningkat pasca-pandemi, membutuhkan sinergi pertahanan–kesehatan dan kerja sama global untuk cegah dampak serius terhadap keamanan nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa Kerja Sama Internasional Kementerian Pertahanan dalam Menghadapi Ancaman Bioterorisme Pasca Covid-19 di Indonesia. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan wawancara kepada narasumber menggunakan teknik analisa triangulasi. Hasl penelitian menunjukkan bahwa Pandemi COVID-19 menjadi momentum penting bagi Kemhan RI dalam memperkuat kesiapsiagaan terhadap ancaman bioterorisme. Melalui kerja sama strategis dengan WHO, Kemhan RI meningkatkan deteksi dini, kapasitas laboratorium, pelatihan sumber daya manusia, dan respons cepat terhadap ancaman biologis. Forum regional seperti ADMM serta partisipasi dalam Biological Weapons Convention memperkuat sinergi internasional. Tantangan utama adalah ketiadaan regulasi spesifik mengenai bioterorisme. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan nasional komprehensif yang mengintegrasikan sektor kesehatan, intelijen, dan pertahanan. Inovasi teknologi dan kolaborasi antar-lembaga menjadi kunci dalam menghadapi ancaman bioterorisme di masa depan.