Jembatan gantung merupakan infrastruktur vital, terutama di daerah rawan gempa seperti Mamuju, Indonesia. Penggunaan baja ringan dalam konstruksi jembatan semakin mendapat perhatian karena rasio kekuatan terhadap berat yang tinggi serta fleksibilitasnya yang dapat meningkatkan ketahanan struktur terhadap beban seismik. Penelitian ini menganalisis kinerja struktural jembatan gantung berbasis baja ringan di daerah rawan gempa menggunakan pendekatan eksperimental dan numerik. Uji shake table serta simulasi finite element analysis (FEA) dilakukan untuk mengevaluasi respons osilasi, gaya geser, dan deformasi struktur baja ringan dibandingkan dengan baja konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baja ringan mampu mengurangi gaya inersia sebesar 35%, meningkatkan efisiensi redaman seismik hingga 40%, serta meminimalkan deformasi lateral sebesar 25%. Analisis regresi lebih lanjut mengonfirmasi hubungan yang kuat (R² = 0.944) antara persentase penggunaan baja ringan dengan peningkatan ketahanan terhadap gempa. Selain itu, faktor keamanan jembatan berbasis baja ringan lebih tinggi (berkisar antara 1.836 hingga 1.973) dibandingkan desain konvensional. Temuan ini menunjukkan bahwa baja ringan merupakan material yang layak digunakan untuk meningkatkan ketahanan jembatan di daerah rawan gempa. Selain itu, efisiensi biaya baja ringan, yang ditunjang oleh pengurangan biaya material dan perawatan, menjadikannya pilihan praktis untuk pengembangan infrastruktur. Studi ini memberikan wawasan penting bagi pembuat kebijakan dan insinyur dalam mengoptimalkan desain jembatan gantung, guna memastikan keselamatan struktur dan efisiensi ekonomi.