Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Budidaya Maggot untuk Meningkatkan Ketrampilan Masyarakat dalam Pengolahan Limbah Organik Rumah Tangga dan Menciptakan Peluang Usaha di Kelurahan Umbulmartani, Ngemplak, Sleman Octavia, Bernadetta; Rakhmawati, Anna; Aminatun, Tien; Suhartini, Suhartini; Aulia, Fera
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpmmp.v9i1.82730

Abstract

The accumulation of rubbish at temporary waste storage locations has become a common concern for us. The organic waste in the rubbish pile usually causes a very strong pungent odor. In fact, if organic waste is managed from every house/location that produces it, it will very significantly reduce both the volume of rubbish piles and the pungent stench. Therefore, it is necessary to instill awareness in every member of society about the importance of managing waste and specifically organic waste which can be degraded by various types of organisms. One of the organisms that can be used to process this organic waste is maggot, which is the larva of the black soldier fly (BSF). Apart from being an organic waste processing agent, maggots can also be used as a feed supplement for chickens and fish. In this way, maggot cultivation can have a dual function for community members who are motivated to manage organic waste independently. Through Lecturer Activities Off Campus (DLK) activities this year, the community in Umbulmartani Village, Ngemplak District, Sleman was given training on Maggot Cultivation to be used as an organic waste processor on a household scale and can also be used to improve the family economy if maggot cultivation is carried out managed seriously. The final activity is evaluation. The program results show the success of the process as indicated by: a. Attendance of participants reaches 100%, b. Increasing knowledge and skills in cultivating maggots for processing family organic waste, c. The results of the participant satisfaction questionnaire showed that participant satisfaction in all aspects was good and very good.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN LIMBAH ORGANIK MENJADI EKOENZIM MULTI GUNA DAN RAMAH LINGKUNGAN Suhartini, Suhartini; Octavia, Bernadetta; Aminatun, Tien; Aulia, Fera
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 2 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i2.2313

Abstract

Masalah sampah merupakan isu besar, terutama dengan ditutupnya Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan dalam menampung sampah dari Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta. Di Padukuhan Nayan, sampah organik dan anorganik dibuang di pekarangan dan di sungai atau dibakar oleh sebagian warga sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan dan mengganggu Kesehatan. Masyarakat belum mempunyai pengetahuan mengelola sampah organic menjadi produk yang bermanfaat dan ramah lingkungan, padahal sampah organik berpotensi dimanfaatkan menjadi produk bermanfaat dan bisa bernilai ekonomi. Maka dari itu kegiatan ini bertujuan untukĀ  mengedukasi dan melatih masyarakat dalam mengelola sampah organik menjadi ekoenzim yang bermanfaat dan ramah lingkungan. Kegiatan dilakukan melalui sosialisasi, pemberian materi, praktek pembuatan dan pemanfaatan ekoenzim, monitoring dan evaluasi kegiatan kepada 45 peserta yang terdiri dari warga pedukuhan Nayan. Pelatihan dilakukan pada 7 September 2024, dengan pemantauan setiapĀ  bulan sekali selama 3 bulan. Peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap materi dan praktek pembuatan ekoenzim yang dapat dilihat dari penilaian evaluasi oleh peserta dengan hasil sangat baik. Setelah pelatihan, mereka berhasil mengaplikasikan teknik pembuatan ekoenzim dalam mengelola sampah organik rumah tangga. Ekoenzim yang dihasilkan digunakan untuk pupuk dan pembersih lantai. Kegiatan ini juga menunjukkan peningkatan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah secara ramah lingkungan, yang mendukung tujuan SDGs ke-12 terkait produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Pelatihan pembuatan ekoenzim berhasil meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan sampah organik dan berkontribusi pada pengelolaan lingkungan sekitar menuju pembangunan berkelanjutan.