Sugiyarningsih, Sugiyarningsih
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU PASCA SALIN DENGAN PERILAKU IBU PASCA SALIN DALAM KEPESERTAAN KB PASCA SALIN DI PUSKESMAS TEBING TAHUN 2017 Sugiyarningsih, Sugiyarningsih; Anjani, Arum Dwi
Zona Kebidanan: Program Studi Kebidanan Universitas Batam Vol 9 No 1 (2018): DESEMBER
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/zkeb.v9i1.385

Abstract

Post-partum contraception is the immediate use of contraceptive devices after the delivery process up to 42 days after. The principle of choosing kind of contraceptive method are not to interfere thebreast milk production of the mother. Precisely, this study aims to determine whether there is a correlation of the knowledge levels and the attitude of the post-partum mothers on the family planning. This research employed analytic research design with cross sectional approach.  The study was conducted from March to July 2017 at Tebing Community Health Centre. The population investigated was2 months post-partum mothers with sample of 42 respondents in total derived from the accidental sampling technique. As the research instruments, the researchers used questionnaires to be distributed and fulfilled by the 42 respondents. The data gathered was analyzed by univariate and bivariate Chi-Square statistical test. The result of the test shows that 10 respondents (62,5%) have good knowledge level of post-partum family planning and 6 respondents (37,5%) possess good knowledge level yetdo not attend the post-partum family planning. Meanwhile, 4 respondents (15,4%) are lack of knowledge on post-partum family planning and 22 respondents (84,6%) have less knowledge level and do not take the post-partum family planning. In conclusion, based in the findings elaborated,it is noted that there is a correlation between the knowledge and attitude of post-partum mothers on their participation in family planning program. As the suggestion, it is expected thatall respondents of post-partum mothers can possibly apply information and knowledge about the post-partum family planning in real life contexts.
UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PENINGKATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI UPT PUSKESMAS MERAL TAHUN 2024 Sugiyarningsih, Sugiyarningsih; Rany, Novita; Mazlan, Mazlan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.39828

Abstract

Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia, kementrian kesehatan menetapkan lima strategi operasional yaitu penguatan Puskesmas dan jaringannya, penguatan manajemen program dan system rujukannya, meningkatkan peran serta masyarakat, kerja sama dan kemitraan, kegiatan akselerasi dan inovasi. Tujuan residensi untuk mengetahui upaya dari media promosi kesehatan dalam peningkatan capaian Pelayanan Antenatal care di UPT Puskesmas Meral. Desain kegiatan pada penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan menggunakan analisis tematik. Waktu pelaksanaan residensi dilakukan selama 12 (dua belas) hari kerja di lapangan mulai taggal 11 November 2024 sampai 28 November 2024. Informan 1 Bidan Koordinator, 1 Bidan Desa, 1 Kader dan 1 Ibu Hamil. Teknik yang biasa digunakan ada 3 (tiga) yaitu wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah triangulasi yaitu Triangulasi sumber, Triangulasi metode dan Triangulasi Data. Analisis data menggunakan teknik problem solving cycle dan menggunakan fish bone analysis. Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care (ANC) menyebabkan kurangnya kepedulian terhadap kesehatan, sementara kompetensi SDM dan pemberian pelayanan K6 masih belum optimal. Kendala lain meliputi terbatasnya anggaran, implementasi kebijakan yang belum maksimal, serta pemanfaatan media promosi yang kurang efektif. Selain itu, dukungan lintas sektor juga minim karena kolaborasi dengan pihak terkait belum optimal. Penggunaan media promosi kesehatan, baik cetak, elektronik, maupun luar ruangan, efektif dalam menyampaikan informasi dan mendorong perubahan perilaku.