Amboro, Joko Lutut
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Transformasi Bentuk dan Desain Gerabah Desa Bentangan, Klaten Wahyuningsih, Novita; Bahari, Nooryan; Amboro, Joko Lutut; Kartikasari, Novia
Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol. 15 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/brikolase.v15i2.5610

Abstract

Desa Bentangan merupakan salah satu sentra kerajinan gerabah yang sudah cukup tua dan diperkirakan semasa dengan sentra gerabah Melikan. Namun dalam hal produk gerabah terdapat perbedaan yang cukup mencolok di antara kedua sentra gerabah tersebut. Sentra gerabah Melikan menggunakan putaran miring dalam membuat gerabah, sedangkan sentra Bentangan mempertahankan putaran datar. Dalam hal produk gerabah, sentra gerabah Melikan lebih unggul karena berhasil mengembangkan desain baru yang menarik, sedangkan sentra Bentangan masih berkutat dengan produk tradisional saja. Hal ini menjadi menarik tak kala dihadapkan pada eksistensi budaya gerabah yang kian hari kian tergerus oleh produk budaya populer. Budaya gerabah tidak akan dapat bertahan jika tidak ada upaya pelestarian dari masyarakat pendukungnya. Sama halnya dengan sentra gerabah Bentangan, sentra ini akan semakin tertinggal dan akhirnya musnah jika tidak ada inovasi produk dan desain gerabah dari pengrajin. Untuk itu diperlukan langkah-langkah adaptif agar produk gerabah Bentangan dapat bertahan dan diharapkan dapat mendulang kesuksesan seperti sentra gerabah lain. Tujuan dari penulisan ini, yaitu untuk menggali informasi mengenai jenis-jenis gerabah yang diproduksi di Desa Bentangan; mengkaji bentuk dan desain gerabah baru di Desa Bentangan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu metode observasi, interview dan studi referensi. Hasil dari penelitian ini antara lain bahwa di sentra gerabah Bentangan masih terus dibuat produk gerabah tradisional karena permintaan pasar masih cukup tinggi; pengrajin mulai melirik desain gerabah modern dengan memanfaatkan alat cetak; finishing terus dikembangkan misalnya dengan cat acrylic, glassir, teknik tempel, dan sebagainya.
Transformasi Bentuk dan Desain Gerabah Desa Bentangan, Klaten Wahyuningsih, Novita; Bahari, Nooryan; Amboro, Joko Lutut; Kartikasari, Novia
Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol. 15 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/brikolase.v15i2.5610

Abstract

Desa Bentangan merupakan salah satu sentra kerajinan gerabah yang sudah cukup tua dan diperkirakan semasa dengan sentra gerabah Melikan. Namun dalam hal produk gerabah terdapat perbedaan yang cukup mencolok di antara kedua sentra gerabah tersebut. Sentra gerabah Melikan menggunakan putaran miring dalam membuat gerabah, sedangkan sentra Bentangan mempertahankan putaran datar. Dalam hal produk gerabah, sentra gerabah Melikan lebih unggul karena berhasil mengembangkan desain baru yang menarik, sedangkan sentra Bentangan masih berkutat dengan produk tradisional saja. Hal ini menjadi menarik tak kala dihadapkan pada eksistensi budaya gerabah yang kian hari kian tergerus oleh produk budaya populer. Budaya gerabah tidak akan dapat bertahan jika tidak ada upaya pelestarian dari masyarakat pendukungnya. Sama halnya dengan sentra gerabah Bentangan, sentra ini akan semakin tertinggal dan akhirnya musnah jika tidak ada inovasi produk dan desain gerabah dari pengrajin. Untuk itu diperlukan langkah-langkah adaptif agar produk gerabah Bentangan dapat bertahan dan diharapkan dapat mendulang kesuksesan seperti sentra gerabah lain. Tujuan dari penulisan ini, yaitu untuk menggali informasi mengenai jenis-jenis gerabah yang diproduksi di Desa Bentangan; mengkaji bentuk dan desain gerabah baru di Desa Bentangan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu metode observasi, interview dan studi referensi. Hasil dari penelitian ini antara lain bahwa di sentra gerabah Bentangan masih terus dibuat produk gerabah tradisional karena permintaan pasar masih cukup tinggi; pengrajin mulai melirik desain gerabah modern dengan memanfaatkan alat cetak; finishing terus dikembangkan misalnya dengan cat acrylic, glassir, teknik tempel, dan sebagainya.