Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: DAMPAK BEBAN GIZI GANDA (STUNTING) TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK SEKOLAH DASAR Asdam, Wulan Syarani; Puspikawati, Septa Indra
Kesmas Indonesia Vol 17 No 1 (2025): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ki.2025.17.1.9473

Abstract

Stunting dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak karena menghambat pertumbuhan sel-sel neuron pada otak. Kondisi tersebut dapat memengaruhi anak untuk mendapatkan prestasi belajar pada usia emas keduanya (usia sekolah dasar). Tujuan penulisan artikel ini untuk melihat hubungan kejadian stunting terhadap prestasi belajar anak usia dasar. Penelitian ini menggunakan metode systematic literature review dengan pencarian artikel dan jurnal melalui database google scholar dan PubMed. Kriteria inklusi yang digunakan untuk penulisan ini adalah referensi terakreditasi nasional maupun internasional yang sesuai topik bahasan dan dipublikasikan dalam periode 5 tahun terakhir. Ditemukan satu artikel yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara stunting dan prestasi belajar siswa sekolah dasar. Sedangkan pada artikel lainnya ditemukan adanya hubungan dengan tingkat signifikansi yang beragam. Adanya hubungan antara stunting dan prestasi belajar siswa sekolah dasar pada artikel tersebut dibuktikan dengan analisis statistik. Dari hasil kajian dapat disimpulkan anak yang memiliki status gizi stunting cenderung memiliki prestasi belajar yang rendah jika dibandingkan dengan anak dengan status gizi normal. Perbedaan hasil disebabkan adanya faktor selain status gizi yang memengaruhi prestasi belajar anak.
KAJIAN POTENSI TOKOH LEGENDA LOKAL SEBAGAI BAHAN PROMOSI KESEHATAN DI KABUPATEN BANYUWANGI Anjani, Rikha Aulia; Subekti, Dimas Ahmad Nurullah; Asdam, Wulan Syarani; Putri, Firrial Eksa Maulidania; Ramadhan, Syahrul; Lailiyah, Syifa’ul
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.26996

Abstract

Permasalahan kesehatan masih terjadi di berbagai daerah salah satunya di Kabupaten Banyuwangi. Masalah ini salah satu disebabkan faktor kebiasaan dan perilaku masyarakat yang belum sadar dan kepercayaan atau budaya yang telah mengakar dalam masyarakat. Kearifan lokal Banyuwangi melimpah yang bisa dimanfaatkan menjadi bahan media promosi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi tokoh legenda lokal Banyuwangi sebagai signature promosi kesehatan upaya meningkatkan pesan kesehatan di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian merupakan studi literatur dan studi tematik. Pencarian literatur pada jurnal dan e-book berasal dari Google Scholar dan buku di Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyuwangi. Hasil pencarian literatur akan di analisis tematik yang berfokus pada ekstraksi kedudukan tokoh, perwatakan tokoh dan keterhubungan. Hasil penelitian ditemukan pada buku dan artikel yang terdapat 7 kisah legenda lokal Banyuwangi yang dianalisis. Didapatkan 22 tokoh dalam legenda yang terdiri dari 14 tokoh protagonist dan 8 tokoh antagonis. Kedudukan tokoh yang teridentifikasi adalah 9 tokoh bangsawan, 2 tokoh petapa dan 11 tokoh rakyat biasa. Sedangkan hasil dari analisis konteks didapatkan 14 konteks yang dididominasi terkait simbol kepercayaan dan ketidakpercayaan, informasi bohong, mediator, respons dan provokasi, sihir dan kutukan serta kepatuhan. Berdasarkan potensi media tersebut perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pembuatan media promosi kesehatan berbasis tokoh legenda lokal Banyuwangi yang juga mengukur efektivitas penyampaian pesan kesehatan.
STUDI KONSTRUKSI SOSIAL : POLA KONSUMSI GIZI PENYEBAB HIPERTENSI MASYARAKAT SUKU OSING, KEMIREN, BANYUWANGI Subekti, Dimas Ahmad Nurullah; Asdam, Wulan Syarani; Putri, Firrial Eksa Maulidania; Lailiyah, Syifa’ul
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.39788

Abstract

Hipertensi adalah penyakit yang harus segera ditangani karena dapat memicu penyakit kronis lainnya seperti kardiovaskular dan stroke. Pada 2015, WHO melaporkan 1,13 miliar orang menderita hipertensi di dunia, dengan prevalensi di Indonesia sebesar 34,1% pada 2018. Di Jawa Timur, prevalensinya mencapai 36,3%, dengan Banyuwangi menjadi salah satu daerah dengan kasus tertinggi. Faktor risiko hipertensi mencakup jenis kelamin, usia, dan gaya hidup. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pengaruh kebiasaan konsumsi pangan Suku Osing terhadap kesehatan, dengan fokus pada aspek sosial budaya dan konstruksi sosial. Penelitian menggunakan metode campuran kualitatif eksploratif dan kuantitatif deskriptif, melibatkan 25 informan berusia 45 tahun ke atas di Desa Kemiren, Banyuwangi. Data dikumpulkan melalui wawancara sosial dan food recall 24 jam, kemudian dianalisis menggunakan Atlas.ti dan Nutrisurvey. Penelitian menunjukkan paradigma penyakit, adat istiadat, aturan agama, serta makna dan stigma terhadap hipertensi memengaruhi pola konsumsi gizi masyarakat Osing. Informan cenderung memiliki pola makan rendah serat dan tinggi lemak, yang diperburuk oleh status gizi gemuk. Kebiasaan konsumsi ini diwariskan secara turun-temurun dan didukung oleh keyakinan budaya serta agama. Hipertensi pada Suku Osing dipengaruhi oleh pola konsumsi tidak sehat dan konstruksi sosial yang menganggap hipertensi hanya berbahaya jika bergejala. Pendekatan berbasis medis, budaya, dan agama diperlukan untuk edukasi dan restrukturisasi pola makan masyarakat, tanpa mengabaikan tradisi lokal yang sudah mengakar.
Faktor Dominan yang Berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di Tlogosari, Bondowoso: Dominant Factors Associated with Chronic Energy Deficiency in Pregnant Women in Tlogosari, Bondowoso Asdam, Wulan Syarani; Puspikawati, Septa Indra; Sari, Jayanti Dian Eka; Bakomora, Brenda
Amerta Nutrition Vol. 9 No. 4 (2025): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v9i4.2025.629-639

Abstract

Background: The high prevalence of Chronic Energy Deficiency (CED) in Bondowoso Regency, affecting 16.4% of women of reproductive age and 17.67% of pregnant women in 2023, indicates the need for further analysis of its contributing factors. CED increases the risk of maternal and infant mortality, as well as adverse cases such as low birth weight and stunting. Objectives: This study aimed to analyze suspected contributing factors and determine the most dominant factor associated with Chronic Energy Deficiency (CED) among pregnant women in the working area of Tlogosari Health Center, Bondowoso Regency, East Java Province, Indonesia. Methods: This study used a case-control design, involving 96 pregnant women (48 with CED and 48 without CED) in Tlogosari Subdistrict. The analyzed variables included age, education, history of infectious diseases, parity, pregnancy spacing, dietary patterns, nutritional knowledge, and socioeconomic status. Data were collected through questionnaire and analyzed using descriptive statistics, chi-square tests, odds ratios, and logistic regression. The sample was selected using simple random sampling. Results: The logistic regression test results indicated that nutritional knowledge (OR=7.509; 95%CI=1.948-28.954; p-value=0.003) and history of infectious diseases (OR=0.091; 95%CI=0.023-0.367; p-value=0.001) were significantly associated with Chronic Energy Deficiency (CED) among pregnant women in the working area of Tlogosari Community Health Center. Conclusions: Poor nutritional knowledge and a history of infectious diseases were significantly associated with CED, with nutritional knowledge emerging as the most dominant factor. Improving personal hygiene practices and enhancing nutritional education during pregnancy are essential to reduce the risk of CED.