Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Pemerintah Desa dalam Mencegah Perceraian: Perspektif ‘Urf Anggraini, Yeni Fera; Azizah, Aisyatul; Laili, Afrohatul; Arifin, Mochammad
Jurnal Supremasi Volume 15 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/supremasi.v15i1.4194

Abstract

Fenomena perceraian merupakan isu yang terus meningkat meskipun pernikahan memiliki nilai sakral. Di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, peran pemerintah desa melalui Kepala Desa dan perangkatnya menjadi kunci dalam mencegah perceraian. Upaya preventif ini memanfaatkan budaya mediasi yang telah menjadi tradisi masyarakat setempat, sesuai dengan konsep ‘urf. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana peran pemerintah desa dalam memfasilitasi mediasi rumah tangga yang bermasalah dan mencegah perceraian. Dengan pendekatan kualitatif dan metode penelitian lapangan, data diperoleh dari wawancara dengan pasangan yang mengalami konflik rumah tangga, perangkat desa, dan Kepala Desa. Temuan menunjukkan bahwa budaya mediasi berbasis ‘urf berkontribusi signifikan dalam mencegah perceraian dan membangun keharmonisan keluarga. Implikasi penelitian ini menegaskan pentingnya peran pemerintah desa sebagai mediator dalam penguatan ketahanan keluarga melalui pendekatan berbasis nilai lokal.
Legal Politics and Compliance in Forming Village Budget Regulations Anggraini, Yeni Fera; Isnaeni, Diyan; Utami, Novi Sri
Academia Open Vol. 10 No. 2 (2025): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/acopen.10.2025.12732

Abstract

General Background: Village autonomy in Indonesia, as regulated in Law No. 6 of 2014 and refined in Law No. 3 of 2024, grants villages significant authority to manage their governance and finances through the Village Revenue and Expenditure Budget (APBDes). Specific Background: However, the drafting of village regulations often diverges from positive law, revealing tension between national legal ideals and local political practices. Knowledge Gap: Few studies comprehensively analyze how national legal politics and local compliance interact in shaping legally accountable village governance. Aims: This study aims to analyze the influence of legal politics and compliance with positive law in the formation of village regulations on APBDes. Results: Using a normative juridical method with legislative, conceptual, and sociological approaches, the study finds that compliance with positive law is strongly determined by central legal politics, human resource capacity, and village legal culture. Decentralization has increased autonomy but also introduced risks of legal deviation. Novelty: This research integrates the concept of legal politics with village-level compliance analysis, positioning legal awareness as a moral and structural foundation of governance. Implications: Strengthening legal culture and supervision mechanisms is essential to ensure that village regulations reflect justice, transparency, and public interest rather than local political interests. Highlights: Legal politics directs village regulation formation within the national legal framework. Compliance with positive law depends on human resources and legal culture. Strengthening supervision ensures justice, transparency, and accountability in governance. Keywords: Legal Politics, Positive Law, Village Regulations, APBDes, Legal Compliance