Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia (Lansia) Dalam Perspektif Hukum Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2, Jakarta Muthia Sakti; Sulastri; Dwi Aryanti Ramadhani; Samuel Arthur Hulu; Sherlyta Ramadhani; Rangga Wira Syahputra; Marcella Azzahra; Erina Nur Afifa
urn:multiple://2988-7828multiple.v3i14
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas dan merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut aging process atau proses penuaan sehingga muncul berbagai macam masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia, seperti gangguan pendengaran, nyeri pada punggung dan leher, osteoarthritis, jantung, diabetes militus, kolesterol dan hipertensi. Namun, ketika menghadapi masa tua ini banyak dari mereka yang malah diabaikan oleh keluarganya dengan menitipkan orang tuanya ke panti sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk menganalisis dan mengkaji permasalahan yang dihadapi lansia serta mengevaluasi prinsip-prinsip lansia guna merumuskan strategi peningkatan kesejahteraan mereka secara holistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan juga studi literatur. Hasil penelitian didapatkan bahwa proses penuaan membawa berbagai macam tantangan pada lansia, seperti penurunan Kesehatan fisik, gangguan psikologi keterbatasan aktivitas sosial, dan penurunan ekonomi. Penerpan prinsip-prinsip lansia seperti kemandirian, partisipasi, perawatan, pemenuhan diri dan martabat terbukti dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lansia secara menyeluruh. Program pengabdian Masyarakat di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 menegaskan pentingnya sinergi antar keluarga, mesyarakat dan pemerintah dalam mendukung kesejahteraan lansia melalui edukasi, dukungan sosial, dan perlindungan hak-hak mereka.
Civil Liability of Hospitals for Tort Law of Swapped Babies: A Comparative Analysis between Indonesia and Malaysia Sherlyta Ramadhani; Dwi Aryanti Ramadhani
Melayunesia Law Vol. 9 No. 2 (2025): Melayunesia Law
Publisher : Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30652/d8tj3r03

Abstract

This article examines the civil liability of hospitals in cases of swapped babies through a comparative analysis between Indonesia and Malaysia, focusing on the formulation of the elements of unlawful acts and the forms of responsibility of both countries. This issue is important because negligence in infant identification not only causes material and psychological losses but also impacts children's civil rights and reduces public trust in health services. The research method used is normative juridical research with a comparative legal approach. The main findings of this paper indicate that Indonesia assesses cases of swapped babies through the elements of unlawful acts, while Malaysia uses the tort of negligence approach. This difference gives rise to practical liability, where Indonesia tends to emphasize proving the elements of unlawful acts formally, while Malaysia provides broader scope for the standard of care test through jurisprudence. Furthermore, Malaysia has a more varied scope of compensation, while Indonesia limits the form of compensation to material and non-material losses within the limits of propriety. These findings are important for strengthening patient safety standards and hospital accountability mechanisms to be more adaptive to complex immaterial losses. The results of this study can also be used as a guideline for further research.