Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

REKONSTRUKSI KERAJAAN GALUH ABAD VIII-XV Lubis, Nina Herlina; Muhzin Z., Mumuh; Sofianto, Kunto; Mahzuni, Dade; Widyonugrohanto, Widyonugrohanto; Mulyadi, R.M.; Darsa, Undang Ahmad
Paramita: Historical Studies Journal Vol 26, No 1 (2016): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v26i1.5142

Abstract

The title of this research is Reconstruction of Galuh Kingdom in 8th-15thcentury. Issue that will be studied is how to unravel the location of the capital and palace shape of Galuh Kingdom. To answer the issue is used the historical method which consists of four steps, namely heuristic, criticism, interpretation, and historiography. Result of this research is that the existence of Galuh Kingdom is a history, not a myth. Historical sources which support the many arguments of its existence including inscriptions, foreign news, ancient manuscripts, social facts and mental facts. In addition, the life of its existence as long as eight centuries shows that Galuh Kingdom is not just existent but also strong because it is supported by a variety of solid and coherent system. Concerning about the location of capital and shape of the Kingdom , it still needs to explore further. Judul penelitian ini adalah Rekonstruksi Galuh Raya di abad ke-8-15. Masalah yang akan dipelajari adalah bagaimana mengungkap lokasi dari bentuk modal dan istana Kerajaan Galuh. Untuk menjawab masalah tersebut digunakan metode sejarah yang terdiri dari empat langkah, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini adalah bahwa keberadaan Kerajaan Galuh adalah sejarah, bukan mitos. Sumber-sumber sejarah yang mendukung banyak argumen keberadaannya termasuk prasasti, berita asing, naskah kuno, fakta sosial dan fakta mental. Selain itu, kehidupan keberadaannya selama delapan abad menunjukkan bahwa Kerajaan Galuh tidak hanya ada tapi juga kuat karena didukung oleh berbagai sistem yang solid dan koheren. Mengenai tentang lokasi ibukota dan bentuk Kerajaan, masih perlu untuk menjelajahi lebih lanjut. 
PENGEMBANGAN KERAJINAN TANGAN BERBASIS KEARIFAN BUDAYA DI PAKENJENG KABUPATEN GARUT Septiani, Ayu; Mahzuni, Dade; Zakaria, Mumuh Muhsin
Dharmakarya Vol 6, No 2 (2017): Juni
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.61 KB)

Abstract

Kecamatan Pakenjeng termasuk wilayah di Jawa Barat yang tanahnya subur dengan berbagai macam tanaman yang hidup dengan baik, termasuk tanaman bambu. Namun demikian, tanaman bambu belum banyak dimanfaatkan optimal oleh warganya, kalau adapun terbatas hanya digunakan untuk bahan pembuatan pagar dan bilik saja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada warga masyarakat mengenai pembuatan beberapa jenis barang kerajinan tangan dari bambu yang memiliki nilai jual, sehingga nantinya memberikan pendapatan kepada mereka. Untuk tujuan tersebut, akan dipilih dua puluh orang sebagai perwakilan masyarakat Pakenjeng yang   dilatih dan diberi keterampilan membuat barang kerajinan bambu sampai dengan pemasarannya.Dari hasil pelatihan dan pendampingan, peserta pelatihan ternyata memperlihatkan kesungguhan dan keinginan untuk berkembang. Barang-barang kerajinan tangan hasil pelatihan dan pendampingan dinilai oleh pelatih sudah baik, sehingga apabila dikembangkan dan dilatih terus menerus, maka produksi mereka ini dapat dijual sehingga dapat menambah penghasilan mereka. Diharapkan dari mereka yang dilatih akan meneruskan pengetahuan dan keterampilannya kepada warga masyarakat lainnya.
Fungsi Dan Mitos Upacara Adat Nyangku Di Desa Panjalu Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis Fahmi, Rezza Fauzi Muhammad; Gunardi, Gugun; Mahzuni, Dade
PANGGUNG Vol 27, No 2 (2017): The Revitalization of Tradition, Ritual and Tourism Arts
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v27i2.261

Abstract

ABSTRAKKonservasi Budaya Lokal Mikanyaah Munding sebagai Landasan Village Breeding Center Kerbau adalah penelitian yang dilaksanakan oleh kami terkait dengan bentuk penangkaran kerbau berbasis budaya tradisional, yang dilaksanakan di Desa Cikeusal-Tasikmalaya. Di dalam budaya “Mikanyaah Munding” juga ternyata terdapat pelestarian berbagai seni tradisi Sunda, diantaranya adalah Seni Terbang Gebes. Dalam tulisan ini digunakan metode penelitian kualitatif dengan kajian etnografi, sedangkan teknik pengumpulan data digunakan teknik wawancara. Dari pembahasan hasil penelitian diperoleh antara lain; sistem penangkaran kerbau berbasis budaya lokal Mikanyaah Munding, yang di dalamnya terdapat; kebiasaan masyarakat setempat di dalam memperlakukan ternak kerbau, kosa kata khusus terkait dengan peternakan kerbau, hajat lembur yang ada hubungannya dengan peternakan kerbau, dan berbagai bentuk kesenian tradisional Sunda yang dilaksanakan dalam rangka budaya Mikanyaah Munding. Dalam artikel ini akan dibahas salah satu kesenian terkait, yaitu Seni Terbang Gebes.Kata Kunci: Budaya, Mikanyaah-Munding, Seni Terbang GebesABSTRACTConservation of local culture “Mikanyaah Munding” (or Nurturing Buffalos) as the base of Village Breeding Center of “Kerbau” is a research done on traditional “kerbau” breeding in Cikeusal, Tasikmalaya. “Mikanyaah Munding”reserve a variety of Sundanese traditional art performance, one of which is “Seni Terbang Gebes”. This essay uses qualitative method involving ethnography as its perspective. The data is collected from interviews. Our findings from analysis are: the habit of locals in treating their buffalos; specific vocabulary on breeding; festivities in relation to breeding and all kinds of Sundanese traditional art performance included in “Mikanyaah Munding”. This essay discusses one of its art performance, “Seni Terbang Gebes”.Keywords: Culture, Mikanyaah Munding, Seni Terbang Gebes
REKONSTRUKSI KERAJAAN GALUH ABAD VIII-XV Lubis, Nina Herlina; Muhzin Z., Mumuh; Sofianto, Kunto; Mahzuni, Dade; Widyonugrohanto, Widyonugrohanto; Mulyadi, R.M.; Darsa, Undang Ahmad
Paramita: Historical Studies Journal Vol 26, No 1 (2016): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v26i1.5142

Abstract

The title of this research is Reconstruction of Galuh Kingdom in 8th-15thcentury. Issue that will be studied is how to unravel the location of the capital and palace shape of Galuh Kingdom. To answer the issue is used the historical method which consists of four steps, namely heuristic, criticism, interpretation, and historiography. Result of this research is that the existence of Galuh Kingdom is a history, not a myth. Historical sources which support the many arguments of its existence including inscriptions, foreign news, ancient manuscripts, social facts and mental facts. In addition, the life of its existence as long as eight centuries shows that Galuh Kingdom is not just existent but also strong because it is supported by a variety of solid and coherent system. Concerning about the location of capital and shape of the Kingdom , it still needs to explore further. Judul penelitian ini adalah Rekonstruksi Galuh Raya di abad ke-8-15. Masalah yang akan dipelajari adalah bagaimana mengungkap lokasi dari bentuk modal dan istana Kerajaan Galuh. Untuk menjawab masalah tersebut digunakan metode sejarah yang terdiri dari empat langkah, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini adalah bahwa keberadaan Kerajaan Galuh adalah sejarah, bukan mitos. Sumber-sumber sejarah yang mendukung banyak argumen keberadaannya termasuk prasasti, berita asing, naskah kuno, fakta sosial dan fakta mental. Selain itu, kehidupan keberadaannya selama delapan abad menunjukkan bahwa Kerajaan Galuh tidak hanya ada tapi juga kuat karena didukung oleh berbagai sistem yang solid dan koheren. Mengenai tentang lokasi ibukota dan bentuk Kerajaan, masih perlu untuk menjelajahi lebih lanjut. 
AKTUALISASI POTENSI KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT DI KOTA BANDUNG Zakaria, Mumuh Muhsin; Mahzuni, Dade; Falah, Miftahul; Setiani, Ayu
Dharmakarya Vol 11, No 2 (2022): Juni. 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i2.36082

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu memberdayakan masyarakat dalam melakukan aktivitas kewirausahaan terutama pada situasi pandemik seperti sekarang ini. Metode yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan PPM ini adalah metode pendidikan masyarakat dan pelatihan. Diawali dengan mengidentifikasi subjek dan permasalahannya, kemudian disampaikan solusi alternatif, dan diakhiri dengan penulisan laporan. Hasil dari penelitian ini ditemukan permasalahan utama yaitu rendahnya kecakapan kewirausahaan dan sulitnya pemasaran. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta merespons dengan aktif dan cepat terutama penggunaan handphone untuk kegiatan pemasaran produk mereka di tengah pandemik yang sebelumnya peserta hanya menggunakan handphone sebagai sarana hiburan semata bukan untuk kepentingan bisnis praktis.
The Transformation of Kizukai Habitus on Asian Trainee in Japan: Striving and Competition of Labor Market in ASEAN Prabowo, Roberto Masami; Mahzuni, Dade; Risagarniwa, Yuyu Yohana; Rustam, Muhammad Reza
JAS (Journal of ASEAN Studies) Vol. 12 No. 1 (2024): Journal of ASEAN Studies
Publisher : Centre for Business and Diplomatic Studies (CBDS) Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/jas.v12i1.10315

Abstract

In the 1990s, Japan faced a severe economic downturn known as the "Lost Decade." To address labor shortages and strengthen economic and political ties with developing nations, the Japanese government has initiated a trainee program to provide individuals from developing countries in Asia with the opportunity to gain work experience in Japan for three years. The research aims to explore the impact of Japan's trainee program on participants who left Japan between 2000 and 2010. Specifically, it investigates how these individuals adapt to Japanese society through the concept of ‘kizukai’ (empathy and concern for others) and examines their success in establishing businesses in their home countries. The research employs an ethnographic approach, utilizing direct interviews and a literature review. The ethnographic method, utilizing direct interviews with former trainees, offers qualitative insights into their social adaptation, business success, and engagement with Japanese cultural practices, enriching the understanding of their lived experiences. The literature review complements this by providing a theoretical framework, particularly Bourdieu's theories of habitus, field, and capital, to analyze the changes in trainees' behaviors and their impact on business practices. The research finds that many trainees have successfully integrated into Japanese society by internalizing Hiroyuki Inoue's concept of kizukai. This integration plays a significant role in their entrepreneurial success upon returning to their home countries, where they establish prosperous businesses. The findings suggest that while the trainee program has shortcomings, it contributes to strengthening international economic relations and offers lessons for improving future trainee programs.
Air Dan Konflik Sosial: Krisis Air Bersih di Kota Cirebon Pada Masa Kolonial Belanda (Abad 19-20) Mutawally, Anwar Firdaus; Mahzuni, Dade
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan faktor penyebab kelangkaan air bersih, dan upaya masyarakat Kota Cirebon untuk menanggulangi masalah air bersih pada masa kolonial Belanda. Penelitian menggunakan pendekatan sosiologi lingkungan, terutama untuk membuktikan teori Homer-Dixon mengenai konflik akibat kelangkaan sumber daya alam. Metode yang digunakan ialah metode sejarah dengan empat tahap yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab krisis air bersih di Cirebon diakibatkan perubahan pola pembangunan kota dan perilaku masyarakat kota yang membuang sampah sembarangan ke lingkungan sekitar. Akibatnya terjadi krisis air bersih yang berlangsung dari abad ke-19 sampai abad ke-20. Berdasarkan temuan didapatkan kenyataan bahwa terjadi konflik perebutan air bersih antara pemerintah, tukang air, dan masyarakat. Air bersih tidak hanya langka karena faktor alamiah melainkan juga karena dikuasai oleh pemerintah kolonial. Meskipun demikian, krisis air bersih tidak menyebabkan migrasi besar-besaran keluar dari Cirebon.
KELOMPOK LINGKUNGAN HINDIA-BELANDA: PENDIRIAN HINGGA DAMPAKNYA TERHADAP KONSERVASI ALAM DI JAWA 1912-1937 Nugraha, Muhamad Satria; Mahzuni, Dade
Siginjai: Jurnal Sejarah Vol 3 No 1 (2023): Siginjai: Jurnal Sejarah
Publisher : Prodi Ilmu Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/js.v3i1.18569

Abstract

Permasalahan lingkungan masa Kolonialisme Belanda sering terjadi konflik antara kebijakan Pemerintah Hindia-Belanda dengan para naturalis. Kegiatan eksploitasi berlebihan ketika Tanam Paksa (1830) memperburuk kondisi ekologi Indonesia. Eksploitasi tersebut memicu reaksi dari para naturalis yang khawatir terhadap bencana yang melanda. Eksploitasi hutan, alih fungsi lahan, perburuan, hingga tidak adanya upaya pendirian kawasan konservasi telah memicu gerakan lingkungan di Hindia-Belanda. Gerakan tersebut berhasil mendirikan perkumpulan perlindungan alam Hindia-Belanda pada tahun 1912. Tujuannya adalah mendesak konservasi dan menjadi oposisi terkait kebijakan-kebijakan lingkungan di Hindia-Belanda. Prestasi yang dihasilkan dari gerakan lingkungan ini adalah dorongan untuk mendirikan kawasan-kawasan konservasi, mayoritas terdapat di Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Secara garis besar, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui (1) Pendirian kelompok lingkungan di Hindia-Belanda, khususnya Perkumpulan Perlindungan Alam Hindia-Belanda, (2) Upaya kelompok lingkungan yang dilakukan untuk melestarikan alam di Jawa (3) Dampak dari kehadiran kelompok lingkungan bagi konservasi alam di Jawa.