Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH DALAM JUAL BELI MENURUT HUKUM PERDATA DAN HUKUM ADAT Athilla Irgeuazzahra; Aulia Dwi Damayanti; Jhessica Hawana Gultom; Ghifari Vioga Batubara; Rangga Wira Syahputra
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 7 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v4i7.3704

Abstract

Pada hukum perdata, peralihan hak milik memerlukan penyerahan yuridis melalui pembuatan akta di hadapan PPAT dan pendaftaran di Kantor Pertanahan. Sebaliknya, dalam hukum adat, jual beli tanah dilaksanakan secara terang, tunai, dan riil di hadapan kepala desa dan saksi-saksi, dengan penekanan pada kesepakatan dan pembayaran langsung. Meskipun ada kesamaan dalam prosedur formal di hadapan PPAT, hukum adat menunjukkan fleksibilitas dengan tidak selalu mensyaratkan keterlibatan PPAT. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana perbedaan peralihan hak tanah dalam jual beli dari kedua sistem hukum yang berbeda. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif dan yuridis normatif yang bersumber dari studi pustaka serta undang-undang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kedua sistem hukum memiliki tujuan serupa dalam memberikan kepastian dan keamanan hak atas tanah, terdapat perbedaan mendasar dalam pendekatan dan pelaksanaannya. Hukum perdata lebih formal dan diatur negara, sedangkan hukum adat lebih fleksibel dan berbasis tradisi lokal. Keduanya bersama-sama menyediakan kerangka hukum yang komprehensif bagi penguasaan dan peralihan hak atas tanah di Indonesia.
Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia (Lansia) Dalam Perspektif Hukum Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2, Jakarta Muthia Sakti; Sulastri; Dwi Aryanti Ramadhani; Samuel Arthur Hulu; Sherlyta Ramadhani; Rangga Wira Syahputra; Marcella Azzahra; Erina Nur Afifa
urn:multiple://2988-7828multiple.v3i14
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas dan merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut aging process atau proses penuaan sehingga muncul berbagai macam masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia, seperti gangguan pendengaran, nyeri pada punggung dan leher, osteoarthritis, jantung, diabetes militus, kolesterol dan hipertensi. Namun, ketika menghadapi masa tua ini banyak dari mereka yang malah diabaikan oleh keluarganya dengan menitipkan orang tuanya ke panti sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk menganalisis dan mengkaji permasalahan yang dihadapi lansia serta mengevaluasi prinsip-prinsip lansia guna merumuskan strategi peningkatan kesejahteraan mereka secara holistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan juga studi literatur. Hasil penelitian didapatkan bahwa proses penuaan membawa berbagai macam tantangan pada lansia, seperti penurunan Kesehatan fisik, gangguan psikologi keterbatasan aktivitas sosial, dan penurunan ekonomi. Penerpan prinsip-prinsip lansia seperti kemandirian, partisipasi, perawatan, pemenuhan diri dan martabat terbukti dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lansia secara menyeluruh. Program pengabdian Masyarakat di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 menegaskan pentingnya sinergi antar keluarga, mesyarakat dan pemerintah dalam mendukung kesejahteraan lansia melalui edukasi, dukungan sosial, dan perlindungan hak-hak mereka.