Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan jumlah penderita Tuberkulosis dan di Provinsi Lampung Jumlah kasus Tuberkulosis mencapai 19.835 kasus. Peningkatan angka kejadian Tuberkulosis juga dapat disebabkan karena masih adanya ketidakberhasilan dalam pengobatan Tuberkulosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, dan keteraturan berobat terhadap lama keberhasilan pengobatan pasien Tuberkulosis di Puskesmas Hajimena tahun 2021-2023. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian Kohort Retrospektif. Data diuji dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Analisis Survival melalui metode Kaplan Meier dan uji Log Rank. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 114 sampel. Teknik sampling menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan (53,5%) dan laki-laki (46,5%), usia, teratur berobat (97,4%) dan tidak teratur berobat (2,6%), berhasil pengobatan (94,7%) dan tidak berhasil (5,3%). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara usia p value =0,782 > 0,005 dan jenis kelamin p value = 0,681 >0,005 dan pada variabel keteraturan berobat, tidak terdapat p value karena adanya keterbatasan sampel. Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan melalui pelatihan dan pendampingan Pengawas Minum Obat (PMO) agar dapat membantu pasien terutama pada pasien laki-laki dan pasien dengan usia tidak produktif untuk selalu teratur minum obat hingga selesai menjalani pengobatan. Kata Kunci : Tuberkulosis, Keteraturan Berobat, Jenis Kelamin, usia