Megalithic remains are one of the important evidences of prehistoric culture scattered in Pagaralam, South Sumatra. The megalithic remains found in Pagaralam are scattered in several strategic locations that show a unique distribution pattern. The sites not only offer insight into the beliefs and spiritual practices of past communities but also indicate a close relationship between humans and the surrounding environment. This research uses historical methodology characterized by several stages such as heuristics; source criticism; interpretation; historiography. The results of this research reveal various findings that enrich the understanding of prehistoric civilizations in South Sumatra. The megalithic structures found, such as dolmens, menhirs, sarcophagi, tetraliths, and carved stones, reflect the social, spiritual, and cultural life of past communities. In addition, there are challenges in preserving the sites, such as damage from erosion, moss growth, and threats from illegal excavations and infrastructure development. Abstract Peninggalan megalitik merupakan salah satu bukti penting dari kebudayaan prasejarah yang tersebar di Pagaralam, Sumatera Selatan. Peninggalan megalitik yang ditemukan di Pagaralam, tersebar di beberapa lokasi strategis yang menunjukkan pola distribusi unik. Situs-situs tersebut tidak hanya menawarkan wawasan tentang kepercayaan dan praktik spiritual masyarakat masa lalu tetapi juga mengindikasikan adanya hubungan erat antara manusia dengan lingkungan sekitar. Penelitian ini menggunakan metodologi sejarah yang dicirikan oleh beberapa tahapan seperti heuristik; kritik sumber; interpretasi; historiografi. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan berbagai temuan yang memperkaya pemahaman tentang peradaban prasejarah di Sumatera Selatan. Struktur megalitik yang ditemukan, seperti dolmen, menhir, sarkofagus, tetralith, dan batu berukir, mencerminkan kehidupan sosial, spiritual, dan budaya masyarakat masa lalu. Selain itu adanya tantangan dalam pelestarian situs, seperti kerusakan akibat erosi, pertumbuhan lumut, serta ancaman dari penggalian ilegal dan pembangunan infrastruktur.