Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS ANTRIAN DAN TUNDAAN AKIBAT LAMPU LALU LINTAS DAN PENUTUPAN PINTU PERLINTASAN KERETA API MENGGUNAKAN METODE ANTRIAN DETERMINISTIK (STUDI KASUS: PERLINTASAN KERETA API TANJUNG BARAT JAKARTA SELATAN) Winarsih, Neneng; Nahdalina, Nahdalina
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui besar antrian dan tundaan akibat lampu lalu lintas dan penutupan pintu perlintasan kereta api di Tanjung Barat Jakarta Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode antrian deterministik. Hasil pengamatandi lokasi, menunjukkan akibat adanya penutupan pintu perlintasan kereta api, dapat mengurangi nilai kapasitas pada jam sibuk pagi sebesar 28,4% dan pada jam sibuk sore sebesar 13,8 %. Berdasarkan perhitungan derajat kejenuhan, diketahui lokasi tersebut dalam kondisi Oversaturated. Besarnya rata-rata antrian selama 2 jam sibuk pagi jika terjadi penutupan pintu perlintasan sebesar 309 smp/lajur dan jika tidak ada penutupan pintu perlintasan kereta sebesar 131 smp/lajur. Besarnya peningkatan antrian karena adanya penutupan pintu perlintasan kereta api pada jam sibuk pagi sebesar 136 %.Besarnya rata-rata tundaan selama 2 jam sibuk pagi jika terjadi penutupan sebesar 39,98 menit/smp. Rata-rata tundaan jika tidak ada penutupan pintu 14,22 menit/smp.Besarnya rata-rata antrian selama 2 jam sibuk sore jika terjadi penutupan pintu perlintasan sebesar 238 smp/lajur. Besarnya rata-rata antrian jika tidak ada penutupan pintu perlintasan kereta sebesar 136 smp/lajur. Besarnya peningkatan antrian karena adanya penutupan pintu perlintasan kereta api pada jam sibuk sore sebesar 75%. Rata-rata tundaan selama 2 jam sibuk sore, jika terjadi penutupan pintu perlintasan kereta api sebesar 6,69 menit/smp, sedangkan jika tidak ada penutupan pintu perlintasan sebessar 3,82 menit/smp.  Kata kunci: Antrian, Arus Jenuh, Kapasitas, Perlintasan Kereta Api, Tundaan.
ANALISIS KAPASITAS GERBANG TOL KARAWANG BARAT Winarsih, Neneng; Kusumaningrum, Jennie
Prosiding PESAT Vol 5 (2013)
Publisher : Prosiding PESAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Tol diselenggarakan untuk mendukung pergerakan lalu lintas secara optimal sertameningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi guna menunjang peningkatanpertumbuhan ekonomi terutama di wilayah yang tingkat perkembangan ekonominyatinggi. Oleh karena itu, jalan tol harus memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM)Jalan Tol. Pada suatu sistem jalan tol kemacetan sering terjadi di pintu masuk/keluar,khususnya pada arah yang mengahadapi pelayanan pembayaran tol. Gerbang tolKarawang Barat merupakan salah satu gerbang tol yang sering mengalami kemacetanterutama pada gardu keluar. Dimana, kendaraan yang datang dari ruas jalan tol JakartaCikampek menuju Kota Karawang melakukan pembayaran di gardu keluar tersebut. Olehkarena itu, diperlukan adanya kajian mengenai permasalahan tersebut untuk mengetahuiapakah waktu pelayanan dan kapasitas gerbang tol Karawang Barat masih memenuhiStandar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol. Dari hasil perhitungan dan analisisdiperoleh waktu pelayanan di gerbang tol Karawang Barat sebesar 13,5detik/kendaraan, maka gerbang tol tidak lagi memenuhi Standar Pelayanan MinimalJalan Tol, yaitu untuk gardu exit pada sistem tertutup ≤ 11 detik/kendaraan. Denganwaktu pelayanan tersebut, maka dibutuhkan penambahan gardu tol, dari 3 gardu menjadi4 gardu pelayanan. Selain penambahan jumlah gardu pelayanan, alternative lain yangdapat digunakan yaitu dengan mempersingkat waktu pelayanan. Jika dilakukanpenambahan gardu menjadi 4 gardu, maka jumlah rata-rata kendaraan didalam sistem (n ) sebesar 5 kendaraan, jumlah kendaraan dalam antrian ( q ) sebesar 4 kendaraan,waktu menunggu rata-rata dalam sistem ( d ) sebesar 80,45 detik/kendaraan, waktumenunggu dalam antrian (w ) sebesar 66,95 detik/kendaraan
PENERAPAN SOFTWARE POM-QM DALAM PENGADAAN MATERIAL PROYEK DENGAN TEKNIK PPB Winarsih, Neneng; Oktopianto, Yogi; Vipriyanti, Yurista; Rahayu, Dewi Agushinta; Senjaya, Remi
Prosiding PESAT Vol 5 (2013)
Publisher : Prosiding PESAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Material merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu proyek konstruksi,sehingga dalam penyediaanya harus kelola dengan baik karena dalam pelaksanaan suatuproyek konstruksi sering timbul masalah-masalah terkait persediaan material. Masalahtersebut dapat menyebabkan penyelesaian pekerjaan tertunda sehingga berpengaruhterhadap waktu pelaksanaan proyek maupun biaya total proyek. Oleh karena itu,dibutuhkan suatu metode perencanaan pengendalian persediaan material yang tepatagar proyek tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sesuai waktu yang dijadwalkan.Metode Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu konsep dalam manajemenproduksi yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan barang dalamproses produksi, sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yangdirencanakan. Teknik perhitungan kebutuhan persediaan material yang digunakan dalammetode MRP untuk penulisan ini yaitu menggunakan teknik Lot Sizing Part PeriodBalancing (PPB). Dalam menunjang kegiatan persediaan barang di suatu proyek, makadibutuhkan juga penerapan sistem informasi manajemen agar suatu organisasi proyekmemiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yangmenyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.Oleh karena itu agar memperoleh hasil yang lebih optimal, maka proses perhitungandibantu dengan menggunakan Software POM-QM V.3. Hasil perhitungan tersebutberupa jumlah persediaan material, frekuensi pemesanan material, serta biayapersediaan material sehingga dari output tersebut dapat digunakan sebagai catatan ataulaporan jumlah persediaan material pada suatu proyek konstruksi.
Implementasi Metode Single Minute Exchange of Dies Untuk Optimasi Setting Time Mesin Flexo B1 Grup C Pada Carton Box Departement PT. A Kusuma, Aldi Dena; Winarsih, Neneng
Industrika : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 8 No. 2 (2024): Industrika: Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/indstrk.v8i2.1275

Abstract

PT. A is a company engaged in the production and sale of paper, cardboard boxes, and other similar products in Indonesia. The products it offers include paper, tissue, packaging, and other products. The Carton Box Department, from the results of observations made, the average actual setting time on the Flexo B1 Group C machine is 47 minutes/order, this is one of the weaknesses that causes a 32-minute gap from the target set by the company which is 15 minutes/order. The research objectives are to analyze, improve, and obtain improved setting time results on the Flexo B1 Group C machine and the production process time carried out. The SMED (Single Minute Exchange of Dies) method is one approach that can be pursued in improving setting time. The influence of the SMED (Single Minute Exchange of Dies) method in optimizing the setting time of the Flexo B1 Group C machine results in a decrease in setting time with a setup duration of 49.11 minutes, normal time of 59 minutes, and standard time 66 minutes to a setup duration 25.36 minutes, normal time 27 minutes and standard time 34 minutes and the percentage obtained is 51.8%. Keywords: Lean Manufacturing, Productivity, Single Minute Exchange of Dies
Penerapan Metode Klasifikasi ABC pada Penyimpanan Gudang Suku Cadang PT. Pupuk Kujang Cikampek Putra, Dewa Pratama; Tobing, Doni Ronaldo Lumban; Winarsih, Neneng
Industrika : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 8 No. 3 (2024): Industrika: Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/indstrk.v8i3.1468

Abstract

Warehouse is a place for storing company's goods. Activities in the warehouse include inventory and goods management. PT. Pupuk Kujang Cikampek faces difficulties in this regard. This is due to the manual inventory process, which takes a long time to retrieve information about the goods. Therefore, the aim of this research is to implement the ABC classification method in the spare parts warehouse of PT. Pupuk Kujang Cikampek to simplify the inventory and goods management process. The ABC classification method is used to group items into certain classes based on their annual demand. This method is used to organize the placement of goods in the warehouse. After implementing the ABC method in the system, the company finds it helpful in preparing and placing goods and knowing the most needed goods information by consumers. The result of this research is Category A referred to as fast-moving items, with a total of 15 items. Category B is referred to as medium-moving items, with a total of 8 items. Category C is referred to as slow-moving items, with a total of 66 items. From the data processing results, Category C is more than Categories A and B. Therefore, organizing goods using the ABC classification method will affect the warehouse layout in the spare parts warehouse. Keywords: ABC Classification, Grouping, Warehouse
Analisis Beban Kerja dengan Metode Work Load Analysis pada Departemen Produksi di PT. X Al-Muqaffa, Figar Wafiq; Yohanes, Ricky; Winarsih, Neneng
Industrika : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 9 No. 1 (2025): Industrika: Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/indstrk.v9i1.1558

Abstract

Determination of the workload given by the company to employees must be considered. The workload analysis method is used to calculate the workload of a particular function within the company. This research was conducted at PT. X is engaged in special chemicals for various industries, ranging from paper, rubber, food, agriculture, oil mining, cosmetics and other industries. Therefore it is necessary to analyze the workload of employees in the production department because it is directly related to production activities carried out while working. The results of the identification of workload analysis based on the job description along with the hoursworked by employees and the determination of allowances (free time) show that production department employees have workloads, namely the production admin section with 1 employee by 79%, production foreman with 1 employee by 89%, and production operators with 1 employee by 82%, this shows that the workload provided is still in a safe condition. Keywords: Allowance, Ergonomics, Work Load Analysis
The Effectiveness of Polysilicone Coated Chitosan-Nanosilver as a Disinfectant in Drinking Water Treatment Processes Nisah, Firda Ainun; Winarsih, Neneng; Nuraini, Umi; Mubarok, Yoga Ulya; Ramadhan, Muhammad Ragil; Febrian, Faris Diaztu
Indonesian Journal of Environmental Management and Sustainability Vol. 9 No. 1 (2025): March
Publisher : Magister Program of Material Science, Graduate School of Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26554/ijems.2025.9.1.12-19

Abstract

 The need for clean and safe drinking water is increasing, so innovative disinfection methods are needed. This study evaluates the effectiveness of Polysilicone coated with Chitosan-Nanosilver (PCAg) as a disinfectant for drinking water treatment. The synthesis process involves the reduction of silver nitrate (AgNO3) with sodium citrate, which is then combined with chitosan in an acetic acid solution to produce a stable mixture of nanoparticles. This solution was then impregnated into polysilicone foam to create a functional filter media. The experimental results showed that the PCAg were able to effectively remove bacterial contaminants, including Escherichia coli and Total Coliform, from the distilled drinking water samples from 4 CFU/100mL to 0 CFU/100 mL, as per the quality standard of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia number 2 of 2023. Analysis of the SEM-EDX characterization method showed an evenly distributed Chitosan-Nanosilver coating on the polysilicone surface, evidenced by the detection of 1.31% Nanosilver and an increase in carbon percentage from 40.16% to 44.98%. In addition, analysis of the FTIR characterization method showed the presence of peaks indicating alkane vibrations, aromatic rings, ester groups, and amine groups typical of chitosan. This indicates that chitosan has been coated on polysilicone. This study concludes that the coating process enables optimal interaction between chitosan, silver nanoparticles, and polysilicone, thus enhancing the antibacterial properties of the material. Thus having a significant ability to eliminate bacteria.
Analisis Daya Dukung Lapisan Subgrade Jalan Dengan Metode CBR Soaked dan Unsoaked Winarsih, Neneng; Masyita, Nurani; Ainun Nisah, Firda; Briliansi, Dewita; Nurhotimah, Vina
BANDAR: JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING Vol 7 No 1 (2025): Bandar: Journal of Civil Engineering
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bjce.v7i1.4246

Abstract

Tanah subgrade sangat penting dalam menentukan daya dukung tanah, karena menahan beban dari bangunan dan kendaraan. Jika subgrade memiliki daya dukung yang rendah, dapat menyebabkan penurunan dan deformasi, yang mengakibatkan retakan, lubang, serta peningkatan risiko kecelakaan akibat kerusakan jalan. Metode California Bearing Ratio (CBR) sering digunakan untuk mengevaluasi kekuatan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai daya dukung lapisan tanah dasar jalan desa di Kabupaten Karawang dengan menganalisis sifat indeks tanah dan nilai CBR (rendaman dan tanpa rendaman). Hasil uji menunjukkan batas cair 92,67%, indeks plastisitas 47,54%, dan berat jenis 2,57 g/cm³, menunjukkan tanah lempung dengan plastisitas tinggi dan potensi ekspansif yang besar. Nilai CBR rendaman adalah 7,99%, sedangkan nilai CBR tanpa rendaman mencapai 40,9%, mengklasifikasikan tanah sebagai kategori sedang untuk perencanaan subgrade jalan. Stabilisasi tanh tetap perlu dilakukan untuk mendukung beban berat dalam kondisi basah dan kering.
PENYULUHAN USULAN DESAIN KONSTRUKSI JALAN DI ATAS TANAH LEMPUNG EKSPANSIF LOKASI DESA MALANGSARI KABUPATEN KARAWANG Winarsih, Neneng; Sofyan Rizal, Rikki; Wahyudin, Wahyudin; Salimah, Aisyah; Amal, Bahar; Savitri, Alya; Dena Kusuma, Aldi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 12 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i12.4402-4409

Abstract

Desa Malangsari merupakan sebuah desa yang terletak di kecamatan Pedes Kabupaten Karawang dengan luas wilayah 301 Ha yang terdiri dari tanah sawah seluas 292 Ha dan tanah darat sebesar 9.85 Ha. Salah satu permasalahan yang menjadi prioritas adalah rusaknya infrastruktur jalan Desa. Jalan ini berfungsi sebagai salah satu akses untuk mendistribusikan hasil pertanian. Berdasarkan permasalahan diatas, dibutuhkan suatu perencanaan yang baik dalam penanganan infrastruktur jalan Desa Malangsari Kabupaten Karawang. Sosialisasi usulan desain perbaikan jalan dilakukan dengan cara penyuluhan kepada perangkat Desa dan juga perwakilan Masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan pemerintah Desa mempunyai program Pembangunan fisik seperti jalan, sehingga dibutuhkan adanya pengembangan kompetensi bagi perangkat Desa untuk mengetahui desain konstruksi jalan yang sesuai dengan kondisi di lapangan. Langkah – langkah yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini diantaranya; 1) Pengambilan sample tanah 2) Membuat desain konstruksi jalan 3) Melakukan observasi awal 4) Melakukan penyuluhan terkait usulan desain konstruksi jalan 5)Melakukan observasi. Dari hasil observasi lapangan dan uji laboratorium yang dilakukan, didapatkan nilai indeks plastisitas sebesar 47% dan jenis tanah tergolong kedalam tanah lempung ekspansif. Usulan desain lapisan jalan yang diberikan yaitu dengan menambahkan batu kapur sebagai lapisan jalan diatas tanah dasar atau menambahakan lapisan membran. Dari hasil wawancara awal kepada perangkat desa, Sebagian besar belum mengetahui pengetahuan dasar seputar infrastruktur jalan. Dengan adanya kegiatan penyuluhan terkait desain infrastruktur jalan ini  dapat meningkatkan wawasan bagi Perangkat Desa mengenai Desain konstruksi jalan diatas tanah lempung ekspansif, hal ini dibuktikan dari hasil wawancara akhir dengan nilai rata-rata peningkatan pengetahuan meningkat sebesar 51,25%.
PENINGKATAN NILAI TAMBAH KERAMIK LOKAL MELALUI INOVASI PEMBUATAN MEMBRAN FILTER AIR DALAM MENDUKUNG EKONOMI HIJAU DESA ANJUN PURWAKARTA Nisah, Firda Ainun; Fitriani, Risma; Winarsih, Neneng; Febrian, Faris Diaztu; Pratama, Muhammad Aziz; Awaliah, Nisa
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 10 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i10.3130

Abstract

Ketersediaan air bersih menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh masyarakat di wilayah pedesaan, salah satunya Desa Anjun, Kabupaten Purwakarta, khususnya para perajin keramik yang menjadi mata pencarian utama dari warga Desa Anjun. Permasalahan tersebut berdampak pada aspek kesehatan masyarakat dan kebutuhan sanitasi desa, maka perlu dilakukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kegiatan ini menawarkan cara untuk menggunakan limbah pertanian sebagai bahan dasar pembuatan karbon aktif dalam pembuatan membran filter air berbasis keramik, serta peningkatan kapasitas perajin melalui pelatihan workshop pemasaran digital. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari empat tahapan utama, yaitu persiapan untuk mencari dan mengobservasi kebutuhan dan permasalahan mitra, kemudian sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, pelatihan untuk memberikan keterampilan kepada warga desa, dan yang terakhir yaitu mengadakan workshop guna memperkuat keberlanjutan program inovasi keramik filter air. Hasil pelaksanaan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat pada kegiatan sosialisasi membran keramik dari 65,55% menjadi 94,56%, serta peningkatan pengetahuan pada workshop pemasaran digital dari 52% menjadi 93%, dan dengan tingkat keberhasilan pelatihan pembuatan membran filter air sebesar 91,6%. Percobaan terhadap prototipe filter keramik yang telah dibuat terbukti efektif menjernihkan air. Sehingga secara keseluruhan, kegiatan ini berhasil meningkatkan kemampuan masyarakat Desa Anjun dalam pemanfaatan limbah pertanian secara berkelanjutan, sekaligus memperkuat potensi pengembangan ekonomi kreatif berbasis keramik lokal.