Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran bermain peran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas VI SD. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya penerapan metode pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan pemahaman dan minat belajar siswa, terutama dalam mata pelajaran yang menuntut pemahaman nilai-nilai moral dan keagamaan. Model pembelajaran bermain peran dipilih karena metode ini diyakini mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar melalui pengalaman langsung, interaksi sosial, dan penghayatan nilai-nilai yang diajarkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design, di mana terdapat dua kelompok, yaitu kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan model bermain peran dan kelas kontrol yang dengan metode konvensional. Sampel penelitian adalah siswa kelas VI SD yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui tes prestasi belajar yang diberikan sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) perlakuan, serta dianalisis menggunakan uji statistik paired sample t-test dan independent sample t-test untuk melihat perbedaan hasil belajar antar kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang diajar dengan model bermain peran dan yang diajar dengan metode konvensional. Rata-rata nilai post-test siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, yang mengindikasikan bahwa penerapan model bermain peran memberikan dampak positif terhadap pemahaman dan pencapaian belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Selain itu, model ini juga meningkatkan partisipasi aktif dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan temuan ini, disarankan kepada para pendidik untuk menerapkan model pembelajaran bermain peran dalam proses pembelajaran PAI, terutama dalam materi yang memerlukan pemahaman konsep secara mendalam dan penguatan nilai-nilai karakter. Penelitian ini juga merekomendasikan studi lanjutan dengan cakupan yang lebih luas, seperti pengaruh model ini terhadap aspek afektif dan keterampilan sosial siswa