Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pertanian Berkelanjutan Berbasis AHP dan Multi-Criteria Decision Analysis: Sebuah Tinjauan Kritis Sefano, Muhammad Aknil
Journal Arunasita Vol. 2 No. 1 (2025): Soil Health and Soil Management
Publisher : WBS Laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15315366

Abstract

Penelitian ini mengkaji penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA) dalam mendukung pengambilan keputusan di bidang pertanian berkelanjutan. AHP digunakan untuk menentukan bobot kriteria keberlanjutan secara hierarkis, sementara MCDA mengintegrasikan bobot tersebut dengan data kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi alternatif praktik pertanian. Hasil menunjukkan bahwa kombinasi kedua metode ini efektif dalam menghasilkan keputusan yang holistik, meskipun menghadapi tantangan subjektivitas dan keterbatasan data. Pendekatan partisipatif dan validasi hasil melalui analisis sensitivitas terbukti meningkatkan akurasi dan relevansi keputusan.
Pengaruh Hasil Metabolit Sekunder PSB (Photosyintethic Bacteria) terhadap Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Ranti Prima Ilahi; Gusnidar; Mimien Harianti; M Aknil Sefano
Berkala Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bip.v8i1.53694

Abstract

Bakteri Fotosintetik (PSB) menghasilkan beberapa metabolit diantaranya Asam Amino, zat bioaktif,Oksigen, Karbon Dioksida. Zat bioaktif dalam PSB merupakan hasil metabolit sekunder dari bakterifotosintesis salah satunya fitohormon. Peran fitohormon seperti Auksin (IAA), Giberelin, dan Sitokinpada proses fisiologis, mengatur masa dormansi perkecambahan biji, pembentukan akar, pemotongan,serta pembentukan percabangan tanaman, seperti tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Penelitianbertujuan untuk mengetahui pengaruh metabolit PSB (Photosyintethic Bacteria) dari sumber proteinhewani terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy. Penelitian dilakukan di rumah kaca FakultasPertanian Universitas Andalas pada 15 Agustus hingga 25 September 2024 menggunakan bahan: tanahordo Regosol, PSB dari sumber protein hewani, dan tanaman pakcoy. Tanah diambil di Nagari KorongTiram Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Penelitianmenggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) (36 satuan percobaan) dengan perlakuanyaitu (1) PSB telur ayam ras; (2) PSB telur ayam kampung; (3) PSB telur bebek; (4) PSB telur keongmas; dan (5) PSB daging ikan nila. Parameter penelitian yaitu hasil metabolit PSB: IAA, Giberelin, danSitokinin (pengukuran secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer, metode kalorimetri), danNitrogen (Kjeldhal), Phospor, dan Kalium, (ekstrak HNO3). Produksi tanaman meliputi pertumbuhanvegetatif dan generatif. Indikator vegetatif adalah tinggi tanaman, dan jumlah daun, biomasa pakcoysegar dan bobot kering setelah panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PSB telur ayam rasmenghasilkan IAA, Giberlin dan Sitokinin paling tinggi. Unsur hara N, P, K tertinggi yaitu pada PSBdaging ikan nila. Pengaplikasian PSB daging ikan nila merupakan perlakuan terbaik dalammeningkatkan pertumbuhan tanaman pakcoy seperti: tinggi tanaman, jumlah helai daun, bobot segartanaman, dan bobot kering tanaman.
Pemberian Kompos Kotoran Sapi Terhadap Perubahan Karakteristik Kimia Tanah Bekas Tambang Batu Kapur PT. Semen Padang Hakim, Lukman Nul; Hermansah; Maira, Lusi; Sefano, Muhammad Aknil
Journal Arunasita Vol. 1 No. 1 (2024): Pangan dan Tantangan dalam Era Digital
Publisher : WBS Laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15315110

Abstract

Tanah bekas tambang batu kapur merupakan tanah yang memiliki sifat kimia, fisika, dan biologi yang buruk sehingga tingkat kesuburan sangat rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis kompos kotoran sapi yang optimal untuk perbaikan sifat kimia tanah bekas tambang batu kapur dan pertumbuhan tanaman trembesi (Samanea saman). Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Macam perlakuan yang diuji merupakan dosis kompos kotoran sapi (dosis 0,5 kg, 1 kg, 1,5 kg, dan 2 kg). Hasil optimal ditunjukkan oleh perlakuan 1 kg kompos kotoran sapi yaitu pH 7,29, kejenuhan basa 41,25%,  kandungan  C-organik  0,166%,  N-total  0,173%,  P-tersedia  60,19  ppm,  KTK  24,10  me/100g,  Mg-dd  1,409  me/100g,  K-dd 0,076 me/100g, dan Na-dd 0,329 me/100g. Sedangkan untuk kandungan Ca-dd mengalami penurunan menjadi 8,101 me/100g.
Pengamatan Sifat Biologi Tanah Pada Beberapa Penggunaan Lahan Di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Andalas Sefano, Muhammad Aknil; Monikasari, Moli; Auliadesti, Vivin; Nabila; Athya, Salma; Tapiani, Wiyatri; Agustian
Journal Arunasita Vol. 1 No. 1 (2024): Pangan dan Tantangan dalam Era Digital
Publisher : WBS Laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15315173

Abstract

Penggunaan lahan yang berbeda dapat memberikan dampak signifikan terhadap sifat biologi tanah. Di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Andalas, terdapat beragam jenis penggunaan lahan seperti lahan pertanian, lahan perkebunan, dan lahan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesuburan biologi tanah di lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei sederhana. Tanah diambil pada kelerengan yang sama (0-8%) pada beberapa penggunaan lahan yaitu lahan yaitu lahan padang rumput, lahan hutan, dan lahan perkebunan sawit. Sampel diambil pada kedalaman 0-20 cm pada daerah rhizosfir. Hasil penelitian menunjukkan Respirasi tertinggi terdapat di hutan sebesar 2.10 mg CO2/g tanah/hari lalu padang rumput dan lahan sawit masing-masing 0.95 mg CO2/g tanah/hari. C-Biomassa tertinggi di padang rumput yaitu 0.072% lalu lahan sawit 0.018% kemudian hutan 0.011%. Populasi bakteri tertinggi terdapat pada lahan padang rumput yaitu 6.21 CFU, kemudian hutan 5.92 CFU, dan sawit 5.58 CFU. Kadar enzim pospatase baik yang aktif di pH masam maupun basa, nilai tertinggi terdapat pada lahan hutan yaitu 10.38 µmol/g (asam) dan 5.68 µmol/g (basa) kemudian lahan padang rumput sebesar 5.87 µmol/g (asam) dan 2.30 µmol/g (basa), dan lahan sawit 3.25 µmol/g (asam) dan 0.90 µmol/g (basa). Berdasarkan analisis, lahan hutan dan lahan pdang rumput masih merupakan lahan dengan sifat biokimia yang masih stabil dan memiliki kesuburan biologi yang baik.
Pengaruh Efek Sisa Kombinasi Biochar Sekam Padi Dan Dolomit Terhadap Pencucian Unsur N  Pada Budidaya Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Ilahi, Ranti Prima; Sefano, Muhammad Aknil
Journal Arunasita Vol. 2 No. 2 (2025): Soil and Food
Publisher : WBS Laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15315560

Abstract

Inceptisol is a type of soil that has a dominant coarse fraction. Inceptisol has a productivity that is generally still low because it has a coarse texture with low-moderate soil organic matter content, which has a negative impact on soil physical properties and plant growth. This study aims to examine the long-term effect of biochar on N element leaching through the residual effects of rice husk and dolomite biochar. The method used in this study was a Completely Randomized Design with 8 experiments with 3 replications, so that 24 experimental units were obtained. Based on the results of the study, it can be concluded that inceptisol soil if given Biochar + dolomite treatment, makes the soil too porous and causes high N nutrient leaching. giving biochar up to 22 tons + 1.5 tons of dolomite (treatment H) is able to maintain the pH of water from acidic rain.
Respon Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Lama Inkubasi Kapur Dolomit Pada Ultisol Sefano, Muhammad Aknil
Journal Arunasita Vol. 2 No. 1 (2025): Soil Health and Soil Management
Publisher : WBS Laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15315352

Abstract

Aluminium merupakan sumber kemasaman utama pada Ultisol. Keracunan Aluminium dapat menghambat perpanjangan dan pertumbuhan akar primer serta menghalangi pembentukan akar lateral dan bulu akar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan Dolomit dalam mendukung pertumbuhan tanaman kedelai pada Ultisol. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Rancangan Acak Lengkap di Rumah Kaca dengan 6 perlakuan (0, 0.5, 1, 1.5, 2, 2.5 x Aldd) dan 4 ulangan. Dari penelitian ini terlihat bahwa peningkatan dosis Dolomit dapat meningkatkan pH tanah dan diiringi dengan penurunan Aldd mulai tampak pada dosis 0,5x Al-dd.