Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Struktur Komunitas Makrozoobentos di Daerah Padang Lamun Muara Sungai Riau Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau Ilahi, Ilham; Mulyadi, Aras; ', Elizal
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 1, No 1 (2014): Wisuda Februari Tahun 2014
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted in June 2013 at Riau River Estuary inTanjungpinang City Riau Islands Province. This research aimed to find out themacrozoobenthos community structure and its relationship to seagrass vegetation.The method on the research was survey method. The existence of macrozoobenthosin this area showed the dynamic symbiosis among seagrass and marine organisms.The results also showed seagrass ecosystem had the high potential to be managed andused by communities and also increasing the fisheries productivity on coastal area.Species composition of macrozoobenthos in the area consisted of 8 species, i.e.Strombus sp, Cerithidea quadrata, Pina bicolor, Anadara sp, Anadara inflata,Atactodea striata, Asteroidea sp and Diadema sitosum. Two species of seagrassvegetation were found in this area, those were Enhalus acoroides, and Halophilaovalis. T-test analysis showed that the average of macrozoobenthos abundance oneach station differed unsignificantly (p>0,05). The regression analysis showed thatrelationship among seagrass vegetation diversity and macrozoobenthos abundancewas at r=0,35.Keywords: Riau River, Macrozoobenthos, Seagrass, Symbiont.
Potensi Pengembangan Ekowisata di Kawasan Konservasi Lamun Trikora, Bintan, Kepulauan Riau Ilham Ilahi; Aras Mulyadi; Dessy Yoswaty
Berkala Perikanan Terubuk Vol 44, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.287 KB) | DOI: 10.31258/terubuk.44.3.100 - 114

Abstract

Seagrass conservation area of Trikora has interesting natural resource and environment, so it has the potential to be developed for marine ecotourism sector. Development of ecotourism to the future requires comprehensive data. This research aims to providing data about the potential of marine ecotourism development in seagrass conservation area of Trikora, Bintan Regency, Kepulauan Riau Province. Survey was conducted at Teluk Bakau village, Malang Rapat village and Berakit village on 2016, August and September. Ecological parameters, seagrass vegetation structures, species of aquatic organism are very supportive marine ecotourism in these areas. Tourism Suitability Index (TSI) is at value of very appropriate, with Tourism Carrying Capacity (TCC) is 25.083 people per day or 175.581 people per week. Public perception about marine ecotourism development in these areas is good, especially on regional development and employment for local communities’ aspect. 
DAMPAK LINGKUNGAN DARI PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI DI KAWASAN KONSERVASI LAMUN TRIKORA, BINTAN, KEPULAUAN RIAU Aras Mulyadi; Dessy Yoswaty; Ilham Ilahi
Berkala Perikanan Terubuk Vol 45, No 1 (2017): Februari (2017)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.347 KB) | DOI: 10.31258/terubuk.45.1.95 - 111

Abstract

This research was conducted  on August - September 2016 in Teluk Bakau Village area, Malang Village Meeting and Desa Berakit. It’s was aimed  to provide an overview of socioeconomic conditions of society and ecological status, coastal ecosystem conditions, especially seagrass structure and mangrove structures, and threats of coastal ecosystems and the threat of solid waste around marine ecotourism areas in the Trikora Seagrass Conservation Area, Bintan, Riau Islands. The method used by survey methods, socio-economic condition of the community and the ecological status of the Seagrass Conservation Area Trikora, Bintan, Riau Islands support for the development of marine ecotourism. Based on research results The density value of the species and the percentage of seagrass cover of this area ranged between 86.00-301.56 buds / m2 and 45.90% - 101.43%, respectively. Kerapatan mangrove vegetation tree class 583.59 Ind / Ha with vegetation species dominance Rhizophora apiculatadan Bruguiera gymnorrhiza with INP value respectively Rhizophora apiculata dalah 155-157.47% and 46.11 - 106.23%. The threat of coastal ecosystems in this region is mainly pollution, degradation and degradation of coastal ecosystems, and biota degradation. Threats sourced from the development of marine ecotourism areas in the form of hotel, lodging and reseort construction and its facilities, due to the activities of tourists, fishing activities and the local population. Waste on the dominant in this area are materials of plastic type, wood, paper and stairioform; Then other materials such as glass, rubber cans and cloth.
Struktur Komunitas Makrozoobentos di Daerah Padang Lamun Muara Sungai Riau Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau Ilham Ilahi; Aras Mulyadi; Elizal '
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 1, No 1 (2014): Wisuda Februari Tahun 2014
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted in June 2013 at Riau River Estuary inTanjungpinang City Riau Islands Province. This research aimed to find out themacrozoobenthos community structure and its relationship to seagrass vegetation.The method on the research was survey method. The existence of macrozoobenthosin this area showed the dynamic symbiosis among seagrass and marine organisms.The results also showed seagrass ecosystem had the high potential to be managed andused by communities and also increasing the fisheries productivity on coastal area.Species composition of macrozoobenthos in the area consisted of 8 species, i.e.Strombus sp, Cerithidea quadrata, Pina bicolor, Anadara sp, Anadara inflata,Atactodea striata, Asteroidea sp and Diadema sitosum. Two species of seagrassvegetation were found in this area, those were Enhalus acoroides, and Halophilaovalis. T-test analysis showed that the average of macrozoobenthos abundance oneach station differed unsignificantly (p>0,05). The regression analysis showed thatrelationship among seagrass vegetation diversity and macrozoobenthos abundancewas at r=0,35.Keywords: Riau River, Macrozoobenthos, Seagrass, Symbiont
REGENERASI ALAMI SEMAI Rhizophora Apiculata DI KAWASAN INDUSTRI PERMINYAKAN DAN KAWASAN NON INDUSTRI PROVINSI RIAU Syahrial Syahrial; Yeni Sustriani; Verid Aria Susammesin; Desi Purnamasari Taher; Nur Atikah; Khairul Mukmin Lubis; Ilham Ilahi; Aras Mulyadi; Bintal Amin; Rasoel Hamidy; Sofyan H Siregar
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.165 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.2.208-217

Abstract

Hutan mangrove menyediakan berbagai pelayanan ekologi, namun saat ini sedang mengalami tekanan dari aktivitas manusia seperti industrialisasi di wilayah pesisir. Kajian regenerasi alami semai populasi Rhizophora apiculata telah dilakukan diantara kawasan industri perminyakan dan kawasan non industri Provinsi Riau. Hasil penelitian menunjukan bahwa kerapatan regenerasi semai alami R. apiculata tertingginya berada di kawasan non industri (Stasiun 4) dan kerapatan semai alami terendahnya berada di kawasan industri perminyakan (Stasiun 1, 2 dan 3). Selain itu, faktor kualitas perairan masih dalam batasan toleransi bagi kehidupan regenerasi semai alami R. apiculata dengan suhu perairan tertingginya berada di Stasiun 3, salinitas (Stasiun 4), pH (Stasiun 1), DO (Stasiun 4) dan potensial redoks (Stasiun 1). Selain itu, berdasarkan analisis keterkaitan kualitas perairan terhadap regenerasi semai alami R. apiculata mengunakan PCA, pada Stasiun 2, 3 dan 4 dicirikan oleh parameter suhu dan DO. Sementara Stasiun 1 dicirikan oleh parameter potensial redoks dan pH.
Analisis Keterbatasan Guru Dalam Era Digital: Implikasi Bagi Kualitas Pendidikan Ilahi, Ilham; Fajar, Rahmat; Anggraini, Sarinah Septeria; Hasandi, Vebby Sandrina; Sirait, Afriyanti Elsyah Br; Faza, Amirah; Anggraini, Anggraini; Muhammad, Atha; Kartika, Eva Dwi; Lastri, Widya Monica; Saputra, Yandy Anugraha
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 6 (2024): September
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13769561

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Transformasi Peran Guru di Era Digital. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan naratif. Data wawancara ditranskripsi dan ditelaah dengan menggunakan analisis konten tematik. Studi ini melaporkan tiga tema data penting yang mencakup kemampuan adaptasi guru dengan era digital, tantangan yang dihadapi guru pada pembelajaran di era digital, peluang yang dihadapi guru pada pembelajaran di era digital dan strategi guru dalam menghadapi pembelajaran di era digital. Dengan begitu peneliti menyelidiki bagaimana guru dapat mengatasi tantangan ini dan memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital. Dengan menggabungkan pendekatan inovatif dalam pengajaran dan investasi dalam pengembangan profesional guru, transformasi peran guru di era digital dapat menjadi kendaraan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih efektif dan inklusif.
Dampak Rendahnya Minat Pendidikan: Peran Program KKN dalam Meningkatkan Kesadaran Pendidikan di Desa Kemuning Muda Ilahi, Ilham; Olivia, Artia Putri; Rani, Aida Rama; Laoli, Wilman Joi Saputra; Fadhillah, Fanny; Mas’ud, M Abdul; Ananda, Tiara; Adinda, Lasmi Junia; Janzen, Amelia Inshiroh; Linpas, Nurafni; Khairani, Fadhilah
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 6 (2024): September
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13796936

Abstract

Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam bidang pendidikan. Penelitian ini menganalisis dampak sosial dan ekonomi terhadap rendahnya minat pendidikan di Desa Kemuning Muda, serta mengevaluasi peran Program KUKERTA dalam meningkatkan kesadaran pendidikan melalui metode sosialisasi ke sekolah dasar dan madrasah tsanawiyah (MTs) di desa tersebut. Rendahnya minat pendidikan di Desa Kemuning Muda dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi keluarga, aksesibilitas pendidikan, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan. Melalui sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa KUKERTA, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan minat masyarakat terhadap pendidikan, serta menilai efektivitas pendekatan ini dalam meningkatkan angka partisipasi sekolah. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi strategis bagi pemerintah dan pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan kualitas dan akses pendidikan di daerah pedesaan.
Peningkatan Jangkauan Pasar UMKM melalui Kegiatan Bazar di Desa Batu Ampar Ilahi, Ilham; Febriansyah, M.; Legiana, Salsa Pitu; Serviska, Friska; Nofita, Ulti; Pratama, Willi; Nabila, Atika; Putri, Indah Chiara; Abiyyu, Daffa Reyhan; Abidah, Rahma; Triasya, Magdalena
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 6 No. 1 (2024): Oktober
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jruce.6.1.41-44

Abstract

Kuliah Kerja Nyata UNRI merupakan aktivitas pemberdayaan masyarakat yang dilakukan para mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). KUKERTA UNRI ini dilaksanakan mulai 15 Juli sampai 23 Agustus 2024 di Desa Batu Ampar Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir. Tidak bisa dipungkiri bahwa Desa Batu Ampar memiliki perekonomian yang perlu dikembangkan melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan industri kreatif. Oleh karena itu diperlukan sarana untuk memperluas jangkauan pasar seperti diadakannya kegiatan bazar. Kegiatan bazar sebagai sarana sekaligus pemasaran bertujuan untuk meningkatkan jangkauan pasar dari pelaku UMKM. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah melalui pendekatan partisipatif dan memperlibatkan masyarakat dalam interaksi dan demontrasi kepada pelaku UMKM dan masyarakat Desa Batu Ampar. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah meningkatkan UMKM masyarakat desa di Desa Batu Ampar dengan perluasan jangkauan pasar para pelaku UMKM.
Teknik Budidaya Azolla microphylla pada Media Ember dan Kolam Terpal Effendi, Irwan; Ilahi, Ilham
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 1 No. 1 (2019): Oktober
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Azolla microphylla merupakan tanaman paku air yang mungkin masih belum terlalu di kenal masyarakat luas. Namun sebenarnya, tanaman paku air ini yang berada di dalam genus Azollaceae ini memiliki beragam manfaat, manfaat tersebut ada beberapa banyak terutama di dalam sektor pertanian dan juga perternakan, yaitu untuk pakan unggas, ikan dan bahkan untuk di jadikan pupuk. Kegiatan budidaya Azolla microphylla ini dilaksanakan di Kampus Marine Centre tepatnya di Laboratorium alam Bioteknologi Kelautan, Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Pelaksanaan pelatihan ini digunakan metode ceramah, diskusi dan langsung demonstrasikan kepada para mahasiswa dan dosen. Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan tentang potensi Azolla microphylladengan menjelaskan tentang Teknik budidaya Azolla microphyllaserta manfaat dalam bidang perikanan.penanaman bibit Azolla microphylla terpal dan ember ketercapaian kegiatan terhadap tingkat tumbuh Azolla microphylla mencapai 80% dari total jumlah penanaman bibit yang dilakukan pada kolam terpal dan ember. Sedangkan 20% mengalami kegagalan yang diakibatkan faktor ketercapaian cahaya matahari yang masuk kurang terhadap perkembangan Azolla microphylla.
Analysis of Oil Spill Distribution in Bintan Utara Waters Using Sentinel-1A Satellite Imagery Akhmad Ferdinan Hairo; Mubarak Mubarak; Dessy Yoswaty; Bintal Amin; Ilham Ilahi
Jurnal Natur Indonesia Vol. 22 No. 1 (2024): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jnat.22.1.48-56

Abstract

Oil spills are a significant concern in the waters surrounding Bintan, Indonesia primarily due to tankers releasing ballast water before anchoring at the nearby port of Singapore, particularly during the north wind season. The region's high cloud cover presents challenges for detection efforts. However, the utilization of Sentinel-1 Satellite imagery offers a promising solution. This study aims to analyze the spatial distribution of oil spills in North Bintan waters using data collected from the Sentinel-1A satellite between December 2023 and January 2024. The study area includes Semelur Hamlet in Berakit Village, Bintan Regency. The analysis of data consists of oil spill detection and oil content. The results that the wind speed was measured within the range of 2 - 3.8 m/s, while the current speed fell within the range of 0.12 - 0.24 m/s. Additionally, the oil content was found to be less than 1 mg/l. The analysis conducted on the acquisition of December 6 - 24, 2023 revealed the presence of oil spills in four distinct areas. The spill areas were measured to be 1109 m2, 346 m2, 4258 m2, and 1491 m2, respectively. The windrose diagram reveals that the prevailing wind originates from the north northwest, accounting for 16% of the total wind occurrences. The average wind speed within this direction ranges from 3.6 - 5.7 m/s. Notably, the highest wind speed recorded exceeds 11.1 m/s and is observed to come from the north. The relationship between the process of image acquisition and the windrose diagram elucidates the impact of wind on the dynamics of oil spill movement