Nugraha, Muhamad Satria
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KELOMPOK LINGKUNGAN HINDIA-BELANDA: PENDIRIAN HINGGA DAMPAKNYA TERHADAP KONSERVASI ALAM DI JAWA 1912-1937 Nugraha, Muhamad Satria; Mahzuni, Dade
Siginjai: Jurnal Sejarah Vol 3 No 1 (2023): Siginjai: Jurnal Sejarah
Publisher : Prodi Ilmu Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/js.v3i1.18569

Abstract

Permasalahan lingkungan masa Kolonialisme Belanda sering terjadi konflik antara kebijakan Pemerintah Hindia-Belanda dengan para naturalis. Kegiatan eksploitasi berlebihan ketika Tanam Paksa (1830) memperburuk kondisi ekologi Indonesia. Eksploitasi tersebut memicu reaksi dari para naturalis yang khawatir terhadap bencana yang melanda. Eksploitasi hutan, alih fungsi lahan, perburuan, hingga tidak adanya upaya pendirian kawasan konservasi telah memicu gerakan lingkungan di Hindia-Belanda. Gerakan tersebut berhasil mendirikan perkumpulan perlindungan alam Hindia-Belanda pada tahun 1912. Tujuannya adalah mendesak konservasi dan menjadi oposisi terkait kebijakan-kebijakan lingkungan di Hindia-Belanda. Prestasi yang dihasilkan dari gerakan lingkungan ini adalah dorongan untuk mendirikan kawasan-kawasan konservasi, mayoritas terdapat di Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Secara garis besar, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui (1) Pendirian kelompok lingkungan di Hindia-Belanda, khususnya Perkumpulan Perlindungan Alam Hindia-Belanda, (2) Upaya kelompok lingkungan yang dilakukan untuk melestarikan alam di Jawa (3) Dampak dari kehadiran kelompok lingkungan bagi konservasi alam di Jawa.
Analisis Historis Ruang Budaya Saleh Danasasmita, 1973-1986 Nugraha, Muhamad Satria; Dienaputra, Reiza D.; Mulyadi, Raden Muhammad
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v7i2.21199

Abstract

This research is entitled Historical Analysis of Cultural Space of Saleh Danasasmita (1973-1986). This analysis produces a picture of Saleh Danasasmita's living environment from an internal and external point of view. The purpose of this study is to analyze the factors that influence Saleh Danasasmita's thinking, especially from the socio-cultural environment and educational environment as Saleh Danasasmita's cultural space. This research will also reveal the ideas of Saleh Danasasmita about Sundanese culture. This research uses historical research methods consisting of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. Saleh Danasasmita is a figure from Sunda and has an interest in analyzing Sundanese history and culture. His closeness with other Sundanese researchers led to his interest in focusing on research on Sundanese history, especially during the Sundanese kingdom. His ideas and analysis of Sundanese involve his basic knowledge as a Sundanese along with other diverse sources. The tendency of his thinking was to preserve Sundanese values that had existed since the time of the kingdom.Penelitian ini berjudul Analisis Historis Ruang Budaya Saleh Danasasmita (1973-1986). Analisis ini menghasilkan gambaran mengenai lingkungan kehidupan Saleh Danasasmita dari sudut pandang internal dan eksternal. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemikiran Saleh Danasasmita terutama dari lingkungan sosial budaya dan lingkungan pendidikan sebagai ruang budaya Saleh Danasasmita. Penelitian ini juga akan mengungkap gagasan dari Saleh Danasasmita mengenai kebudayaan Sunda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Saleh Danasasmita merupakan tokoh yang berasal dari Sunda dan mempunyai ketertarikan untuk menganalisis sejarah dan budaya Sunda. Kedekatannya dengan peneliti Sunda lainnya menimbulkan ketertarikannya untuk fokus dalam penelitian mengenai sejarah Sunda khususnya masa kerajaan Sunda. Gagasan dan analisis dari kesundaannya melibatkan pengetahuan dasarnya sebagai orang Sunda disertai sumber-sumber lainnya yang beragam. Tendensi dari pemikirannya adalah untuk melestarikan nilai-nilai Sunda yang telah ada sejak masa kerajaan.