Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kelekak Agroforestry in Central Bangka, Indonesia: Species Diversity, Challenges, and Conservation Strategies Al Manar, Primadhika; Zuhud, Ervizal Amir Muhammad; Hikmat, Agus; Hidayat, Syamsul; Robika; Meilanto; Wilyan, Radil; Munggaran, Ikram Kurnia
Jurnal Sylva Lestari Vol. 13 No. 1 (2025): January
Publisher : Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsl.v13i1.1070

Abstract

Forest land conversion has caused global climate change, reducing biodiversity and food security challenges. Climate change’s influence on food security must be anticipated promptly by adopting an adaptable agricultural cultivation system, such as agroforestry. The Bangka community is one of many that continue to practice agroforestry. In the Bangka community, agroforestry is known as kelekak. This research aims to learn about the history, variety of species, challenges, and conservation strategies of kelekak. This study's data was gathered through interviews, field observations, and literature studies. Kelekak is a woodland region historically used by the community to produce dryland rice (ume), which later became kelekak agroforestry land. Several fruit plant species are commonly found on kelekak land, including durian (Durio zibethinus), mangosteen (Garcinia mangostana), cempedak (Artocarpus integer), and ketapi (Sandoricum koetjape). The community utilizes various plant species in the kelekak as food, medicine, building materials, and firewood. Kelekak’s survival is threatened by land conversion to monoculture plantations, limiting community resource access. Efforts to revive the kelekak can be achieved through the Tri Stimulus Amar Pro-Konservasi approach by integrating natural, benefit, and religious willingness stimulus. Efforts to reinvigorate kelekak must begin immediately, with mapping activities for the remaining kelekak in the Central Bangka area to provide primary data for future kelekak development and local government regulations to conserve kelekak. Keywords: agroforestry, conservation, food, forest, kelekak
Pembelajaran Interaktif Melalui Model Savi Berbantuan Mind Mapping Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Nurjanah; Meilanto; Yurdayanti
CENDEKIAWAN Vol 6 No 1 (2024): Cendekiawan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35438/cendekiawan.v6i1.306

Abstract

Pembelajaran inetraktif harus dilaksanakan agar proses pencapain pembelajaran dihasilkan secara maksimal guna menguatkan profil pelajar Pancasila salah satunyad engan menerapkan model pembelajaran SAVI. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menentukan Ide Pokok pada siswa kelas V SDN 13 Koba Bangka Tengah melalui penerapan model SAVI berbasis mind mapping. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 13 Koba Bangka Tengah. Teknik pengumpulan data melalui angket, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan uji validitas berupa triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan refleksi. Peningkatan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tersebut terbukti melalui data yang telah diperoleh dalam penelitian yang telah dilaksanakan. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, diketahui bahwa pada kondisi awal rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 49,14 dengan kategori sangat kurang, kemudian meningkat menjadi 73,36 dengan kategori baik pada siklus I. Pada siklus II rata-rata keaktifan belajar siswa meningkat menjadi 82,59 dengan kategori sangat baik. Peningkatan keaktifan belajar tersebut telah mencakup 8 aspek yang ada yakni aspek visual, aspek motor, aspek listening, aspek writing, aspek oral, aspek drawing, aspek mental dan aspek emosional.