Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK PASIEN GAGAL JANTUNG DI POLIKLINIK JANTUNG DAN ICCU RSUD DR. M. HAULUSSY AMBON TAHUN 2023 Souhoka, Meldy Selvi; Irwan, Irwan; Kailola, Nathalie Elisvheva; Latuconsina, Vina Zakiah; Soumena, Rif'ah Zafarani; Seimahuira, Theresia Natalia
Molucca Medica Vol 17 No 2 (2024): VOLUME 17, NOMOR 2, OKTOBER 2024
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2024.v17.i2.113

Abstract

Gagal jantung adalah gangguan kardiovakular yang memengaruhi sekitar 1% hingga 2% orang dewasa. Peningkatan prevalensinya dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup dan peningkatan beban kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi dan karakteristik pasien gagal jantung di Poliklinik Jantung dan ICCU RSUD Dr. M. Haulussy Ambon Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pasien dengan gagal jantung di ICCU lebih tinggi daripada di poliklinik. Persentase pasien terbanyak di poliklinik yaitu kelompok umur >65 tahun sedangkan di ICCU yaitu kelompok umur 46-55 tahun. Persentase pasien laki-laki lebih banyak baik di poliklinik maupun ICCU. 84% pasien mengalami gagal jantung kronis, sedangkan 16% pasien mengalami gagal jantung akut. Obat yang paling sering digunakan di poliklinik adalah ARB, sementara di ICCU yaitu kombinasi ARB, BB, dan diuretik loop. Penyakit komorbid yang paling banyak dialami pasien yaitu PJK disusul hipertensi. Dapat disimpulkan bahwa di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon, persentase pasien di ICCU lebih tinggi dibandingkan poliklinik, kelompok umur rentan pada poliklinik yaitu umur >65 tahun, pada ICCU yaitu kelompok umur 46-55 tahun, gagal jantung paling banyak diderita oleh laki-laki, gagal jantung yang paling banyak terjadi yaitu gagal jantung kronis, pengobatan dengan ARB paling banyak digunakan di poliklinik sedangkan di ICCU paling banyak menggunakan kombinasi ARB, BB, dan diuretik loop, serta PJK sebagai penyakit komorbid yang paling banyak dialami pasien.
HUBUNGAN RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT DENGAN DERAJAT KEPARAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA PASIEN DEWASA DI RS TK. II PROF. DR. J.A. LATUMETEN DAN RS BHAYANGKARA TK. III AMBON 2023 - 2024 Umma, Khaerah; Latuconsina, Vina Zakiah; Kusadhiani, Indrawanti; Latif, Rahmi; Hataul, Is Asma’ul Haq; Hutagalung, Ingrid; Soumena, Rif’ah Zafarani; Kailola, Nathalie
Molucca Medica Vol 18 No 1 (2025): VOLUME 18, NOMOR 1, APRIL 2025
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2025.v18.i1.26

Abstract

Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia. DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus demam berdarah, genus Flavivirus, yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes. Identifikasi diniperlu dilakukan untuk pemberian tindakan yang tepat dan cepat pada pasien DBD yang berisiko buruk menjadi lebih parah. Tes klinis sederhana seperti mengukur Rasio Neutrofil Limfosit (RNL) dapat menjadi biomarker dalam memprediksi keparahan pasien DBD. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Rasio Neutrofil Limfosit dengan derajat keparahan DBD di RS Tk. II Prof. Dr. J.A. Latumeten dan RS Bhayangkara Tk. III Ambon Tahun 2023-2024. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode analitik, menggunakan desain cross-sectional yang disertai dengan data rekam medik pasien. Nilai RNL dihitung dengan cara membandingkan antara neutrofil absolut dengan limfosit absolut. Jumlah sempel pada penelitian ini yaitu 32 sampel.Pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik total sampling. Hasil: hasil penelitian ini ditemukan, umur yang mendominasi adalah pasien dewasa (59,1%), jenis kelamin yang mendominasi adalah laki-laki (53,1%), derajat keparahan yang mendominasi adalah DBD tanpa warning sign (43,8%) dan hasil RNL ditemukan menurun pada 19 pasien (59,4%). Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman mendapatkan hasil (p=0,003) dan koefisien korelasi (r= -0,506) sehingga menyatakan adanya korelasi terbalik antara RNL dengan keparahan derajat DBD yaitu semakin rendah nilai RNL maka semakin tinggi derajat keparahan DBD.Kesimpulan: Adanya korelasi/hubungan Rasio Neutrofil Limfosit (RNL) dengan derajat keparahan Demam Berdarah Dengue.
Analisis Cemaran Bakteri Coliform pada Sampel Mata Air Stain Ambon Astuty, Eka; Said, Ahmad Muntasar; Latuconsina, Vina Zakiah
Jurnal Penelitian Sains Vol 26, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v26i3.1044

Abstract

Abstrak: Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tidak, tetapi memenuhi standar kesehatan dan bisa langsung diminum. Air minum dianggap aman untuk kesehatan jika memenuhi persyaratan fisik, radioaktif, kimia, mikrobiologi.Tujuan dilakukan penelitian ini mengetahui cemaran bakteri Coliform pada sampel mata air STAIN Ambon dengan metode most probable number (MPN). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode desain deskriptif kuantitatif pendekatan experiment laboratory. Teknik pengambilan sampel yaitu secara purposive sampling dengan jumlah sampel dari 3 mata air.Analisis data dilakukan menggunakan software microsoft word dan hasil dalam bentuk tabel. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil uji MPN ketiga sampel yaitu sampel A 7,2 MPN/100 mL, sampel B 14MPN/100 mL pada pengulangan satu dan 15 MPN/100 mL pada pengulangan dua, dan pada sampel C 35 MPN/100 mL pada pengulangan satu dan 38 MPN/100 mL pada pengulangan dua sehingga tidak memenuh persyaratan mutu air minum yang dapat dikonsumsi langsung berdasarkan Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 dengan parameter uji MPN batas maksimum bakteri yaitu 0 MPN/ 100 mL.Keywords: air minum; bakteri; coliform; kontaminasi
Neutrophil to Lymphocyte Ratio in Pulmonary Tuberculosis Patients with and without Diabetes Mellitus and Human Immunodeficiency Virus Co-Infection Comorbidities Nanlohy, Shelda Friuley; Latif, Rahmi Rifany; Ursula, Yanita Novalina; Latuconsina, Vina Zakiah; Tentua, Vebiyanti; Anggriyani, Rina
Jurnal Respirasi Vol. 11 No. 2 (2025): May 2025
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jr.v11-I.2.2025.101-106

Abstract

Introduction: Tuberculosis (TB) remains a leading cause of mortality in Indonesia. The presence of diabetes mellitus (DM) and human immunodeficiency virus (HIV) co-infection comorbidities is a double burden. In TB patients, the neutrophil to lymphocyte ratio (NLR) is an inflammatory marker and may indicate disease progression and immune system status. This study aimed to describe the NLR in pulmonary TB patients with and without DM and HIV co-infection comorbidities. Methods: This study used a quantitative descriptive method with a cross-sectional approach. A total sampling technique was used, resulting in a sample of 159 participants. Data were collected from medical records. Results: Among 108 newly diagnosed pulmonary TB patients in this study, 42 patients (38.9%) had a normal NLR (0.78-3.53), while 66 patients (61.1%) had an increased NLR (>3.53). Of the 28 TB patients with DM comorbidity, 12 patients (42.9%) had a normal NLR, while 16 patients (57.1%) had an increased NLR. Among the 23 TB patients with HIV co-infection comorbidity, four patients (17.4%) had a normal NLR, while 19 patients (82.6%) had an increased NLR. Conclusion: The results showed that pulmonary TB patients with and without DM and HIV co-infection comorbidities had a high NLR.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKPATUHAN IBU TERKAIT PELAKSANAAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS TUAL KOTA TUAL TAHUN 2024 Matdoan, Umi Salma; Kailola, Nathalie Elischeva; Djoko, Sri Wahyuni; Seimahuira, Theresia Natalia; Soumena, Rifah Zafarani; Latuconsina, Vina Zakiah
Molucca Medica Vol 18 No 2 (2025): VOLUME 18, NOMOR 2, OKTOBER 2025
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2025.v18.i2.124

Abstract

Latar Belakang: Pemberian suntikan imunisasi pada bayi, tepat pada waktunya merupakan faktor yang sangat penting untuk kesehatan bayi. Imunisasi diberikan mulai lahir sampai awal masa kanak-kanak. Melakukan imunisasi pada bayi merupakan bagian tanggung jawab orang tua terhadap anaknya.Kepatuhan imunisasi dasar penting untuk mencapai UCI dan melindungi bayi dari penyakit. Rendahnya kepatuhan imunisasi dipengaruhi oleh pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, usia, sikap ibu, kondisi anak, jumlah anak, ekonomi, akses layanan, keyakinan, serta dukungan keluarga. Tujuan: untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang memengaruhi ketidakpatuhan ibu terkait pelaksanaan Imunisasi Dasar di Puskesmas Tual Kota Tual tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah responden penelitian berupa ibu yang memiliki bayi >9 bulan dengan total sampel 70 responden, kriteria inklusi dalam penelitian ini berupa, ibu yang mempunyai bayi > 9 bulan dan memiliki kartu nenuju sehat (KMS). Hasil: Data penelitian mengungkap 65 ibu (92,9%) tidak menuntaskan imunisasi dasar balitanya. Faktor yang berkaitan mencakup pengetahuan ibu (p=0,001), usia ibu (p=0,882), pekerjaan ibu (p=0,620), pendidikan ibu (p=0,033), sikap ibu (p=0,382), jumlah anak (p=0,596), tingkat ekonomi (p=0,294), keyakinan ibu (p=0,294), serta dukungan keluarga (p=0,520). Kesimpulan: Penelitian ini menemukan dua variabel yang berhubungan dengan ketidakpatuhan imunisasi di Puskesmas Tual, yaitu pengetahuan dan pendidikan ibu.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TULEHU KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2025 Zain, Marwah Mahrusah; Latuconsina, Vina Zakiah; Mainase, Josepina; Pattiasina, Firensca; Titaley, Christiana Rialine; Soumena, Rif’ah Zafarani; Hataul, Is Asmaul Haq
Molucca Medica Vol 18 No 2 (2025): VOLUME 18, NOMOR 2, OKTOBER 2025
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2025.v18.i2.108

Abstract

Latar Belakang: Anemia merupakan kondisi ketika kadar hemoglobin dalam darah menurun, sehingga kemampuan darah untuk mengangkut oksigen berkurang. Ibu balita termasuk dalam kelompok yang rentan anemia. Kesehatan ibu balita sangat penting untuk diperhatikan, karena kondisi kesehatan ibu memiliki keterkaitan dengan kesehatan balita. Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Tulehu Kabupaten Maluku Tengah tahun 2025. Metode: Desain penelitian yang digunakan, yaitu analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan merupakan data primer yang dikumpulkan dengan teknik proportional stratified sampling dan purposive sampling. Jumlah sampel yaitu 91 sampel yang diambil pada 15 dusun di wilayah kerja Puskesmas Tulehu. Data yang dikumpulkan dianalisis secara bivariat dengan uji chi square dan Fisher exact. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa proporsi anemia ibu balita yaitu 16,5%. Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia (p=0,371), pendidikan (p=0,122), pekerjaan (p=0,200), kondisi ekonomi (p=0,729), dan paritas (p=0,106) dengan kejadian anemia, sedangkan ditemukan terdapat hubungan antara IMT (p=0,002), LILA (p=0,006), pola makan (p=0,016), dan tingkat pengetahuan (p=0,025) dengan kejadian anemia. Ibu balita dengan status gizi kurang, pola makan buruk, dan pengetahuan rendah lebih berisiko mengalami anemia. Kesimpulan: Kesimpulannya, status gizi, pola makan, dan tingkat pengetahuan berhubungan dengan anemia ibu balita. Peningkatan pengetahuan anemia dan perilaku gizi melalui program edukasi kesehatan yang berkesinambungan serta pemantauan status gizi ibu balita merupakan upaya yang perlu dilakukan guna mengurangi angka kejadian anemia pada ibu balita
Analisis Aterogenik Indeks Plasma Terhadap Obesitas dan Normal Weight Obesity Pada Dewasa Muda Anwar, Rofila Asjad; de Lima, Filda Vionita Irene; Latief, Rahmi Rifany; Mus, Rosdiana; Latuconsina, Vina Zakiah; Agustin, Rachmawati Dwi
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 8 No 3 (2025)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background Obesity is characterized by the excessive accumulation of body fat, which heightens cardiovascular risk. Normal Weight Obesity (NWO) is a recently identified phenotype of obesity. It describes individuals who have a Body Mass Index (BMI) within the normal range but a high body fat percentage (>25% for male and >30% for female). Despite its outwardly healthy appearance, NWO poses significant hidden cardiovascular risks due to this internal fat accumulation. A major biomarker for determining cardiovascular risk is the Atherogenic Indeks of Plasma (AIP), which is calculated as the logarithmic value of the ratio of triglycerides to high-density lipoprotein (HDL) cholesterol. Methods This study utilized a total sample size of 52 subjects, which were divided into two equal groups 26 students comprised the Normal Weight Obesity (NWO) group and 26 students comprised the obesity group. The classification of participants into the NWO and obesity groups was determined through measurements obtained using a Bioelectrical Impedance Analyzer (BIA) and microtoise. Measurements of triglyceride and High-Density Lipoprotein (HDL) levels were conducted using the Glycerol Phosphate Oxidase/Peroxidase (GPOP) method and the Cholesterol HDL Direct method, respectively, at the Maluku Province Health Laboratory. The resulting data were subjected to statistical analysis using the Chi-square test. Results There were no significant difference in AIP value (p value = 0.578) between NWO group (Mean=0.19; SD=0.18) and obesity group (Mean=0.26; SD=0.23). Conclusions This study concluded that there was no difference in the AIP value of the NWO and obesity groups in medical students of the Faculty of Medicine, Pattimura University. Keywords: Atherogenic Index Plasma; Normal Weight Obesity; Obesity