Latar Belakang : Banyak narapidana mengalami masalah psikologis, seperti depresi dan PTSD, yang dapat diperburuk oleh isolasi dan ketidakpastian masa depan. Untuk membantu rehabilitasi, tersedia program pendidikan, pelatihan keterampilan, dan dukungan reintegrasi agar mereka dapat kembali ke masyarakat secara produktif. Program ini mencakup pencarian kerja, perumahan, dan pengurangan stigma sosial. Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Politeknik Ilmu Pemasyarakatan memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa untuk menerapkan teori dalam praktik sistem pemasyarakatan, membekali mereka dengan keterampilan yang relevan untuk mendukung rehabilitasi dan reintegrasi narapidana. Tujuan : Praktikum ini bertujuan meningkatkan keterampilan taruna dalam menganalisis dan menerapkan kebijakan reintegrasi sosial di UPT Pemasyarakatan. Metode : Menggunakan metode bimbingan kemasyarakatan makro. Teknik yang digunakan meliputi peningkatan keterampilan beradaptasi, membangun kepercayaan, perencanaan masa depan, serta kelompok bantu diri (Self-Help Group). Hasil dan Pembahasan : Pelaksanaan KKN Taruna Poltekip di Rutan Kelas IIB Bantul berfokus pada peningkatan informasi gizi bagi warga binaan melalui katalog menu interaktif. Program ini mencakup inisiasi sosial untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang, pengoperasian sosial melalui kampanye edukasi, serta asesmen sosial guna mengevaluasi efektivitas katalog. Dalam perencanaan sosial, katalog dirancang agar mudah diakses dengan informasi nutrisi yang akurat. Intervensi komunitas melibatkan pelatihan petugas dan sosialisasi katalog, sementara evaluasi dilakukan melalui survei dan pemantauan standar gizi. Program ini dinilai berhasil, terbukti dari antusiasme warga binaan dan peningkatan pemahaman mereka terhadap variasi menu harian. Kesimpulan : Pembuatan katalog menu interaktif di rumah tahanan meningkatkan pemahaman warga binaan tentang gizi seimbang, mendukung penyusunan menu yang lebih terstruktur, serta mempermudah pengelolaan dapur. Selain itu, katalog ini mengurangi pemborosan bahan makanan dan meningkatkan transparansi, memperkuat kepercayaan warga binaan serta keluarga mereka.