Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Tiwai (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dengan Pelarut Etil Asetat dan Etanol terhadap Pertumbuhan Bakteri Enterococcus faecalis Penyebab Infeksi Saluran Akar: Comparison of Antibacterial Activity of Tiwai Onion Extract (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) with Ethyl Acetate and Ethanol Solvents Against the Growth of Enterococcus faecalis Bacteria Causing Root Canal Infection Samiaji, Airvin Wika; Yani, Sinar; Astuti, Lilies Anggarwati; Anitasari, Silvia; Yadi, Yadi
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v7i1.2363

Abstract

Pulp infection is capable of causing pulpitis, an inflammatory condition. Tiwai onion is known for its antibacterial properties. Compare the antibacterial activity of tiwai onion (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) extract using ethyl acetate and ethanol solvents against Enterococcus faecalis bacteria causing root canal infection. Onion tiwai extract was prepared by maceration method using ethyl acetate and ethanol solvents. Activity test was determined by liquid and solid dilution method. In liquid dilution, there was no bacterial growth in ethyl acetate and ethanol extracts with a concentration of 20mg/ml. In the solid dilution test, the extract with ethyl acetate solvent showed a value of 20mg/ml, which means bactericidal. However, the ethanol solvent extract showed bacterial growth at a concentration of 20mg/ml, meaning it was not bactericidal. Onion tiwai  extracts with ethyl acetate and ethanol solvents showed different antibacterial activities against Enterococcus faecalis. Only extracts with ethyl acetate solvent showed bactericidal properties Keywords:          Eleutherine palmifolia (L) Merr, Enterococcus faecalis, ethanol, ethyl acetate, Pulpitis   Abstrak Infeksi pulpa mampu menyebabkan pulpitis, suatu kondisi peradangan. Bawang tiwai dikenal karena sifat antibakterinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan aktivitas antibakteri ekstrak bawang tiwai (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) memakai pelarut etil asetat dan etanol terhadap bakteri Enterococcus faecalis penyebab infeksi saluran akar. Ekstrak bawang tiwai dibuat melewati metode maserasi dengan memakai pelarut etil asetat dan etanol. Uji aktivitas ditentukan dengan metode pengenceran cair dan metode pengenceran padat. Penelitian ini diperoleh hasil bahwa pada pengenceran cair, tak ada pertumbuhan bakteri pada ekstrak etil asetat dan etanol dengan konsentrasi 20mg/ml. Dalam uji pengenceran padat, ekstrak dengan pelarut etil asetat memperlihatkan nilai 20mg/ml, yang artinya bersifat bakterisidal. Namun, ekstrak dengan pelarut etanol memperlihatkan pertumbuhan bakteri pada konsentrasi 20mg/ml, artinya tidak bersifat bakterisidal. Ekstrak bawang tiwai (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dengan pelarut etil asetat dan etanol memperlihatkan aktivitas antibakteri yang berbeda terhadap Enterococcus faecalis. Hanya ekstrak dengan pelarut etil asetat yang memperlihatkan sifat bakterisidal. Kata Kunci:         Eleutherine palmifolia (L) Merr, Enterococcus faecalis, Etanol, Etil asetat, Pulpitis
Aktivitas Ekstrak Bawang Tiwai (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) Dengan Pelarut Etil Asetat Sebagai Alternatif Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Bakteri Enterococcus faecalis Penyebab Infeksi Saluran Akar Samiaji, Airvin Wika; Sinar, Yani; Astuti, Lilies Anggarwati; Silvia, Anitasari; Yadi, Yadi
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 7 No. 01 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/smj.v7i01.144

Abstract

Pendahuluan: Infeksi pulpa dapat mengakibatkan pulpitis, jika tidak ditangani, kondisi ini dapat mengarah pada penyakit nekrosis pulpa. Masyarakat indonesia mengenal tradisi penggunaan tanaman sebagai pengobatan tradisional, contohnya seperti bawang tiwai. Bawang tiwai memiliki kelebihan dengan aktivitas kandungannya sebagai antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antivirus antihipertensi dan antibakteri. Tujuan: untuk mengetahui aktivitas ekstrak bawang tiwai (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dengan pelarut etil asetat sebagai alternatif antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis penyebab infeksi saluran akar. Metode: Ekstrak bawang tiwai dibuat dengan pelarut etil asetat menggunakan metode maserasi lalu dilakukan serial dilusi hingga diperoleh berbagai konsentrasi. Uji aktivitas diukur menggunakan metode mikrodilusi cair dan metode mikrodilusi padat lalu diinkubasi. Hasil: Pada dilusi cair menunjukkan nilai 20 mg/ml dan pada uji dilusi padat yaitu 20 mg/ml. Kesimpulan: Ekstrak bawang tiwai (Eleutherine palmifolia) (L) Merr) dengan pelarut etil asetat pada konsentrasi 20 mg/ml dapat digunakan sebagai alternatif antibakteri karena memiliki sifat membunuh bakteri (bakterisidal).