Sugiarto, Marchus
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Development of the AGIL Model for Elderly Survival at the Association of the Elderly at GPIB Tamansari, GKJ 55, and GPDI Siloam in the city of Salatiga Suwartiningsih, Sri; Sampoerno; Desi; Sugiarto, Marchus; Gaol, Friska Haliani L.
International Journal of Science and Society Vol 7 No 1 (2025): International Journal of Science and Society (IJSOC)
Publisher : GoAcademica Research & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/ijsoc.v7i1.1376

Abstract

Some churches in Salatiga have fellowships for the elderly. These fellowships are named differently: in the Protestant Church in Western Indonesia (GPIB) Tamansari Salatiga, it is called PKLU (Fellowship of the Elderly); in GKJ 55, it is named Persekutuan Adiyuswo; and in the Pentecostal Church in Indonesia (GPDI) Siloam, it is referred to as Kaum Usia Lanjut. Old age is a period when individuals reach maturity in the life process. During this stage, individuals experience various changes and challenges, including adapting to old age, achieving life goals, integrating into their surroundings, and maintaining patterns in their personal and communal lives. Some elderly fellowships make individuals feel uncomfortable and withdraw from activities, while others motivate them to continue participating. This study aims to develop the AGIL concept, which includes adaptation, goal attainment, integration, and latent pattern maintenance, to support the sustainability of the elderly fellowship at GKJ 55, GPIB Tamansari, and GPDI Siloam in Salatiga. The research employs a qualitative-constructive method. The results show that the elderly adapt both as leaders and members of the fellowship. The purpose of participating in these fellowships is to socialize with fellow seniors, communicate, feel happy, and enjoy themselves. Integration among elderly members and leaders is evident in every fellowship activity. Pattern maintenance is achieved through the continuity of monthly fellowship and worship services, ensuring the sustainability of the elderly fellowship at GKJ 55, GPIB Tamansari, and GPDI Siloam in Salatiga.
Pelatihan Pengembangan Konsep Diri dan Citra Diri Lansia di Sekolah Lansia Purabaya, Karangalit, Salatiga, Jawa Tengah Suwartiningsih, Sri; Rayanti, Rosiana Eva; Sampoerno; Sari, Fransiska Faberta Kencana; Nugraheni, Istananda Tirtaning; Sugiarto, Marchus; Raditya, Arya
Jurnal Abdimas Peradaban Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Peradaban
Publisher : Global Writing Academica Researching and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/hye62w41

Abstract

Sekolah Lansia Purbaya didirikan sejak tahun 2022 dengan murid yang memiliki usia 60 tahun ke atas. Sekolah ini diinisiasi oleh BKKBN, DP3APPKB dan DKK dengan kurikulum pemberdayaan usia lanjut dari berbagai aspek pengetahuan dan ketrampilan, meliputi: pendidikan karakter, psikologi, kesehatan, spiritualitas, pertanian, sosial, seni, penampilan, dll. Sekolah lansia Purbaya memiliki 40 siswa dan kegiatan dilakukan minggu ke 2 setiap bulannya dengan berganti-ganti guru atau fasilitator sesuai dengan kurikulum yang sudah dibuat. Kegiatan pengabdian ini melakukan pelatihan tentang konsep diri dan citra diri lansia yang dilakukan pada bulan Juni, Agustus, dan September 2024. Para siswa lansia sangat antusias mengikutinya karena kegiatan pelatihan dilakukan dengan menggunakan bervariasi metode yaitu bermain, bernyanyi. Kuis, tanya jawab dan penjelasan dengan media dan poster serta dengan pendekatan permen (permainan edukatif). Para siswa lansia di sekolah lansia memiliki konsep diri bahwa diusia lanjut harus terus beraktitifas dan berporoduksi sesuai potensi dan minat masing-masing, menjaga kesehatan dengan rutin mengikuti posyandu lansia serta ikut di sekolah lansia. Citra diri lansia di sekolah lansia Purbaya yaitu mandiri, teladan, sumeleh, bahagia. Para siswa lansia mengharapkan kegiatan pelatihan tetap dilanjutkan untuk tahun yang akan datang, mereka mengatakan sangat senang dan menjadi lebih menguatkan serta memotivasi untuk menjadi lansia yang tangguh dan mandiri. Siswa dapat menerima metode pembelajaran yang berbeda sehingga mereka ingin diadakan lagi pelatihan. Adanya produksi video selama proses pelatihan dan dalam proses pengurusan hak cipta. Pengabdian ini juga menghasilkan modul pelatihan bagi lansia khususnya tentang konsep diri dan citra diri lansia.