p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Molucca Medica
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK PASIEN GAGAL JANTUNG DI POLIKLINIK JANTUNG DAN ICCU RSUD DR. M. HAULUSSY AMBON TAHUN 2023 Souhoka, Meldy Selvi; Irwan, Irwan; Kailola, Nathalie Elisvheva; Latuconsina, Vina Zakiah; Soumena, Rif'ah Zafarani; Seimahuira, Theresia Natalia
Molucca Medica Vol 17 No 2 (2024): VOLUME 17, NOMOR 2, OKTOBER 2024
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2024.v17.i2.113

Abstract

Gagal jantung adalah gangguan kardiovakular yang memengaruhi sekitar 1% hingga 2% orang dewasa. Peningkatan prevalensinya dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup dan peningkatan beban kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi dan karakteristik pasien gagal jantung di Poliklinik Jantung dan ICCU RSUD Dr. M. Haulussy Ambon Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pasien dengan gagal jantung di ICCU lebih tinggi daripada di poliklinik. Persentase pasien terbanyak di poliklinik yaitu kelompok umur >65 tahun sedangkan di ICCU yaitu kelompok umur 46-55 tahun. Persentase pasien laki-laki lebih banyak baik di poliklinik maupun ICCU. 84% pasien mengalami gagal jantung kronis, sedangkan 16% pasien mengalami gagal jantung akut. Obat yang paling sering digunakan di poliklinik adalah ARB, sementara di ICCU yaitu kombinasi ARB, BB, dan diuretik loop. Penyakit komorbid yang paling banyak dialami pasien yaitu PJK disusul hipertensi. Dapat disimpulkan bahwa di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon, persentase pasien di ICCU lebih tinggi dibandingkan poliklinik, kelompok umur rentan pada poliklinik yaitu umur >65 tahun, pada ICCU yaitu kelompok umur 46-55 tahun, gagal jantung paling banyak diderita oleh laki-laki, gagal jantung yang paling banyak terjadi yaitu gagal jantung kronis, pengobatan dengan ARB paling banyak digunakan di poliklinik sedangkan di ICCU paling banyak menggunakan kombinasi ARB, BB, dan diuretik loop, serta PJK sebagai penyakit komorbid yang paling banyak dialami pasien.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKPATUHAN IBU TERKAIT PELAKSANAAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS TUAL KOTA TUAL TAHUN 2024 Matdoan, Umi Salma; Kailola, Nathalie Elischeva; Djoko, Sri Wahyuni; Seimahuira, Theresia Natalia; Soumena, Rifah Zafarani; Latuconsina, Vina Zakiah
Molucca Medica Vol 18 No 2 (2025): VOLUME 18, NOMOR 2, OKTOBER 2025
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2025.v18.i2.124

Abstract

Latar Belakang: Pemberian suntikan imunisasi pada bayi, tepat pada waktunya merupakan faktor yang sangat penting untuk kesehatan bayi. Imunisasi diberikan mulai lahir sampai awal masa kanak-kanak. Melakukan imunisasi pada bayi merupakan bagian tanggung jawab orang tua terhadap anaknya.Kepatuhan imunisasi dasar penting untuk mencapai UCI dan melindungi bayi dari penyakit. Rendahnya kepatuhan imunisasi dipengaruhi oleh pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, usia, sikap ibu, kondisi anak, jumlah anak, ekonomi, akses layanan, keyakinan, serta dukungan keluarga. Tujuan: untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang memengaruhi ketidakpatuhan ibu terkait pelaksanaan Imunisasi Dasar di Puskesmas Tual Kota Tual tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah responden penelitian berupa ibu yang memiliki bayi >9 bulan dengan total sampel 70 responden, kriteria inklusi dalam penelitian ini berupa, ibu yang mempunyai bayi > 9 bulan dan memiliki kartu nenuju sehat (KMS). Hasil: Data penelitian mengungkap 65 ibu (92,9%) tidak menuntaskan imunisasi dasar balitanya. Faktor yang berkaitan mencakup pengetahuan ibu (p=0,001), usia ibu (p=0,882), pekerjaan ibu (p=0,620), pendidikan ibu (p=0,033), sikap ibu (p=0,382), jumlah anak (p=0,596), tingkat ekonomi (p=0,294), keyakinan ibu (p=0,294), serta dukungan keluarga (p=0,520). Kesimpulan: Penelitian ini menemukan dua variabel yang berhubungan dengan ketidakpatuhan imunisasi di Puskesmas Tual, yaitu pengetahuan dan pendidikan ibu.