Praktik politik uang merupakan salah satu masalah utama yang mengancam integritas pemilu di Indonesia, termasuk di desa Sindangheula, kecamatan Pabuaran, kabupaten Serang. Politik uang tidak hanya merusak moralitas dan etika pemilu, tetapi juga menurunkan kualitas demokrasi serta menghasilkan pemimpin yang kurang kompeten dan tidak akuntabel. Oleh karena itu, diperlukan upaya sistematis dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini melalui gerakan desa anti politik uang. Penelitian ini bertujuan untuk membangun gerakan desa anti politik uang yang efektif dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat desa Sindangheula dalam menjaga integritas pemilu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi identifikasi dan analisis situasi, pembentukan tim pengabdian, penyusunan materi edukasi, pelatihan fasilitator, sosialisasi berbasis komunitas, serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang positif dalam membangun gerakan desa anti politik uang. Program ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak politik uang dan mendorong perubahan perilaku menuju pemilu yang lebih berintegritas. Kegiatan sosialisasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuda, tokoh masyarakat, dan perangkat desa, berhasil meningkatkan kesadaran dan komitmen bersama dalam menolak politik uang. Dengan demikian, gerakan desa anti politik uang di desa Sindangheula diharapkan dapat menjadi model yang dapat direplikasi di desa-desa lain, guna mendukung terciptanya pemilu yang lebih jujur, adil dan bermartabat di Indonesia. The practice of money politics is one of the main problems that threaten the integrity of elections in Indonesia, including in Sindangheula village, Pabuaran sub-district, Serang district. Money politics not only damages the morality and ethics of elections, but also reduces the quality of democracy and produces leaders who are less competent and unaccountable. Therefore, systematic and sustainable efforts are needed to overcome this problem through the anti-money politics village movement. This study aims to build an effective anti-money politics village movement in increasing awareness and participation of the Sindangheula village community in maintaining election integrity. The methods used in this study include identification and analysis of the situation, formation of a service team, preparation of educational materials, facilitator training, community-based socialization, and monitoring and evaluation of activities. The results of the study showed positive results in building an anti-money politics village movement. This program succeeded in increasing public awareness of the impact of money politics and encouraging behavioral changes towards elections with more integrity. Socialization activities involving various elements of society, including youth, community leaders, and village officials, succeeded in increasing awareness and joint commitment in rejecting money politics. Thus, the anti-money politics village movement in Sindangheula village is expected to become a model that can be replicated in other villages, in order to support the creation of more honest, fair and dignified elections in Indonesia.