Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Studi literatur mengenai anak usia sekolah dasar dengan ADHD: Perspektif neuropsikologi Sadida, Qaulan; Tunliu, Sarlina K; Fatimah; Kartikasari, Novia; Asmaradhani, Debrinna T
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 8 No 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/else.v8i1.20868

Abstract

ADHD is a neurological developmental disorder that mostly affects children. Its characteristics in the form of inattention, disorganization and hyperactivity-impulsivity make it difficult for children to think and behave typically at home and at school. Researchers conducted a literature review on brain disorders in elementary school-aged children with ADHD to determine the level of damage and deviations that occurred. The method used was an integrative literature review using the PRISMA technique to extract 10 relevant articles from the Scopus and PubMed databases. The result is that the parts of the brain affected are the frontal, prefrontal, parietal, temporal, caudate, gyrus, cerebellum, and networks found in the brain such as the salience network, default mode network, and dorsal attention network. Elementary school age children (6 - 15 years) who have ADHD, regardless of sub-type, are prone to experiencing difficulties in sustained attention, response inhibition, memory and decision making. Parents and teachers are expected to help children's growth and development with disciplinary interventions such as understanding ADHD, collaboration with parties who frequently interact with children, consistent routines, a conducive environment, and positive reinforcement.
Transformasi Bentuk dan Desain Gerabah Desa Bentangan, Klaten Wahyuningsih, Novita; Bahari, Nooryan; Amboro, Joko Lutut; Kartikasari, Novia
Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol. 15 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/brikolase.v15i2.5610

Abstract

Desa Bentangan merupakan salah satu sentra kerajinan gerabah yang sudah cukup tua dan diperkirakan semasa dengan sentra gerabah Melikan. Namun dalam hal produk gerabah terdapat perbedaan yang cukup mencolok di antara kedua sentra gerabah tersebut. Sentra gerabah Melikan menggunakan putaran miring dalam membuat gerabah, sedangkan sentra Bentangan mempertahankan putaran datar. Dalam hal produk gerabah, sentra gerabah Melikan lebih unggul karena berhasil mengembangkan desain baru yang menarik, sedangkan sentra Bentangan masih berkutat dengan produk tradisional saja. Hal ini menjadi menarik tak kala dihadapkan pada eksistensi budaya gerabah yang kian hari kian tergerus oleh produk budaya populer. Budaya gerabah tidak akan dapat bertahan jika tidak ada upaya pelestarian dari masyarakat pendukungnya. Sama halnya dengan sentra gerabah Bentangan, sentra ini akan semakin tertinggal dan akhirnya musnah jika tidak ada inovasi produk dan desain gerabah dari pengrajin. Untuk itu diperlukan langkah-langkah adaptif agar produk gerabah Bentangan dapat bertahan dan diharapkan dapat mendulang kesuksesan seperti sentra gerabah lain. Tujuan dari penulisan ini, yaitu untuk menggali informasi mengenai jenis-jenis gerabah yang diproduksi di Desa Bentangan; mengkaji bentuk dan desain gerabah baru di Desa Bentangan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu metode observasi, interview dan studi referensi. Hasil dari penelitian ini antara lain bahwa di sentra gerabah Bentangan masih terus dibuat produk gerabah tradisional karena permintaan pasar masih cukup tinggi; pengrajin mulai melirik desain gerabah modern dengan memanfaatkan alat cetak; finishing terus dikembangkan misalnya dengan cat acrylic, glassir, teknik tempel, dan sebagainya.
Transformasi Bentuk dan Desain Gerabah Desa Bentangan, Klaten Wahyuningsih, Novita; Bahari, Nooryan; Amboro, Joko Lutut; Kartikasari, Novia
Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol. 15 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/brikolase.v15i2.5610

Abstract

Desa Bentangan merupakan salah satu sentra kerajinan gerabah yang sudah cukup tua dan diperkirakan semasa dengan sentra gerabah Melikan. Namun dalam hal produk gerabah terdapat perbedaan yang cukup mencolok di antara kedua sentra gerabah tersebut. Sentra gerabah Melikan menggunakan putaran miring dalam membuat gerabah, sedangkan sentra Bentangan mempertahankan putaran datar. Dalam hal produk gerabah, sentra gerabah Melikan lebih unggul karena berhasil mengembangkan desain baru yang menarik, sedangkan sentra Bentangan masih berkutat dengan produk tradisional saja. Hal ini menjadi menarik tak kala dihadapkan pada eksistensi budaya gerabah yang kian hari kian tergerus oleh produk budaya populer. Budaya gerabah tidak akan dapat bertahan jika tidak ada upaya pelestarian dari masyarakat pendukungnya. Sama halnya dengan sentra gerabah Bentangan, sentra ini akan semakin tertinggal dan akhirnya musnah jika tidak ada inovasi produk dan desain gerabah dari pengrajin. Untuk itu diperlukan langkah-langkah adaptif agar produk gerabah Bentangan dapat bertahan dan diharapkan dapat mendulang kesuksesan seperti sentra gerabah lain. Tujuan dari penulisan ini, yaitu untuk menggali informasi mengenai jenis-jenis gerabah yang diproduksi di Desa Bentangan; mengkaji bentuk dan desain gerabah baru di Desa Bentangan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu metode observasi, interview dan studi referensi. Hasil dari penelitian ini antara lain bahwa di sentra gerabah Bentangan masih terus dibuat produk gerabah tradisional karena permintaan pasar masih cukup tinggi; pengrajin mulai melirik desain gerabah modern dengan memanfaatkan alat cetak; finishing terus dikembangkan misalnya dengan cat acrylic, glassir, teknik tempel, dan sebagainya.
Studi literatur mengenai anak usia sekolah dasar dengan ADHD: Perspektif neuropsikologi Sadida, Qaulan; Tunliu, Sarlina K; Fatimah; Kartikasari, Novia; Asmaradhani, Debrinna T
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 8 No 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/else.v8i1.20868

Abstract

ADHD is a neurological developmental disorder that mostly affects children. Its characteristics in the form of inattention, disorganization and hyperactivity-impulsivity make it difficult for children to think and behave typically at home and at school. Researchers conducted a literature review on brain disorders in elementary school-aged children with ADHD to determine the level of damage and deviations that occurred. The method used was an integrative literature review using the PRISMA technique to extract 10 relevant articles from the Scopus and PubMed databases. The result is that the parts of the brain affected are the frontal, prefrontal, parietal, temporal, caudate, gyrus, cerebellum, and networks found in the brain such as the salience network, default mode network, and dorsal attention network. Elementary school age children (6 - 15 years) who have ADHD, regardless of sub-type, are prone to experiencing difficulties in sustained attention, response inhibition, memory and decision making. Parents and teachers are expected to help children's growth and development with disciplinary interventions such as understanding ADHD, collaboration with parties who frequently interact with children, consistent routines, a conducive environment, and positive reinforcement.
Rintisan Desa Kreatif Melalui Optimalisasi Pengolahan Minyak Jelantah di Desa Pereng Karanganyar Septiana, Carlinda; Ziven, Naira; Kartikasari, Novia; Nurcahyanti, Desy; Kholis, Achmad
Jurnal Pengabdian West Science Vol 3 No 06 (2024): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v3i06.1257

Abstract

Perintisan desa kreatif adalah upaya yang dilakukan demi meningkatkan perekonomian berkelanjutan dengan potensi alam sebagai unggulan ekonomi kreatif. Hal ini bertujuan untuk membangun desa kreatif yang memiliki ciri khas tersendiri. Desa Pereng, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, terdapat sumber minyak jelantah yang berasal dari industri kecil kerupuk rambak. Inovasi menciptakan produk dengan nilai guna dan ekonomi berupa lilin aromaterapi muncul melalui pengolahan limbah minyak jelantah. Metode yang digunakan dalam mewujudkan desa kreatif ini adalah survei, eksperimen, dan partisipatif yang dilakukan melalui beberapa tahap. Hasil yang dicapai adalah: 1) Meningkatnya keaktifan masyarakat melalui kontribusi program yang direncanakan; 2) Meningkatnya minat masyarakat dalam mengelola limbah dan memanfaatkan sumber daya yang ada; 3) Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam membuat produk dengan memanfaatkan potensi yang ada; 4) Terbentuknya kelompok Teralili yang didukung penuh oleh pemerintah desa; 5) Munculnya produk yang dapat dipasarkan melalui media sosial; 6) Disepakati rencana tindak lanjut untuk keberlangsungan program berkelanjutan.