Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi In Vitro dan In Vivo Sediaan Topikal Salep Ekstrak Jahe, Serai dan Cengkeh (Jasekeh) terhadap Penyembuhan Luka Diabetes Melitus Tipe II Nurwahita, Nurwahita; Masriadi, Masriadi; Mahmud, Nur U.; Amelia, Rizki
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v11i1.47645

Abstract

Kombinasi Jahe, Serai dan cengkeh (JaSeKeh) yang mengandung  zat bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, phenolic acid, dan terpenoid  dan senyawa eugenol berefek dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah. Kandungan fenol memiliki sifat antioksidan, antibakteri dan antinflamasi yang akan mengurangi radikal bebas dan proses inflamasi sehingga dapat menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh sediaan topikal salep ekstrak JaSeKeh terhadap penyembuhan luka Diabetes Mellitus tipe II. Desain penelitian adalah eksperimen laboratorium dengan Pre-Posttest Group Design. Penelitian dilakukan 2 tahap:  In Vitro dan In Vivo. In Vitro dilakukan untuk mengukur daya hambat kelompok ekstrak dalam menghambat Staphylococcus Aureus pada 20 ekor tikus putih Rattus Norvegicus yang di bagi dalam 4 kelompok yang terdiri dari 5 ekor dalam masing-masing kelompok 50mg, 75mg, 1000mg dan metcovazin sebagai kelompok kontrol. Hasil Penelitian menunjukkan perbedaan signifikan zona daya hambat pertumbuhan bakteri menggunakan ekstrak JaSeKeh konsentrasi 50%, 75 %, 95% dan kontrol positif ciprofloklaxin 5% terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus Aureus. Terjadi peningkatan diameter zona daya hambat antibakteri seiring dengan bertambahnya ekstrak JaSeKeh. Pada uji In vivo terdapat perbedaan signifikan antara sediaan ekstrak JaSeKeh 750mg, 1000mg, dan kontrol positif metcovazin terhadap penyembuhan luka diabetes mellitus pada tikus putih rattus norvegicus.
PENERAPAN MANAJEMEN LOGISTIK KESEHATAN PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI PROVINSI SULAWESI BARAT Febrianti, Erni; Sahariah, Sahariah; Nurwahita, Nurwahita; Sahriana, Sahriana; Natalia, Natalia
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : FATIMA PAREPARE HEALTH SCIENCE COLLEGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen persediaan obat menjadi salah satu pilar penting dalam menjamin keberlangsungan pelayanan kesehatan di tingkat pelayanan dasar/pelayanan tingkat pertama. Studi ini bertujuan untuk menelaah secara mendalam manajemen logistik di tiga puskesmas di provinsi Sulawesi Barat, yakni Puskesmas Tinambung (Kabupaten Polewali Mandar), Puskesmas Banggae II (Kabupaten Majene), dan Puskesmas Massenga (Kabupaten Polewali Mandar). Melalui pendekatan literatur kualitatif dari hasil penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa salah satu faktor penghambat dalam manajemen logistik yaitu sistem manual, ketidaksesuaian antara permintaaan dan pemakaian, serta kurangnya sistem peringatan dini terkait stok kritis. Temuan ini memperkuat pentingnya penerapan teknologi informasi dan metode prediktif berbasis data seperti algoritma apriori dan analisis reorder poin dalam pengambilan keputusan farmasi. Implementasi strategi yang terstruktur dan berbasis data mampu meningkatkan efisiensi penyediaan obat serta menurunkan risiko kerugian akibat stagnan atau kekosongan obat.Kata kunci: manajemen logistik, persediaan obat, puskesmas, teknologi informasiABSTRACTDrug inventory management is one of the important pillars in ensuring the sustainability of health services at the basic service/first level of service. This study aims to examine in depth the logistics management in three health centers in West Sulawesi province, namely Tinambung Health Center (Polewali Mandar Regency), Banggae II Health Center (Majene Regency), and Massenga Health Center (Polewali Mandar Regency). Through a qualitative literature approach from previous research results, it was found that one of the inhibiting factors in logistics management is the manual system, the mismatch between demand and usage, and the lack of an early warning system related to critical stock. These findings reinforce the importance of implementing information technology and data-based predictive methods such as a priori algorithms and reorder point analysis in pharmaceutical decision making. The implementation of a structured and data-based strategy can increase the efficiency of drug provision and reduce the risk of losses due to stagnant or empty drugs. Keywords: logistics management, drug inventory, health centers, information technology
PENERAPAN MANAJEMEN LOGISTIK KESEHATAN PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI PROVINSI SULAWESI BARAT Febrianti, Erni; Sahariah, Sahariah; Nurwahita, Nurwahita; Sahriana, Sahriana; Natalia, Natalia
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : FATIMA PAREPARE HEALTH SCIENCE COLLEGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen persediaan obat menjadi salah satu pilar penting dalam menjamin keberlangsungan pelayanan kesehatan di tingkat pelayanan dasar/pelayanan tingkat pertama. Studi ini bertujuan untuk menelaah secara mendalam manajemen logistik di tiga puskesmas di provinsi Sulawesi Barat, yakni Puskesmas Tinambung (Kabupaten Polewali Mandar), Puskesmas Banggae II (Kabupaten Majene), dan Puskesmas Massenga (Kabupaten Polewali Mandar). Melalui pendekatan literatur kualitatif dari hasil penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa salah satu faktor penghambat dalam manajemen logistik yaitu sistem manual, ketidaksesuaian antara permintaaan dan pemakaian, serta kurangnya sistem peringatan dini terkait stok kritis. Temuan ini memperkuat pentingnya penerapan teknologi informasi dan metode prediktif berbasis data seperti algoritma apriori dan analisis reorder poin dalam pengambilan keputusan farmasi. Implementasi strategi yang terstruktur dan berbasis data mampu meningkatkan efisiensi penyediaan obat serta menurunkan risiko kerugian akibat stagnan atau kekosongan obat.Kata kunci: manajemen logistik, persediaan obat, puskesmas, teknologi informasiABSTRACTDrug inventory management is one of the important pillars in ensuring the sustainability of health services at the basic service/first level of service. This study aims to examine in depth the logistics management in three health centers in West Sulawesi province, namely Tinambung Health Center (Polewali Mandar Regency), Banggae II Health Center (Majene Regency), and Massenga Health Center (Polewali Mandar Regency). Through a qualitative literature approach from previous research results, it was found that one of the inhibiting factors in logistics management is the manual system, the mismatch between demand and usage, and the lack of an early warning system related to critical stock. These findings reinforce the importance of implementing information technology and data-based predictive methods such as a priori algorithms and reorder point analysis in pharmaceutical decision making. The implementation of a structured and data-based strategy can increase the efficiency of drug provision and reduce the risk of losses due to stagnant or empty drugs. Keywords: logistics management, drug inventory, health centers, information technology