Candrika Candrika
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Effectiveness Test Of Anti-Acne Emulsigel Preparation Based On Clove Leaf Oil (Syzygium Aromaticum (L.) Merr & Perry) Yoan Dasawanti; Candrika Candrika; Khaira Banu
International Journal of Health and Social Behavior Vol. 2 No. 1 (2025): February: International Journal of Health and Social Behavior
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijhsb.v2i1.286

Abstract

Acne is a common skin problem caused by the accumulation of oil that blocks the hair follicles. Factors contributing to acne include bacterial colonization by Staphylococcus epidermidis and Propionibacterium acnes, increased sebum production, and follicle disturbances. Generally, acne treatment aims to reduce sebum production, address inflammation, decrease bacterial colonization, and improve skin conditions. The commonly used therapies include antibiotics and retinoids, although challenges such as antibiotic resistance and side effects exist. As an alternative, clove (Syzygium aromaticum) contains eugenol, which has antibacterial properties that are effective against the growth of Propionibacterium acnes. A combination of emulsion and gel (emulsisponge) can be a stable and effective formulation for acne treatment. This study aimed to formulate clove leaf oil into an emulsified gel preparation, evaluate the formulation, and test its antibacterial activity. The study began with distillation of clove leaf oil and its formulation into an emulsion gel. Evaluation of the emulsion included organoleptic, homogeneity, pH, viscosity, particle size, skin irritation, and antibacterial activity tests. The results showed that The emulsified gel was white, aromatic, thick, and homogeneous. The emulsion has pH (4.5-6.5), viscosity (6500-9500 mPa.s), and particle size (8.3-14.1 µm), and remains stable for 12 weeks at room temperature, low temperature, and high temperature, without causing skin irritation. Antibacterial test results indicated that the emulsion exhibited a highly active inhibition zone.
Indentifikasi Senyawa Flavonoid Terhadap Genus Citrus Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis Natanael Priltius; Candrika Candrika; Fildza Divani; Jenny Arta Sari Nababan; Nanda Fitri; Najla Yumna Arini; Rahmah Indah Sari; Ranisa Ranisa; Eva Diansari Marbun
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman dari genus Citrus dikenal kaya akan senyawa bioaktif, terutama flavonoid, yang memiliki aktivitas biologis seperti antioksidan dan antiinflamasi. Senyawa-senyawa ini banyak ditemukan pada bagian kulit dan sari buah, dan berpotensi dikembangkan dalam bidang farmasi, kosmetik, maupun pangan fungsional. Adapun penyusunan review artikel tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya. khususnya flavonoid, dalam beberapa spesies buah Citrus dari data literatur yang telah dikumpulkan. Artikel review ini disusun dengan metode penelitian Systematic Literature Review (SLR) dengan mengikuti protokol pencarian, seleksi, dan evaluasi literatur, data diperoleh dari Google, Google Scholar, Sciencedirect, ResearchGate, dan Sinta menggunakan kata kunci terkait flavonoid dan spektrofotometri UV-Vis pada genus Citrus dalam rentang tahun 2020–2025 dan kriteria inklusi mencakup jurnal nasional dan internasionak sebanyak 10 jurnal digunakan dalam tinjauan ini. Data dari berbagai artikel penelitian sebelumnya disajikan dalam tabel menunjukkan hasil bahwa seluruh sampel mengandung flavonoid dengan kadar yang bervariasi antar spesies dan bagian buah. kadar flavonoid pada genus Citrus bervariasi baik pada kulit maupun sari buah, dengan nilai tertinggi terdapat pada kulit jeruk nipis (75,329 mg/gr) dan terendah pada kulit jeruk sambal (0,3324 mg/gr). Perbedaan ini dipengaruhi oleh spesies, bagian tanaman, dan kondisi lingkungan. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan metode spektrofotometri UV-Vis terbukti efektif untuk mengidentifikasi dan mengukur kadar flavonoid secara cepat dan akurat.
Indentifikasi Senyawa Flavonoid Terhadap Genus Citrus Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis Natanael Priltius; Candrika Candrika; Fildza Divani; Jenny Arta Sari Nababan; Nanda Fitri; Najla Yumna Arini; Rahmah Indah Sari; Ranisa Ranisa; Eva Diansari Marbun
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman dari genus Citrus dikenal kaya akan senyawa bioaktif, terutama flavonoid, yang memiliki aktivitas biologis seperti antioksidan dan antiinflamasi. Senyawa-senyawa ini banyak ditemukan pada bagian kulit dan sari buah, dan berpotensi dikembangkan dalam bidang farmasi, kosmetik, maupun pangan fungsional. Adapun penyusunan review artikel tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya. khususnya flavonoid, dalam beberapa spesies buah Citrus dari data literatur yang telah dikumpulkan. Artikel review ini disusun dengan metode penelitian Systematic Literature Review (SLR) dengan mengikuti protokol pencarian, seleksi, dan evaluasi literatur, data diperoleh dari Google, Google Scholar, Sciencedirect, ResearchGate, dan Sinta menggunakan kata kunci terkait flavonoid dan spektrofotometri UV-Vis pada genus Citrus dalam rentang tahun 2020–2025 dan kriteria inklusi mencakup jurnal nasional dan internasionak sebanyak 10 jurnal digunakan dalam tinjauan ini. Data dari berbagai artikel penelitian sebelumnya disajikan dalam tabel menunjukkan hasil bahwa seluruh sampel mengandung flavonoid dengan kadar yang bervariasi antar spesies dan bagian buah. kadar flavonoid pada genus Citrus bervariasi baik pada kulit maupun sari buah, dengan nilai tertinggi terdapat pada kulit jeruk nipis (75,329 mg/gr) dan terendah pada kulit jeruk sambal (0,3324 mg/gr). Perbedaan ini dipengaruhi oleh spesies, bagian tanaman, dan kondisi lingkungan. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan metode spektrofotometri UV-Vis terbukti efektif untuk mengidentifikasi dan mengukur kadar flavonoid secara cepat dan akurat.