Bukit Tangkiling di wilayah administrasi Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya merupakan wilayah yang berbukit dan dibentuk oleh batuan granit yang resisten terhadap erosi. Batuan granit merupakan batuan beku dalam plutonik yang bersifat asam dan mengandung unsur logam. Perubahan pola hidup masyarakat Kota Palangka Raya semakin hari semakin modern, sehingga kebutuhan akan air bersih dan air minum sangat tergantung dengan air isi ulang yang murah dan praktis. Metode pemilihan lokasi sampling untuk penelitian ini menggunakan metode purpose sampling dan analisis menggunakan metode matching dengan Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010. Lokasi pengambilan sampel sumber air Tangkiling untuk pengukuran lapangan dan pengujian laboratorium diambil pada wilayah Bukit Tangkiling yang berdekatan dengan tubuh batuan granit. Penelitian ini mengambil 3 (tiga) lokasi titik sampling dan dibagi menjadi 3 (tiga) pengukuran kualitas lapangan dan 3 (tiga) sampel untuk analisis laboratorium. Kualitas Kimia air hasil pengukuran lapangan dengan nilai rata-rata pH 4,42; TDS 13,67 mg/l; EC 28,67 µS/cm, suhu 25,90ºC dan salinitas 0%. Hasil laboratorium untuk kualitas air rata-rata nilai NO3- 3,71 mg/l; NO2- <0,005 mg/l; Cr6+ <0,007mg/l; Fe terlarut <0,041 mg/l; F- <0,019 mg/l; dan Zn terlarut <0,06 mg/l. Dari 11 (sebelas) parameter pengukuran dan pengujian kualitas air sumber air Tangkiling menunjukkan 10 (sepuluh) parameter sesuai dengan baku mutu kualitas air minum dan 1 (satu) parameter belum memenuhi baku mutu Permenkes 492/2010. Batuan granit di Bukit Tangkiling dari sampel air yang diuji hanya berpengaruh pada parameter pH, dan perlu adanya pengolahan air minum untuk meningkatkan pH air agar sesuai standar air minum sebelum dikonsumsi. Kata kunci: Air, Granit, Tangkiling, Kualitas Kimia, Permenkes 492/2010