Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam Samsul Latif; Asep Tutun Usman; Acep Rahmat
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 4 (2025): AGUSTUS - SEPTEMBER 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran bermain peran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas VI SD. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya penerapan metode pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan pemahaman dan minat belajar siswa, terutama dalam mata pelajaran yang menuntut pemahaman nilai-nilai moral dan keagamaan. Model pembelajaran bermain peran dipilih karena metode ini diyakini mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar melalui pengalaman langsung, interaksi sosial, dan penghayatan nilai-nilai yang diajarkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design, di mana terdapat dua kelompok, yaitu kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan model bermain peran dan kelas kontrol yang dengan metode konvensional. Sampel penelitian adalah siswa kelas VI SD yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui tes prestasi belajar yang diberikan sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) perlakuan, serta dianalisis menggunakan uji statistik paired sample t-test dan independent sample t-test untuk melihat perbedaan hasil belajar antar kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang diajar dengan model bermain peran dan yang diajar dengan metode konvensional. Rata-rata nilai post-test siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, yang mengindikasikan bahwa penerapan model bermain peran memberikan dampak positif terhadap pemahaman dan pencapaian belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Selain itu, model ini juga meningkatkan partisipasi aktif dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan temuan ini, disarankan kepada para pendidik untuk menerapkan model pembelajaran bermain peran dalam proses pembelajaran PAI, terutama dalam materi yang memerlukan pemahaman konsep secara mendalam dan penguatan nilai-nilai karakter. Penelitian ini juga merekomendasikan studi lanjutan dengan cakupan yang lebih luas, seperti pengaruh model ini terhadap aspek afektif dan keterampilan sosial siswa
IMPLEMENTASI AHLI WARIS DZAWIL FURUDH DAN DZAWIL ARHAM DALAM KEWARISAN ISLAM Anton, Anton; Samsul Latif
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 2 (2025): Februari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hukum waris Islam mengatur pembagian harta warisan kepada ahli waris berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Salah satu permasalahan yang timbul dalam penerapan fiqih Mawarits adalah kedudukan Dzawil Furudh dan Dzawil Arham. Dzawil Furudh merupakan ahli waris yang telah ditentukan bagian warisannya secara khusus, sedangkan Dzawil Arham merupakan kerabat yang hanya berhak atas warisan apabila tidak ada ahli waris utama. Namun dalam praktiknya, kedudukan Dzawil Arham dalam hukum waris Islam masih menjadi bahan perdebatan, terutama mengenai hak mereka untuk menerima warisan apabila ada ahli waris lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pembagian harta warisan bagi Dzawil Furudh dan Dzawil Arham di Indonesia serta mengkaji implikasi hukum dan sosialnya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi normatif dengan pendekatan kualitatif yang mengacu pada sumber hukum Islam dan putusan pengadilan agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Indonesia, Dzawil Arham sering tidak mendapatkan bagian warisan karena KHI tidak mengatur secara tegas hak-hak mereka. Akibatnya penyelesaian perkara waris yang melibatkan Dzawil Arham sering kali bergantung pada putusan pengadilan atau kesepakatan keluarga, yang dapat menimbulkan ketidakpastian hukum dan sengketa. Implikasi hukum dari permasalahan ini adalah perlunya dilakukan revisi atau penyempurnaan peraturan perundang-undangan agar hak-hak Dzawil Arham lebih jelas diakui. Secara sosial, kurangnya pemahaman masyarakat terhadap hukum waris Islam sering kali menyebabkan pembagian waris dilakukan berdasarkan adat atau musyawarah keluarga. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi dan edukasi mengenai hukum waris Islam untuk menjamin keadilan dan kepastian hukum dalam pembagian waris di Indonesia.