Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENEMPATAN SENSOR AKSELEROMETER PADA JEMBATAN MERAH PUTIH Lautan Wijaya Nusantara, Johan; Aminullah, Akhmad; Siswosukarto, Suprapto
Jurnal Teknik Sipil Vol. 18 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jts.v18i1.10354

Abstract

Kegiatan monitoring pada jembatan perlu dilakukan sebagai upaya dalam menjamin keamanan jembatan. Secara umum terdapat dua metode monitoring kesehatan struktur jembatan yaitu dengan melakukan Loading Test secara langsung dan melalui Structural Health Monitoring System (SHMS) yang dapat dipantau secara real time dan kontinu. Salah satu sensor yang penting dan populer dalam kegiatan SHMS adalah akselerometer. Data dari sensor tersebut dapat diproses lebih lanjut untuk mengetahui nilai frekuensi struktur, mode shape, dan displacement yang terjadi. Hal tersebut bermanfaat dalam pemantauan kesehatan struktur jembatan secara keseluruhan dan dapat dijadikan dasar penetapan kebijakan untuk pemeliharaan jembatan, serta penyusunan tindakan preventif dan kuratif. Penempatan sensor yang baik dengan jumlah sensor yang tepat harus ditentukan untuk mengetahui perilaku struktur yang sebenarnya dengan biaya yang minimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penempatan sensor akselerometer pada dek Jembatan Merah-Putih yang memiliki tipe double pylon cable stayed dengan bentang 300 m yang terletak di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Indonesia. Empat metode Optimal Sensor Placement (OSP) telah dilakukan yaitu dengan Effective Independence (EI) Method, Eigenvalue Component Product (ECP), Mode Shape Summation Plot (MSSP) Method, serta Effective Independence – Drive Point Residu (EI-DPR) Method. Dari keempat metode tersebut, didapatkan bahwa penempatan sensor yang paling optimal didapatkan dari metode EI dengan jumlah sensor yang optimal adalah berjumlah 10. Konfigurasi sensor tersebut memiliki performa yang sedikit lebih baik dari konfigurasi sensor eksisting.
Self Compacting Concrete dengan Serat Limbah Scrap Baja dan Abu Sekam Padi Amalia; Tiyani, Lilis; Setiawan, Yanuar; Lautan Wijaya Nusantara, Johan
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 2 (2025): Teras Jurnal (September)
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v15i2.1295

Abstract

Abstrak   Beton merupakan material getas yang mempunyai kuat tekan tinggi, namun memiliki kuat tarik rendah.  Kelemahan ini dapat diantisipasi dengan penggunaan serat sebagai micro reinforcement pada beton. Penelitian ini menguji karakteristik beton Self Compacting Concrtete (SCC) dengan campuran 5% Abu Sekam Padi (ASP) yang diberikan tambahan berbagai dosis serat limbah Scrap Baja, yaitu 0%, 0,25 %, 0,50 %, 0,75% , dan 1% dari berat beton. Pengujian Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, Tegangan-Regangan, dan Modulus Elastisitas dilakukan dengan menggunakan benda uji silinder beton diameter 15 cm, tinggi 30 cm. Sedangkan, Kuat Lentur beton diuji dengan benda uji balok berukuran 10 cm x 10 cm x 100 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ASP sebesar 5% dan limbah serat baja sampai dengan 0,75% dapat meningkatkan Kuat Tekan, Kuat Lentur, Kuat Tarik, Modulus Elastisitas, dan Regangan maksimum pada beton.   Kata kunci: Serat Limbah Scrap Baja, Abu Sekam Padi, Kuat Tekan, Kuat Lentur, Modulus Elastisitas   Abstract   Concrete is a brittle material with high compressive strength but low tensile strength. This weakness can be addressed by adding fibers as micro-reinforcement within the concrete mixing. This research investigates the characteristics of Self-Compacting Concrete (SCC) with a 5% Rice Husk Ash (RHA) mixture, supplemented by varying dosages of waste steel scrap fibers: 0%, 0.25%, 0.50%, 0.75%, and 1% of the concrete weight. Compressive Strength, Split Tensile Strength, Stress-strain behavior, and Modulus of Elasticity were tested using cylindrical concrete specimens with a diameter of 15 cm and a height of 30 cm. Additionally, the Flexural Strength of the concrete was evaluated using beam specimens 10 cm x 10 cm x 100 cm. The results indicate that the addition of 5% RHA and steel fiber waste up to 0.75% can significantly enhance the compressive strength, flexural strength, tensile strength, modulus of elasticity, and maximum strain of the concrete.   Keywords: Fiber of streel scrap waste, Rice Husk Ash, Compressive Strength, Flexural Strength, Modulus of Elasticity
PENEMPATAN SENSOR AKSELEROMETER PADA JEMBATAN MERAH PUTIH Lautan Wijaya Nusantara, Johan; Aminullah, Akhmad; Siswosukarto, Suprapto
Jurnal Teknik Sipil Vol. 18 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jts.v18i1.10354

Abstract

Kegiatan monitoring pada jembatan perlu dilakukan sebagai upaya dalam menjamin keamanan jembatan. Secara umum terdapat dua metode monitoring kesehatan struktur jembatan yaitu dengan melakukan Loading Test secara langsung dan melalui Structural Health Monitoring System (SHMS) yang dapat dipantau secara real time dan kontinu. Salah satu sensor yang penting dan populer dalam kegiatan SHMS adalah akselerometer. Data dari sensor tersebut dapat diproses lebih lanjut untuk mengetahui nilai frekuensi struktur, mode shape, dan displacement yang terjadi. Hal tersebut bermanfaat dalam pemantauan kesehatan struktur jembatan secara keseluruhan dan dapat dijadikan dasar penetapan kebijakan untuk pemeliharaan jembatan, serta penyusunan tindakan preventif dan kuratif. Penempatan sensor yang baik dengan jumlah sensor yang tepat harus ditentukan untuk mengetahui perilaku struktur yang sebenarnya dengan biaya yang minimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penempatan sensor akselerometer pada dek Jembatan Merah-Putih yang memiliki tipe double pylon cable stayed dengan bentang 300 m yang terletak di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Indonesia. Empat metode Optimal Sensor Placement (OSP) telah dilakukan yaitu dengan Effective Independence (EI) Method, Eigenvalue Component Product (ECP), Mode Shape Summation Plot (MSSP) Method, serta Effective Independence – Drive Point Residu (EI-DPR) Method. Dari keempat metode tersebut, didapatkan bahwa penempatan sensor yang paling optimal didapatkan dari metode EI dengan jumlah sensor yang optimal adalah berjumlah 10. Konfigurasi sensor tersebut memiliki performa yang sedikit lebih baik dari konfigurasi sensor eksisting.
Analisis Kebutuhan Volume Pekerjaan Struktur Pelat Lantai Metode Konvensional Alfianarrochmah, Ilma; Joko Herlambang, Rayfandy; Putri Deni, Delista; Kurnianingsih, Oktavia; Lautan Wijaya Nusantara, Johan
Jurnal Teknik Sipil Vol. 18 No. 2 (2025): Desember 2025
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/yypy3m83

Abstract

Floor slabs are important structural elements in building construction that function as floor coverings and withstand various loads. The purpose of this study is to identify the implementation method of the slab work and analyze the material requirements for the slab work of the Joglo Elementary School Building Construction project. This research applies quantitative research type. The volume calculation method is manual (conventional). The calculation analysis is only limited to the work of reinforcing iron, formwork, and concrete. The implementation of floor slab work in this project includes reinforcement work, formwork work, casting work, formwork demolition work, and floor slab concrete maintenance work. The reinforcement requirement for the 1st floor needs 8,551.02 kg, the second floor 17,102.04 kg, and the third floor 17,102.04 kg. The formwork requirements for the 1st floor slab amounted to 1038.34 m2, the second floor amounted to 1038.24 m2, and the third floor amounted to 1038.34 m2. The casting requirement for the 1st floor slab is 103.83 m3, the 2nd floor is 124.60 m3, and the 3rd floor is 124.60 m3.