Desa Batu Putih, yang terletak di pesisir pantai, memiliki potensi alam berupa pohon aren, jambu mete, udang, ikan laut, dan kelapa. Secara turun-temurun, sebagian masyarakat mengolah kelapa menjadi minyak goreng melalui metode pemanasan untuk konsumsi sehari-hari. Namun, produk yang dihasilkan memiliki keterbatasan seperti daya simpan yang pendek, bau, pembekuan pada suhu dingin, dan mudah tengik, sehingga tidak memenuhi standar pasar. Tujuan pengabdian ini adalah (1) meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat kelapa sebagai sumber daya lokal dari segi kesehatan dan potensi ekonominya, serta (2) memberikan pelatihan manajemen usaha pengolahan kelapa menjadi VCO berkualitas, mencakup aspek produksi, pemasaran, dan keuangan. Metode yang digunakan meliputi edukasi, pelatihan pembuatan VCO, diskusi, dan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA), Participatory Technology Development (PTD), dan Community Development, melibatkan 20 peserta dari masyarakat setempat. Hasil evaluasi menunjukkan keberhasilan program dengan indikator berikut: (1) kehadiran dan antusiasme peserta mencapai 100%; (2) peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam manajemen usaha VCO, mulai dari produksi hingga pemasaran dan keuangan; (3) pemahaman masyarakat mengenai manfaat VCO bagi kesehatan dan potensinya sebagai produk ekonomi; dan (4) adopsi metode pengolahan minyak kelapa dari pemanasan ke fermentasi yang lebih praktis dan ekonomis untuk skala rumah tangga. Program ini berhasil memberdayakan masyarakat Desa Batu Putih, mendukung pengembangan desa wisata berbasis kelapa.