Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

P PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE WARD AND PEPPARD PADA BISNIS RETAIL (STUDI KASUS : ASIA PLASA TASIKMALAYA) Harry Ramdhani Hadianto; Gea Aristi
Insect (Informatics and Security): Jurnal Teknik Informatika Vol. 8 No. 2 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/insect.v8i2.2250

Abstract

Asia Plasa merupakan salah satu mall terbesar di Priangan Timur. Sistem informasi yang ada di masing-masing cabang berdiri sendiri-sendiri sehingga para stakeholder tidak bisa dengan mudah melihat perkembangan yang ada. Masih banyak para stakeholder yang belum memahami pentingnya kepatuhan terhadap policy, standard, dan procedure dari suatu proses bisnis. Masalah yang kini dihadapi perusahaan tersebut adalah adanya keraguan dalam pengembangan teknologi informasi. Oleh karena itu perlu dibuat perencanaan strategis sistem informasi yang mengacu dengan strategi bisnis perusahaan. Strategi SI/TI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Kelebihan metode Ward and Peppard sendiri dibandingkan dengan metode lain adanya analisis bisnis eksternal dimana memperhitungkan faktor luar perusahaan yang mempengaruhi proses bisnis perusahaan, adanya pemisahaan antara definisi SI dan TI sehingga memudahkan strategi SI/TI untuk dimengerti, Hasil dari penelitian ini adalah telah diketahui sistem informasi yang berjalan di bisnis retail Asia Plasa. Telah dilakukan penerapan metode Ward and Pepard pada perencanaan strategi sistem informasi di Asia Plasa dengan menghasilkan analisis SWOT, strategi SWOT, Mc.Farlan Grid, Analisis PEST, analisis lima persaingan porter, value chain, Critical success factor, portofolio aplikasi  Telah dihasilkan portofolio aplikasi yang digunakan untuk masa mendatang sebanyak 24 aplikasi.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN INTEGRASI (SI-PINTAR) UNTUK MENGURANGI OVER KAPASITAS PADA LAPAS TASIKMALAYA Ramdhani Hadianto, Harry
ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjalanan Wisata Vol 4 No 1 (2025): ACITYA: Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usah
Publisher : FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS MAYASARI BAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70871/acitya.v4i1.41

Abstract

Direktur Jenderal Pemasyarakatan mengeluarkan sebuah kebijakan pemberian hak integrasi yang diharapkan mampu untuk mengurangi permasalahan kelebihan kapasitas (over capacity). Pemberian hak integrasi merupakan Langkah yang cukup strategis untuk mengurangi kelebihan kapasitas pada lapas Lapas Kelas IIB Tasikmalaya adalah tempat yang bisa melindungi seluruh warga binaan seperti warga negara lainnya. Akan tetapi over kapasitas menjadi suatu permasalahan pada Lapas. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Waterfall. Lapas Kelas IIB Tasikmalaya hanya mempunyai 24 kamar. Jumlah kamar tersebut idealnya hanya cukup menampung 88 orang. Akan tetapi pada kenyataannya, setiap periode berjalan terus mengalami penambahan jumlah penghuni, seperti yang dijelaskan sebelumnya jumlah penghuni per Januari 2024 adalah 429 WBP sehingga terjadi over kapasitas sebanyak 488%. Tentunya ini adalah sesuatu hal yang serius dan segera diatasi, karena apabila over kapasitas maka pelaksanaan pembinaan tentu tidak akan maksimal. Lapas Kelas IIB Tasikmalaya harus bisa mengatur beberapa strategi untuk menanggulangi over kapasitas. Salah satunya dengan membuat sebuah inovasi untuk mengurangi over kapasitas yaitu dengan optimalisasi pelayanan integrasi dengan implementasi Sistem Informasi Pelayanan Integrasi di Lapas Tasikmalaya (SI-PINTAR). Dengan semakin cepat keluarga mengurus pengusulan proses integrasi maka narapidana bisa mendapatkan haknya yaitu bisa keluar dari Lapas setelah menjalani 2/3 masa tahanan. Maka hal ini bisa mengurangi jumlah narapidana di Lapas Kelas IIB Tasikmalaya.
Analisis Perkembangan Digitalisasi Koperasi dalam Upaya Peningkatan Partisipasi Anggota di Koperasi Lapas Kelas IIb Tasikmalaya Harry Ramdhani Hadianto
Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol 1 No 1 (2024): November
Publisher : ICON Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tasikmalaya Class IIb Prison Cooperative is a primary cooperative that is included in the type of producer cooperative and has a savings and loan unit. This study aims to determine the development of cooperative digitalization in an effort to increase member participation. The method used in this study is a case study method by describing each dependent variable through data collection with questionnaires and literature studies. Members of the Tasikmalaya Class IIB Prison Cooperative responded positively to digitalization and welcomed the digitalization policy by participating in every activity carried out by the cooperative and always following the information that is spread. This policy is an advantage for the cooperative because if it is realized, the opportunity for the cooperative to compete with other business entities and expand its reach will be even more open. That way, the cooperative's efforts to increase member participation will be more real to be realized. In this study, the development of cooperative digitalization in the Class II B City Prison Cooperative had an average score of 3.41. This shows that the participation of cooperative members in the Class II B City Prison Cooperative is in the category: "Quite Good".