Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemeriksaan Golongan Darah Dan Rhesus Pada Anak Sekolah Dasar (SD) Dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Di Desa Bone Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang Agnes Rantesalu; Marni Tangkelangi; Novelia G.B. So’o; Novian Yudaswara; Aldiana Astuti
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jppmi.v2i2.481

Abstract

Bone Village is a fostered village of the TLM Study Program, Poltekkes, Kupang Ministry of Health, which is in the Nekamese sub-district, Kupang district. This village has an early childhood education center and a Elementary School (SD). On average, PAUD students will have their blood type checked when they are about to enter the next stage of school, namely elementary school, because blood type is one of the requirements for enrolling in elementary school, while those who do not continue their studies will not have the opportunity to have their blood group checked. SD Negri Bone students rarely have their blood group or rhesus checked, so it is deemed necessary to do a blood group examination for elementary school and PAUD children. The output of this activity is that elementary and early childhood students in Bone Village know about the importance of golda and know each other's golda. The results showed that the respondents were elementary school students (68.6%) while those in early childhood education (31.4%). The highest grade of elementary school children was found in grade B+ (24.2%) and grade O+ (24.2%). In the golda of PAUD children the most was in golda B+ (14.1%).
Upaya Pencegahan Penyakit Hepatitis-B pada Warga Desa Bone Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang dengan Cara Penyuluhan Kesehatan Agnes Rantesalu; Winioliski L.O. Rohi Bire; Adrianus Ola Wuan; Novian Yudaswara
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 4 (2022): Oktober : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.231 KB) | DOI: 10.56910/safari.v2i4.193

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan prevalensi hepatitis-B tertinggi kedua di Asia Tenggara. Salah satu upaya pencegahan hepatitis-B adalah dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pendidikan kesehatan. Kegiatan ini dimulai dengan survei dan koordinasi dengan pemerintah daerah. Pada tahap pelaksanaan pendidikan kesehatan dilakukan dengan memberikan video edukasi dan berdiskusi dengan warga, kemudian diakhiri dengan tahap evaluasi dimana warga diminta untuk mengisi kuisioner. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bone, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang dan diikuti oleh 71 warga. Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (56%) dengan kelompok usia tertinggi adalah usia 36-45 tahun sebesar 27%. Responden memiliki faktor risiko hepatitis-B yang rendah (2%), namun pengetahuan tentang hepatitis-B masih rendah dimana hanya 20% responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik. Sebanyak 54% responden memiliki perilaku pencegahan hepatitis-B yang buruk. Penyuluhan kesehatan ini sebaiknya dilakukan secara rutin dan ditindaklanjuti dengan skrining hepatitis-B dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan perilaku pencegahan hepatitis-B.