Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Menimbang Isu Politik Identitas Pada Pilkada Dki Jakarta Tahun 2024 Romli, Ombi Romli; Nurlia, Elly
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Vol 9, No 2 (2023): (November) Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jipp.v9i2.8944

Abstract

Isu politik identitas yang muncul pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 menimbulkan konflik sosial DKI Jakarta yang dikenal sebagai daerah yang masyarakatnya multikultural. Sebagian kalangan memaknai politik identitas sebagai hal negatif yang merusak proses demokrasi karena menggunakan sentimen SARA dalam memenangkan pemilihan gubernur DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan penedekatan kulitataif dengan pengumpulan data melalui studi Pustaka dan wawancara.  Hasil penelitian ini menujnjkan Politik identitas muncul dipicu : pertama calon gubernur DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama (Ahok) yang berasal dari etik minoritas Cina beragama Kristen, kedua adanya gerakan damai 212 sebagai respon penistaan agama Islam yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, ketiga kesenjangan sosial atas pengusaan ekonomi oleh etnis Cina. Dengan adanya isu ini dengan jargon “jangan memilih pemimpin kafir” diyakini telah membantu keterpilihan Anis Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017. Meskipun dalam Pilkada 2017 isu politik identitas berpngaruh terhadap keterpilihan gubernur DKI Jakarta, tetapi dalam pemilihan presiden 2019 dapat dikatakan kurang berdampak signifikan terhadap keterpilihan Presiden. Pada Pilkada Serentak DKI Jakarta tahun 2024 mendatang politik identitas akan muncul kembali jika ada etnis minoritas mencalonkan menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, tetapi isu politik identitas tidak akan sekuat pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
Upscaling Wirausaha Perempuan Desa Penjual “Bakso Ikan Khas Malingping” Melalui Pendampingan Sertifikasi Produk Halal Mahpudin, Mahpudin; Nurlia, Elly
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.968

Abstract

Program sertifikasi produk Halal terus digencarkan oleh pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat wisata Halal dunia. Oleh karena itu, pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal mewajibkan kepada setiap pelaku usaha untuk mendaftarkan produk olahan makanan agar terdaftar dan tersertifikasi Halal. Bagi pelaku UMKM disediakan program sertifikasi Halal secara gratis menggunakan metode pendaftaran self-declare. Namun problemnya, belum banyak masyarakat yang mengetahui dan memahami berkenaan dengan pentingnya sertifikasi Halal dan belum mengerti cara melakukan self-declare. Implikasinya, masih banyak pelaku UMKM yang belum memiliki sertifikat Halal meskipun telah ada program pendaftaran gratis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menyasar kelompok wirausaha perempuan penjual bakso ikan khas Malingping yang berada di wilayah Wanasalam, Kabupaten Lebak. Alasannya: pertama, belum banyak pelaku usaha yang mengetahui informasi terkait sertifikasi Halal gratis. Kedua, meningkatkan performa wirausaha bisnis bakso ikan sehingga diharapkan dapat meningkatkan omset penjualan. Metode pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan mengenai urgensi sertifikasi Halal. Kemudian simulasi dan demonstrasi tata cara melakukan self-declare produk Halal. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan pelaku UMKM dalam melakukan pendaftaran produk Halal dan adanya beberapa UMKM yang berhasil memiliki sertifikat Halal. The government continues to intensify the Halal product certification program to make Indonesia a world center for Halal tourism. Therefore, the government through the Halal Product Guarantee Organizing Agency requires every business actor to register processed food products so that they are registered and certified Halal. For MSMEs, a free Halal certification program is provided using the self-declaration registration method. However, the problem is, not many people know and understand the importance of Halal certification and do not understand how to self-declare. The implication is that there are still many MSMEs (UMKM) who do not have a Halal certificate even though there is a free registration program. This community service activity targets a group of women entrepreneurs selling typical Malingping fish balls in the Wanasalam area, Lebak Regency. The reasons: first, not many business actors know the information regarding free Halal certification. Second, improve the entrepreneurial performance of the fish ball business so that it is hoped that it can increase sales turnover. This service method is carried out by providing training regarding the urgency of Halal certification. Then a simulation and demonstration of procedures for self-declaring Halal products. It is hoped that the results of this service can improve the skills of MSMEs in registering Halal products and that several MSMEs have succeeded in obtaining Halal certificates.
Sosialisasi Pemilih Cerdas Bagi Generasi Muda Pada Pemilu Serentak 2024 Romli, Ombi; Mulyawan, Arif; Ariyan, Said; Humaeroh, Siti; Nurlia, Elly; Nurbani , Siti; Hanifah, Ifat; Husna, Ucu; Mulyati, Dede; Kurniawan, Maskun; Rifai, Epi Hasan; Maulfianti, Afdi; Riandini, Nopi; Hakim, Zaenal
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 4 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i4.1030

Abstract

Pelajar, mahasiswa, dan pemuda merupakan generasi muda penerus bangsa yang memiliki posisi strategis dalam Pemilihan Umum (Pemilu). Jumlahnya yang mencapai 55 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 akan sangat mempengaruhi dan menentukan hasil Pemilu Serentak 2024. Tetapi banyak diantara mereka yang belum memiliki pengetahuan dan memahami pemilu secara komprehensif. Selain itu keberadaanya rentan terpengaruh oleh kondisi pragmatisme politik masyarakat yang menentukan pilihannya berdasarkan pemberian materi dari peserta pemilu. Oleh karena itu perlu adanya sosialisasi pemilih cerdas bagi generasi muda pada Pemilu 2024. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pendidikan politik dan membentuk pemilih cerdas di kalangan generasi muda yaitu pelajar, mahasiswa, dan pemuda di Kabupaten Pandeglang pada Pemilu Serentak 2024. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dan dialog interaktif antara nara sumber dan peserta. Materi yang disampaikan berasal dari UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang pemilu, Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) mengenai teknis penyelengaran Pemilu, dan masalah-masalah kepemiluan yang terjadi di masyarakat yang didiskusikan secara terbuka dengan peserta. Hasil dari kegiatan ini menunjukan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman generasi muda mengenai pemilu dan pelaksananya, serta adanya kesadaran dari mereka untuk menjadi pemilih yang cerdas pada Pemilu Serentak 2024. Students, university students, and youth are the nation's next generation of young people with a strategic position in the General Election (Pemilu). Their number, which reaches 55 percent of the total Permanent Voter List (DPT) for the 2024 Election, will greatly influence and determine the results of the 2024 Simultaneous Election. However, many do not have comprehensive knowledge and understanding of the Election. Apart from that, its existence is vulnerable to being influenced by the condition of political pragmatism in the community, which determines its choices based on the material provided by election participants. Therefore, it is necessary to socialize intelligent voters for the younger generation in the 2024 Election. This activity aims to provide political education and form intelligent voters among the younger generation, namely students, university students, and youth in the Pandeglang Regency in the 2024 Simultaneous Election. Methods used in the activity include a lecture and interactive dialogue between resource persons and participants. The material presented comes from Law Number 7 of 2017 concerning Elections, General Election Commission (PKPU) regulations regarding the technicalities of holding elections, and electoral problems that occur in society which are discussed openly with participants. The results of this activity show an increase in the knowledge and understanding of the younger generation regarding elections and their implementation, as well as their awareness of being smart voters in the 2024 Simultaneous Elections.
REINFORCEMENT OF INDONESIA’S REGIONAL REPRESENTATIVES COUNCIL FOR A BETTER FUTURE OF THE INDONESIAN PEOPLE'S REPRESENTATIVE INSTITUTION Nurlia, Elly; Santoso, Nanda Trio; Lokman, Asmidar; Mahpudin, Mahpudin; Wawan, Wawan; Widaningsih, Widaningsih
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Department of Government, FISIP, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cosmogov.v10i2.57950

Abstract

This study examines the dynamics of the formation of representative institutions in Indonesia with a focus on the role of the Regional Representative Council of the Republic of Indonesia (DPD RI) in a representative democratic system. Applying a qualitative method with a literature review approach and documentation analysis, this study explores the main challenges faced by DPD RI, including the limited authority that limits its contribution to the legislative process. The findings show that Indonesia's bicameral system creates a significant power imbalance between the House of Representatives (DPR) and DPD RI, with DPR's dominance hampering DPD RI's representative function. The implications of these findings confirm the need for reorganization of Indonesia's bicameral system through strengthening the authority of DPD RI. This reform is expected to create a fairer balance of power, ensure better representation for the regions, and support a more democratic and inclusive system of government.
Membangun Gerakan Desa Anti Politik Uang Untuk Pemilu Berintegritas Di Desa Sindangheula Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang Zakaria, Zakaria; Mahpudin, Mahpudin; Fathony, Ivan Issa; Nurlia, Elly; Maisaroh, Ima
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i1.1035

Abstract

Praktik politik uang merupakan salah satu masalah utama yang mengancam integritas pemilu di Indonesia, termasuk di desa Sindangheula, kecamatan Pabuaran, kabupaten Serang. Politik uang tidak hanya merusak moralitas dan etika pemilu, tetapi juga menurunkan kualitas demokrasi serta menghasilkan pemimpin yang kurang kompeten dan tidak akuntabel. Oleh karena itu, diperlukan upaya sistematis dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini melalui gerakan desa anti politik uang. Penelitian ini bertujuan untuk membangun gerakan desa anti politik uang yang efektif dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat desa Sindangheula dalam menjaga integritas pemilu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi identifikasi dan analisis situasi, pembentukan tim pengabdian, penyusunan materi edukasi, pelatihan fasilitator, sosialisasi berbasis komunitas, serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang positif dalam membangun gerakan desa anti politik uang. Program ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak politik uang dan mendorong perubahan perilaku menuju pemilu yang lebih berintegritas. Kegiatan sosialisasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuda, tokoh masyarakat, dan perangkat desa, berhasil meningkatkan kesadaran dan komitmen bersama dalam menolak politik uang. Dengan demikian, gerakan desa anti politik uang di desa Sindangheula diharapkan dapat menjadi model yang dapat direplikasi di desa-desa lain, guna mendukung terciptanya pemilu yang lebih jujur, adil dan bermartabat di Indonesia. The practice of money politics is one of the main problems that threaten the integrity of elections in Indonesia, including in Sindangheula village, Pabuaran sub-district, Serang district. Money politics not only damages the morality and ethics of elections, but also reduces the quality of democracy and produces leaders who are less competent and unaccountable. Therefore, systematic and sustainable efforts are needed to overcome this problem through the anti-money politics village movement. This study aims to build an effective anti-money politics village movement in increasing awareness and participation of the Sindangheula village community in maintaining election integrity. The methods used in this study include identification and analysis of the situation, formation of a service team, preparation of educational materials, facilitator training, community-based socialization, and monitoring and evaluation of activities. The results of the study showed positive results in building an anti-money politics village movement. This program succeeded in increasing public awareness of the impact of money politics and encouraging behavioral changes towards elections with more integrity. Socialization activities involving various elements of society, including youth, community leaders, and village officials, succeeded in increasing awareness and joint commitment in rejecting money politics. Thus, the anti-money politics village movement in Sindangheula village is expected to become a model that can be replicated in other villages, in order to support the creation of more honest, fair and dignified elections in Indonesia.
Pengabdian Kepada  Masyarakat: Mengabdi Melalui Organisasi Mathla'ul Anwar Nurlia, Elly
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2025): September 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v5i5.913

Abstract

Pengabdian masyarakat melalui Mathla’ul Anwar (MA) dipilih karena organisasi ini memiliki peran strategis dalam pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan umat. Pentingnya topik ini terletak pada kontribusi MA dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia melalui basis pendidikan Islam yang moderat. Metode pengabdian dilakukan melalui partisipasi aktif penulis sebagai kader MA dengan pendekatan koordinasi internal organisasi, advokasi eksternal kepada pemerintah, dan kolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa koordinasi internal memperkuat kaderisasi, advokasi eksternal mampu menjembatani aspirasi masyarakat dengan kebijakan publik, dan kolaborasi dengan BAZNAS membuka akses beasiswa serta pembangunan infrastruktur pendidikan. Kesimpulannya, pengabdian masyarakat melalui MA bukan hanya wujud ibadah sosial, tetapi juga instrumen penting dalam membangun masyarakat yang religius, berdaya, dan sejahtera.