Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efektivitas Media Pembelajaran Augmented Reality Assemblr Edu Pada Pembelajaran IPAS Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SD Kelas V Khaira, Annisa Ulfa; Hermita, Neni; Alim, Jesi Alexander
JURNAL JENDELA PENDIDIKAN Vol. 5 No. 01 (2025): Jurnal Jendela Pendidikan: Edisi Februari 2025
Publisher : CV. Jendela Edukasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57008/jjp.v5i01.1241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektiv media berbasis augmented reality assemblr EDU pada pembelajaran IPAS terhadap berpikir kreatif siswa kelas V SD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitaif dengan kuasi eksperimen. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VA dan VB di SD IT Nurussalam yang berjumlah 40 siswa. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode kuantitaif dengan instrument pre-test dan post-test dapat diketahui bahwa kelas yang menggunakan media AR assemblr EDU dalam pembelajaran lebih tinggi berpikir kreatifnya dari pada kelas yang hanya menggunakan buku mata pelajaran dalam pembelajaran. Dengan demikian media augmented reality asssemblr EDU berpengaruh pada pembelajaran IPAS terhadap berpikir kreatif siswa kelas V SD IT Nurussalam.
Analisis Hubungan Karakteristik Sedimen dan Kandungan Bahan Organik Terhadap Distribusi Makrozoobentos di Desa Pambang Pesisir Kabupaten Bengkalis Azuga, Nabila Afifah; Fauzan, Ikhwan; Ilahi, Ilham; Zulkifli, Zulkifli; Khaira, Annisa Ulfa; Sari, Gita Purnama
Jurnal Pasir Laut Vol 9, No 2 (2025): September
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2025.76692

Abstract

This study was conducted in Desember 2024 in the Pambang Pesisir village Bengkalis Regency in Desember 2024, aiming to determine the size of sediment grains and the abundance of macrozoobentos and analyze the relationship of the sediment grain size and macrozoobentos abundance. The method used in this study is a survey method, namely samples taken directly from the waters and then analyzed in the laboratory. The research location was divided into 3 stations with 5 sampling point at each stasion. Sampling using a cement spoon spatula with 1x1 square meter. The average diameter of the sediment at station I is 5,23-5,56Ø which is classified as silt, with macrozoobentos abundance ranging from 7-10 ind/m2. Station II has an average sediment diameter of 5,36-7,20 which is classified as silt with an average macrozoobentos abundance ranging from 3-7 ind/m2. While station III ranges from 2,33-7,16 classified as fine sand to silt with macrozoobentos abundance ranging from 5-10 ind/m2. Based on this study, sediment grain size with macrozoobentos abundance has a strong relationship with a coefficient determination (R2) of 0,5870 and a correlation coefficient (r) of 0,619. The finer the sediment grain size, the higher the abundance of macrozoobentos, and vice versa.
Analisis Spasio-Temporal Perubahan Garis Pantai di Wilayah Timur Kepulauan Bengkalis Tahun 2004-2024 Khaira, Annisa Ulfa; Rifardi; Dessy Yoswaty; Zulkifli; Ilham Ilahi
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 7 No 2 (2025): November
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v7i2.130

Abstract

Perubahan garis pantai merupakan fenomena dinamis yang didorong oleh interaksi proses alami dan antropogenik, termasuk transportasi sedimen, arus laut, aktivitas gelombang, dan intervensi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan garis pantai di Desa Pambang Pesisir, Kabupaten Bengkalis, selama periode 20 tahun (2004–2024) menggunakan citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS C1 Level 2 tahun 2004, 2014, dan 2024. Metodologi yang digunakan meliputi analisis perubahan garis pantai melalui teknik penginderaan jauh dan pengukuran parameter fisika air laut seperti kecepatan arus dan tinggi gelombang. Hasil penelitian menunjukkan adanya tren penambahan garis pantai (akresi) di tiga stasiun pengamatan. Stasiun I, yang terletak di kawasan hutan mangrove, mengalami kemajuan garis pantai dengan laju 7,81 meter per tahun. Stasiun II, yang terletak di zona galangan kapal mengalami akresi sebesar 6,1 meter per tahun, sedangkan Stasiun III sebagai kawasan pariwisata, menunjukkan penambahan garis pantai sebesar 6,90 meter per tahun. Analisis pasang surut menunjukkan pola pasang surut campuran dengan dominasi semi-diurnal. Kecepatan arus bervariasi di berbagai stasiun, yaitu 0,29 m/s di Stasiun I, 0,33 m/s di Stasiun II, dan 0,36 m/s di Stasiun III, sedangkan tinggi gelombang masing-masing diukur sebesar 0,3 meter, 0,08 meter, dan 0,7 meter. Studi ini menyimpulkan bahwa perubahan garis pantai terutama dipengaruhi oleh kecepatan arus, energi gelombang, dan aktivitas antropogenik, terutama pembangunan struktur perlindungan pantai seperti tanggul. Temuan ini memberikan wawasan penting untuk pengelolaan dan perencanaan pembangunan pesisir yang berkelanjutan, dengan menekankan pentingnya mengintegrasikan dinamika alam dan dampak manusia ke dalam tata kelola wilayah pesisir.
Analisis Spasio-Temporal Perubahan Garis Pantai di Wilayah Timur Kepulauan Bengkalis Tahun 2004-2024 Khaira, Annisa Ulfa; Rifardi; Dessy Yoswaty; Zulkifli; Ilham Ilahi
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 7 No 2 (2025): November
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v7i2.130

Abstract

Perubahan garis pantai merupakan fenomena dinamis yang didorong oleh interaksi proses alami dan antropogenik, termasuk transportasi sedimen, arus laut, aktivitas gelombang, dan intervensi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan garis pantai di Desa Pambang Pesisir, Kabupaten Bengkalis, selama periode 20 tahun (2004–2024) menggunakan citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS C1 Level 2 tahun 2004, 2014, dan 2024. Metodologi yang digunakan meliputi analisis perubahan garis pantai melalui teknik penginderaan jauh dan pengukuran parameter fisika air laut seperti kecepatan arus dan tinggi gelombang. Hasil penelitian menunjukkan adanya tren penambahan garis pantai (akresi) di tiga stasiun pengamatan. Stasiun I, yang terletak di kawasan hutan mangrove, mengalami kemajuan garis pantai dengan laju 7,81 meter per tahun. Stasiun II, yang terletak di zona galangan kapal mengalami akresi sebesar 6,1 meter per tahun, sedangkan Stasiun III sebagai kawasan pariwisata, menunjukkan penambahan garis pantai sebesar 6,90 meter per tahun. Analisis pasang surut menunjukkan pola pasang surut campuran dengan dominasi semi-diurnal. Kecepatan arus bervariasi di berbagai stasiun, yaitu 0,29 m/s di Stasiun I, 0,33 m/s di Stasiun II, dan 0,36 m/s di Stasiun III, sedangkan tinggi gelombang masing-masing diukur sebesar 0,3 meter, 0,08 meter, dan 0,7 meter. Studi ini menyimpulkan bahwa perubahan garis pantai terutama dipengaruhi oleh kecepatan arus, energi gelombang, dan aktivitas antropogenik, terutama pembangunan struktur perlindungan pantai seperti tanggul. Temuan ini memberikan wawasan penting untuk pengelolaan dan perencanaan pembangunan pesisir yang berkelanjutan, dengan menekankan pentingnya mengintegrasikan dinamika alam dan dampak manusia ke dalam tata kelola wilayah pesisir.