Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK DMPA DI PUSKESMAS KONI TAHUN 2017 Kristy MellyaPutri -
Menara Ilmu Vol 12, No 3 (2018): Jurnal Menara Ilmu Januari 2018 Jilid 3
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i3.542

Abstract

Kontrasepsi suntik merupakan alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hormonal.Berdasarkan survey pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Koni Kota Jambididapatkan jumlah akseptor KB pada tahun 2015 sebanyak 993 akseptor, dengan rincianakseptor KB suntik DMPA 702 akseptor (57,21%), Cyclofem 345 akseptor (28,12%), pil 164akseptor (13,37%), kondom 8 akseptor (0,65%), AKDR 7 akseptor (0,57%) dan implant 1(0,08%).Penelitian ini merupakan penelitian deskriptifkuantitaif, yang bertujuan untukmengetahui faktor-faktor yang berhubungandenganpenggunaan KB suntik DMPA, populasidalam penelitian ini 1227 responden, sampel 50 responden, dengan teknik accidentalsampling, menggunakan kuesioner, penelitian dilakukan Mei-Juni,analisis data secaraunivariatdanbivariat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritasmenggunakan KB suntikDMPA sebanyak 90% (45 responden), sebagian besarberusia 20-35 tahun sebanyak 60% (30responden), sebagiankecilberpendidikanperguruantinggi sebanyak 2% (1 responden),sebagian besar tidakbekerjasebanyak 52% (26 responden) dan sebagian besarmemilikianak 2-3 sebanyak 62% (31 respponden). Ada hubungan antara usia, pendidikan,pekerjaandanparitas dengan penggunaan KB Suntik DMPA p-value (0.04, 0.02, 0.014,0.045).Diharapkan bagi Puskesmas Koni agar memberikan konseling akseptor KB untukmenggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (Implant, IUD), memberikan penyuluhandan menganjurkan ibu untuk mengikuti kelompok dasawisma.Kata kunci :Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Suntik DMPA
HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DAN DEPRESI DENGAN KEJADIAN SINDROM PRA MENSTRUASI Kristy Mellya Putri
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 1, No 1 (2017): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.915 KB) | DOI: 10.33006/ji-kes.v1i1.55

Abstract

AbstrakFrekuensi sindrom pra menstruasi pada wanita usia subur di Indonesia tahun 2014 sebesar 80-90%. Hasil survey yang dilakukan di SMAN 1 Kota Jambi menunjukkan delapan dari sepuluh siswi mengalami sindrom pra mentruasi dengan gejala yang berbeda. Jika sindrom pra menstruasi dibiarkan akan menimbulkan gangguan yang lebih parah atau Disforia Pramenstruasi.Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengatahui hubungan aktivitas fisik dan depresi dengan kejadian sindrom pra menstruasi. Populasi sebanyak 449 responden dan sampel 82 responden dengan tekhnik stratified random sampling, menggunakan kuesionerdilakukan pada Maret-Agustus 2016. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswi mengalami sindrom pra menstruasi sedang sebanyak 60% (49 responden), sebagian kecil mengalami sindrom pra menstruasi berat sebanyak 40% (33 responden), sebagian kecil memiliki aktivitas fisik yang baik sebanyak 39% (32 responden), sebagian besar responden mengalami depresi sedang sebanyak 30,5% (25 responden) dan sebagian kecil mengalami depresi berat sebanyak 23,2% (19 respponden). Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian sindrom pra menstruasi p-value 0,013. Ada hubungan antara depresi dengan kejadian sindrom pra menstruasi p-value 0,000.Diperlukan pemberian informasi mengenai gejala, penyebab, dampak sindrom pramenstruasi serta penyediaan sarana aktivitas fisik dan konselor.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                Kata kunci: sindrom pra menstruasi, aktifitas fisik, depresi. Abstract Premenstrual syndrom frequence of mature women in 2014 is 80-90%. A survey conducted at Senior High School 1 of Jambi City showed that eight out of ten schoolgirl experience premenstrual syndrom with different symptoms. If the premenstrual syndrom left unchecked will cause premenstrual dysphoric. This study used descriptive quantitative approach to the cross sectional design that aimed to relationship physical activity and depression with premenstrual syndrom. The population is 449 respondents and the samples are 82 respondents with technique stratified random sampling, use questionare on March- August 2016. Data analityc univariat and bivariat.The result show that the partially student experience moderate premenstrual syndrom is 60% (49 respondent), fraction have good physival activity is 39% (32 respondent), partially respondent experience moderate depression is 30,5% (25 respondent), fraction experience weight depression is 23,2% (19 respondent).There is relationship between physical activity with event premenstrual syndrom p-value of 0,013. There is relationships between depression with event premenstrual syndrom p-value of 0,000.Required the provision of symptoms, cause, impact prementrual syndrom and provision means of physical activity and conselor. Keywords: premenstrual syndrom, physical activity, depression
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI PUS DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OLAK KEMANG KOTA JAMBI Kristy Mellya Putri
SCIENTIA JOURNAL Vol. 10 No. 2 (2021): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.135 KB)

Abstract

Penguatan tata kelola program KKBPK perlu diprioritaskan dengan penyusunan regulasi yang selaras dengan Rancangan RPJMN 2020 – 2024 yang disusun oleh Kementerian PPN/Bappenas dan Renstra BKKBN 2020 – 2024. Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dinilai sebagai metode kontrasepsi yang paling efektif dengan tingkat kegagalan yang rendah. Penelitian ini merupakan penelitian analitik bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi PUS dengan pemilihan MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi dilakukan pada Oktober-Desember dengan jumlah populasi sebanyak 2030 orang sampel 91 orang secara simple random sampling. Sampel yaitu ibu PUS di Wilayah Kerja Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi. Instumen penelitian dengan kuesioner analisis data secara univariat dan bivariate. Hasil penelitian sebagian besar dalam kategori umur 26-35 tahun, paritas dalam kategori 2, pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), pendidikan SMA, memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 42 responden (46,2%), sedangkan sebanyak 34 responden (37,4%) memiliki pengetahuan cukup dan sebanyak 15 responden (16,5%) memiliki pengetahuan baik, sebanyak 55 responden (60,4%) memiliki persepsi positif dan sebanyak 36 responden (39,6%) memiliki persepsi negatif tentang pemilihan MKJP. Sebagian PUS memilih MJKP sebanyak 47 responden (51,6%). Ada hubungan pengetahuan dan persepsi PUS dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Wilayah Kerja Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Nifas Dengan Pemilihan Kontrasepsi Mal Di RSIA Annisa Kristy Mellya Putri; Ahmad Dahlan
SCIENTIA JOURNAL Vol. 11 No. 1 (2022): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program keluarga berencana digunakan sebagai salah satu cara untuk menekan pertumbuhan jumlah penduduk serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik menggunakan pedekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas dengan pemilihan kontrasepsi MAL di RSIA Annisa Tahun 2022. Populasi penelitian sebanyak 2826 orang, sampel 97 responden dengan menggunakan accidental sampling dilaksanakan pada tanggal 12-17 April 2022.Hasil penelitian didapatkan 97 responden sebagian besar dalam kategori umur 26-35 tahun 61 responden (62,9%), paritas 1 dan 2 36 responden (37,1%), ibu nifas tidak bekerja 59 responden (60,8%), pendidikan SMA 53 responden (54,5%), 49 responden (50,5%) pengetahuan baik, 43 responden (44,3%) cukup dan 5 responden (5,2%) memiliki pengetahuan kurang, 54 responden (55,7%) memiliki sikap negatif dan sebanyak 43 responden (44,3%) memiliki sikap positif. Ada hubungan pengetahuan (p-value = 0,002) dan sikap ibu nifas (p-value = 0,000) dengan pemilihan kontrasepsi MAL di RSIA Annisa.
Hubungan Pengetahuan Sarana Dan Peran Petugas Dengan Perilaku Imunisasi Tetanus Toksoid Ibu Hamil Kristy Mellya Putri
Journals of Ners Community Vol 13 No 1 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i1.2492

Abstract

Menurut hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 dalam kurun waktu 2007-2017, terjadi penurunan wanita 15-49 tahun yang telah mendapatkan 2 kali atau lebih suntikan TT untuk kehamilan terakhir, yaitu dari 50 persen pada SDKI 2007 menjadi 45 persen pada SDKI 2017 (Kemenkes, 2017).Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi tanggal 28 September-04Oktober 2022. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi yang berjumlah 444 orang dari bulan 01-12 tahun 2022 berjumlah 40 responden dengan teknik quota sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden tentang imunisasi TT kurang baik sebanyak 9 responden (22.5%) cukup sebanyak 13 responden (32.5%) dan baik sebanyak 18 responden (45.0%). sarana yang tidak mendukung sebanyak 20 responden (50.0%), dan sarana yang mendukung sebanyak 20 responden (50.0%). peran petugas yang tidak mendukung sebesar 14 responden (35.0%) dan yang mendukung sebesar 26 responden (65.0%). perilaku melakukan imunisasi TT sebesar 24 responden (60.0%), dan yang tidak melakukan imunisasi TT sebesar 16 responden (40%).Ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan perilaku imunisasi TT, tidak ada hubungan antara sarana dengan perilaku imunisasi TT, ada hubungan antara peran petugas dengan perilaku imunisasi TT di Puskesmas Paal Merah II Tahun 2022
RIWAYAT HIPERTENSI DAN GRAVIDA DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI RSIA ANNISA KOTA JAMBI Kristy Mellya Putri; Elisa Murti Puspitaningrum
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.26305

Abstract

Preeklamsia merupakan salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas pada ibu dan janin. Komplikasi yang sering terjadi, seperti sindrome HELLP, edema paru, gangguan ginjal, perdarahan, solusio plasenta, kelahiran prematur, gawat janin, berat badan lahir rendah dan Intra Uterine Fetal Death (IUFD). Jumlah kejadian preeklamsia di RSIA Annisa pada tahun 2020 sebanyak 238 (4,04%), tahun 2021 sebanyak 285 (5,18%), tahun 2022 sebanyak 375 (8,62%) dan bulan Januari-Februari tahun 2023 sebanyak 65 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan riwayat hipertensi dan gravida dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di RSIA Annisa Kota Jambi. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan jumlah populasi sebanyak 375 ibu hamil. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan menggunakan alat check list dilakukan di RSIA Annisa Jambi pada tanggal 8 November 2023. Analisis data yang digunakan univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar umur ibu hamil yaitu sebanyak 37 orang (77,1%), usia kehamilan pada trimester III sebanyak 30 orang (62,5%), memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil sebanyak 34 orang (70,8%), gravida dengan primigravida sebanyak 27 orang (56,2%) dan mengalami preeklamsia sebanyak 25 orang (52,1%). Berdasarkan hasil uji chi-square menunjukkan ada hubungan hipertensi ibu dengan pre eklamsia p-value 0,000 dengan OR 3,778 (2,157-6,615). Ada hubungan gravida ibu hamil p-value 0,004 dengan OR : 5,938 (1,690-20.858). Ada hubungan riwayat hipertensi dan gravida dengan kejadian pre eklamsia. Diharapkan pihak rumah sakit memotivasi ibu hamil untuk pemeriksaan ANC secara rutin dan deteksi dini tanda bahaya dalam kehamilan.
Hubungan Komunikasi Orangtua Dan Pendidikan Orangtua Terhadap Perilaku Seksual Beresiko Pada Remaja Desa Bernai Kecamatan Sarolangun Kiki Risdayanti; Intami, Eprina; Kristy Mellya Putri; Sri Mulyati
JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) Vol. 4 No. 2 (2025): JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
Publisher : UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku seksual dikatakan berisiko apabila perilaku tersebut membawa akibat yang tidak diinginkan seperti tindakan aborsi, hamil diluar nikah, penyakit menular seksual (PMS), penelitian ini mulai dilakukan pada bulan maret 2024. Jenis Penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitik yaitu untuk mengetahui gambaran dan menganalisis Hubungan Komunikasi Orang Tua Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Perilaku Seksual Beresiko Pada Remaja Desa Bernai Tahun 2024. Jumlah populasi 283 orang, sampel 74 orang menggunakan tekhnik Sistematis Random Sampling. Hasil penelitian mayoritas adalah resiko tinggi 38 responden (51,4%). Berdasarkan  komunikasi orang tua mayoritas adalah tidak efektif 41 responden (55,4%). Berdasarkan pendidikan orang tua mayoritas adalah pendidikan menengah (SMA) 32 responden (43,2%). Berdasarkan komunikasi dan pendidikan Dari hasil uji statistik diperoleh nilai P value 0,000<0,05. yang artinya ada hubungan antara komunikasi orang tua dan pendidikan orangtua terhadap perilaku seksual beresiko. Saran Untuk Remaja diharapakan untuk lebih mendekatkan diri dan terbuka ke orang tua tentang kesehatan reproduksi, upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan sosialisasi terhadap remaja tentang kesehatan reproduksi remaja.