Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Inovasi berkelanjutan dalam pengolahan limbah menjadi eco-enzym dan produk kerajinan kerang di Desa Tambaksari Nisah, Firda Ainun; Wahyudin, Wahyudin; Adzillah, Wilma Nurrul; Ratnawati, Kania; Febrian, Faris Diaztu
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27075

Abstract

Abstrak Kehadiran limbah organik dari kegiatan domestik dan limbah cangkang kerang merupakan salah satu persoalan yang ada di masyarakat Desa Tambaksari yang berada di daerah pesisir. Persoalan ini menimbulkan dampak negatif pada masyarakat seperti timbulnya bau busuk dan lingkungan menjadi kurang bersih. Perlu dilakukan solusi yang tepat untuk mengurangi masalah tersebut dengan membuat eco-enzym dari limbah organik dan membuat kerajinan dari limbah cangkang kerang. Pelaksanaan terdiri dari 3 tahap dalam setiap kegiatan yaitu persiapan, sosialisasi, dan pelatihan. Persiapan dilakukan untuk mengetahui permasalahan desa, sosialisasi untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan, dan pelatihan untuk memberikan ketrampilan bagi warga desa. Pembuatan eco-enzym telah sukses meningkatkan pengetahuan masyarakat mencapai 91,66% dan keterampilan pelatihan mencapai 87,5%. Kegiatan pembuatan kerajinan limbah cangkang kerang peningkatan pengetahuan masyarakat mencapai 90,56% dan keterampilan pelatihan mencapai 85,71%. Warga desa telah berhasil secara mandiri membuat eco-enzym dan kerajinan kerang sebagai wujud pengolahan sampah secara berkelanjutan. Kata kunci:  eco-enzym; kerajinan kerang; pengolahan sampah. Abstract The presence of organic waste from domestic activities and shellfish shells is one of the issues faced by the community of Tambaksari Village, which is located in the coastal area. This issue has negative impacts on the community, such as the emergence of foul odors and a decrease in environmental cleanliness. It is necessary to implement the right solutions to reduce the problem by creating eco-enzymes from organic waste and making crafts from marine debris. The implementation consists of 3 stages in each activity, namely preparation, socialization, and training. Preparation to find out village problems, socialization to provide and improve knowledge, and training to provide skills for villagers. The production of eco-enzymes has successfully increased community knowledge to 91.66% and training skills to 87.5%. The activity of making crafts from shell waste has seen an average increase in community knowledge to 90.56% and training skills to 85.71%. The villagers have independently produced Ecoenzymes and shell crafts as a form of sustainable waste management. Keywords: eco-enzym; shell craft; waste management.
The Effectiveness of Polysilicone Coated Chitosan-Nanosilver as a Disinfectant in Drinking Water Treatment Processes Nisah, Firda Ainun; Winarsih, Neneng; Nuraini, Umi; Mubarok, Yoga Ulya; Ramadhan, Muhammad Ragil; Febrian, Faris Diaztu
Indonesian Journal of Environmental Management and Sustainability Vol. 9 No. 1 (2025): March
Publisher : Magister Program of Material Science, Graduate School of Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26554/ijems.2025.9.1.12-19

Abstract

 The need for clean and safe drinking water is increasing, so innovative disinfection methods are needed. This study evaluates the effectiveness of Polysilicone coated with Chitosan-Nanosilver (PCAg) as a disinfectant for drinking water treatment. The synthesis process involves the reduction of silver nitrate (AgNO3) with sodium citrate, which is then combined with chitosan in an acetic acid solution to produce a stable mixture of nanoparticles. This solution was then impregnated into polysilicone foam to create a functional filter media. The experimental results showed that the PCAg were able to effectively remove bacterial contaminants, including Escherichia coli and Total Coliform, from the distilled drinking water samples from 4 CFU/100mL to 0 CFU/100 mL, as per the quality standard of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia number 2 of 2023. Analysis of the SEM-EDX characterization method showed an evenly distributed Chitosan-Nanosilver coating on the polysilicone surface, evidenced by the detection of 1.31% Nanosilver and an increase in carbon percentage from 40.16% to 44.98%. In addition, analysis of the FTIR characterization method showed the presence of peaks indicating alkane vibrations, aromatic rings, ester groups, and amine groups typical of chitosan. This indicates that chitosan has been coated on polysilicone. This study concludes that the coating process enables optimal interaction between chitosan, silver nanoparticles, and polysilicone, thus enhancing the antibacterial properties of the material. Thus having a significant ability to eliminate bacteria.
PENINGKATAN NILAI TAMBAH KERAMIK LOKAL MELALUI INOVASI PEMBUATAN MEMBRAN FILTER AIR DALAM MENDUKUNG EKONOMI HIJAU DESA ANJUN PURWAKARTA Nisah, Firda Ainun; Fitriani, Risma; Winarsih, Neneng; Febrian, Faris Diaztu; Pratama, Muhammad Aziz; Awaliah, Nisa
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 10 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i10.3130

Abstract

Ketersediaan air bersih menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh masyarakat di wilayah pedesaan, salah satunya Desa Anjun, Kabupaten Purwakarta, khususnya para perajin keramik yang menjadi mata pencarian utama dari warga Desa Anjun. Permasalahan tersebut berdampak pada aspek kesehatan masyarakat dan kebutuhan sanitasi desa, maka perlu dilakukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kegiatan ini menawarkan cara untuk menggunakan limbah pertanian sebagai bahan dasar pembuatan karbon aktif dalam pembuatan membran filter air berbasis keramik, serta peningkatan kapasitas perajin melalui pelatihan workshop pemasaran digital. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari empat tahapan utama, yaitu persiapan untuk mencari dan mengobservasi kebutuhan dan permasalahan mitra, kemudian sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, pelatihan untuk memberikan keterampilan kepada warga desa, dan yang terakhir yaitu mengadakan workshop guna memperkuat keberlanjutan program inovasi keramik filter air. Hasil pelaksanaan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat pada kegiatan sosialisasi membran keramik dari 65,55% menjadi 94,56%, serta peningkatan pengetahuan pada workshop pemasaran digital dari 52% menjadi 93%, dan dengan tingkat keberhasilan pelatihan pembuatan membran filter air sebesar 91,6%. Percobaan terhadap prototipe filter keramik yang telah dibuat terbukti efektif menjernihkan air. Sehingga secara keseluruhan, kegiatan ini berhasil meningkatkan kemampuan masyarakat Desa Anjun dalam pemanfaatan limbah pertanian secara berkelanjutan, sekaligus memperkuat potensi pengembangan ekonomi kreatif berbasis keramik lokal.