Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pembinaan dan penyegaran kader posyandu lansia di Kampung Sereh Distrik Sentani Kabupaten Jayapura Manangsang, Frans; Rumaseb, Ester; Purba, Ellen R.V.; Swastika, I Ketut; Mandowen, Rospuana; Pongtiku, Sri Rejeki; Manemi, Dedri; Surbakti, Nurhaniati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27373

Abstract

AbstrakKader Posyandu Lansia di Kampung Sereh, Distrik Sentani, menghadapi keterbatasan dalam pemahaman terkait penanganan kesehatan lansia, minimnya pelatihan berkala, serta kurangnya motivasi dalam menjalankan tugas. Kondisi ini mengakibatkan penurunan efektivitas pelayanan dan pendampingan kesehatan bagi warga lansia. Oleh karena itu, pembinaan dan penyegaran dilakukan untuk meningkatkan kapasitas kader dan mendukung keberlanjutan program Posyandu Lansia secara optimal. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan skrining, pencegahan, dan pengendalian penyakit degenerative untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat untuk pembinaan dan penyegaran kader posyandu lansia melibatkan beberapa tahapan utama yang berlangsung dari April-September 2024 terhadap 10 kader posyandu lansia. Pertama, dilakukan persiapan yang meliputi identifikasi kebutuhan kader melalui survei awal dan koordinasi dengan stakeholder terkait. Pelaksanaan kegiatan meliputi pelatihan intensif bagi kader posyandu yang mencakup teori dan praktik terkait hipertensi, asam urat, dan diabetes mellitus. Setelah pelatihan, dilakukan penyegaran materi secara berkala serta pendampingan dan monitoring untuk memastikan penerapan pengetahuan dan keterampilan di lapangan. Evaluasi kegiatan menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader. Setelah mengikuti pelatihan, terdapat peningkatan pengetahuan kader sebesar 35%, dari rata-rata awal 60% menjadi 95%. Keterampilan praktis kader dalam melakukan skrining dan edukasi kesehatan juga meningkat sebesar 40%, dari 55% menjadi 95%. Peningkatan juga tergambar dalam partisipasi kader yang lebih aktif dalam kegiatan posyandu, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan kesehatan lansia di wilayah tersebut. Penerapan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan berkontribusi pada pengurangan ketidakhadiran masyrakat dan peningkatan deteksi dini penyakit, dengan potensi dampak positif jangka panjang bagi kesehatan lansia di Kampung Sereh. Kata kunci: pembinaan; kader posyandu; penyakit degenerative; lansia; Jayapura. AbstractThe elderly Posyandu cadres in Kampung Sereh, Sentani District, face limitations in their understanding of elderly health management, a lack of regular training, and reduced motivation in performing their duties. These challenges have resulted in decreased effectiveness in providing health services and assistance to the elderly population. Therefore, this training and capacity-building initiative aims to enhance the cadres' competencies and ensure the sustainability of the elderly Posyandu program effectively. The activity aims to improve the knowledge and skills of cadres in screening, prevention, and control of degenerative diseases to improve the quality of life of the elderly. The method of implementing community service for the development and refreshment of elderly posyandu cadres involves several main stages that take place from April to September 2024. First, preparations were made which included the identification of cadre needs through initial surveys and coordination with relevant stakeholders. The implementation of the activity includes intensive training for posyandu cadres which includes theory and practice related to hypertension, gout, and diabetes mellitus. After the training, periodic refreshments of material are carried out as well as mentoring and monitoring to ensure the application of knowledge and skills in the field. Eavluasi activities show significant results in improving the knowledge and skills of cadres. After participating in the training, there was an increase in cadre knowledge by 35%, from the initial average of 60% to 95%. The practical skills of cadres in conducting health screening and education also increased by 40%, from 55% to 95%. The increase is also reflected in the participation of cadres who are more active in posyandu activities, which contributes to improving the quality of elderly health services in the region. The application of knowledge and skills gained through training contributes to reducing community absenteeism and improving early detection of diseases, with potential long-term positive impacts on the health of the elderly in Kampung Sereh. Keywords: construction; posyandu cadres; degenerative diseases; the elderly; Jayapura.
Implementasi Skrining kesehatan dan terapi aktivitas kelompok sebagai upaya holistik perawatan lansia di Panti Werdha Sentani Rahayu, Gemi; Apay, Frengky; Purba, Ellen R.V.; Rumaseb, Ester; Swastika, I Ketut; Ropi, Kristiyani Herda; Muspitha, Fitri Dia; Gentidatu, Sofietje; Mebri, Elisabeth; Manangsang, Frans; Marjuanah, Marjuanah; Mandowen, Rospuana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.31005

Abstract

AbstrakPeningkatan jumlah lansia di Indonesia memberikan tantangan dalam aspek kesehatan fisik dan psikososial. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2022, prevalensi hipertensi pada populasi usia 45–54 tahun mencapai 33,5% dan meningkat hingga 63,2% pada kelompok usia 55–64 tahun. Secara global, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa pada tahun 2023, sekitar 1,28 miliar orang di seluruh dunia mengalami hipertensi dalam rentang usia 30–79 tahun, dengan sebagian besar kasus terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Kondisi serupa terlihat di Panti Werdha Sentani yang di mana sebagian besar lansia belum mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan minim terlibat dalam aktivitas fisik dan sosial yang terstruktur. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan pendekatan holistik melalui skrining kesehatan dan terapi aktivitas kelompok guna meningkatkan status kesehatan fisik dan kesejahteraan psikososial lansia. Metode kegiatan mencakup tiga tahap utama: (1) skrining kesehatan (pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan berat badan); (2) edukasi kesehatan melalui penyuluhan interaktif; dan (3) terapi aktivitas kelompok berupa senam ringan, permainan kognitif, serta aktivitas sosial dengan alat musik sederhana. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2024 dan melibatkan 30 lansia sebagai peserta. Evaluasi dilakukan melalui observasi langsung terhadap perilaku dan ekspresi peserta, serta tingkat partisipasi dalam aktivitas. Hasil skrining menunjukkan kecenderungan hipertensi dan hiperglikemia pada sebagian besar peserta, sementara observasi menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan interaksi sosial setelah kegiatan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa integrasi deteksi dini dan stimulasi aktivitas sosial mampu meningkatkan kualitas hidup lansia. Diperlukan program berkelanjutan dan sinergis dengan pengelola panti werdha guna memperluas dampak kegiatan. Kata kunci: lansia; skrining kesehatan; terapi aktivitas kelompok; hipertensi; diabetes mellitus AbstractThe increase in the number of elderly in Indonesia presents challenges in terms of physical and psychosocial health. According to the 2022 Indonesian Health Profile, the prevalence of hypertension in the population aged 45–54 years reached 33.5% and increased to 63.2% in the age group of 55–64 years. Globally, the World Health Organization (WHO) reports that in 2023, around 1.28 billion people worldwide will have hypertension in the age range of 30–79 years, with the majority of cases occurring in developing countries, including Indonesia. A similar condition can be seen at the Sentani Nursing Home, where most of the elderly have not received regular health checkups and are minimally involved in structured physical and social activities. This community service aims to apply a holistic approach through health screening and group activity therapy to improve the physical health status and psychosocial well-being of the elderly. The activity method includes three main stages: (1) health screening (blood pressure, blood sugar, and weight checks); (2) health education through interactive counseling; and (3) group activity therapy in the form of light gymnastics, cognitive games, and social activities with simple musical instruments. The activity was held on October 16, 2024, and involved 30 elderly as participants. Evaluation is carried out through direct observation of participants' behavior and expressions and the level of participation in activities. The screening results showed a tendency to hypertension and hyperglycemia in most participants, while observations showed increased motivation and social interaction after the activity. This activity shows that integrating early detection and stimulation of social activities can improve the quality of life of the elderly. A sustainable and synergistic program is needed with nursing home managers to expand the impact of activities. Keywords: elderly; health screening; group activity therapy; hypertension; diabetes mellitus.
Upaya Peningkatan Lansia Sehat dan Sejahtera Di Panti Werdha Tat Twam Asi Jayapura: Indonesia Purba, Elen; Apay, Frengky; Swastika, I Ketut; Felle, Zeth Roberth; Rumaseb, Ester; Manangsang, Frans; Suriyani, Suriyani; Gentidatu, Sofietje; Suweni, Korinus; Sulistyani, Sulistyani; Mebri, Elisabeth; Rophi, Kristiyani Herda; Muspitha, Fitri Diah; Mandowen, Rospuana; Marjuanah, Marjuanah; Pongtiku, Sri Rejeki L.
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 2 No. 4 (2023): November
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/js.v2i4.171

Abstract

Periode lansia sangat rentan terhadap penyakit degeneratif dan penurunan kualitas hidup yang ditandai dengan menurunnnya kemampuan untuk melakukan aktifitas secara mandiri. Pemenuhan nutrisi dan edukasi hidup sehat menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia sehingga tercapainnya lansia sehat dan sejahtera. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia melalui penyuluhan hidup bersih dan sehat, pemeriksaaan kesehatan dan pemberian makanan tambahan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode edukasi tentang penyakit yang beresiko menyerang lansia, obat herbal, dan penanganan dini pada penyakit diabetes, asam urat, dan kolesterol. Kegiatan diikuti oleh 34 lansia, 78 mahasiswa dan 15 tenaga pengajar sebagai narasumber dan praktisi kesehatan di Panti Tresna Werdha Tat Twam Asi Pos 7 Sentani Jayapura. Hasil yang di capai pada kegiatan ini barupa peningkatan pemahaman lanasia melalui sesi tanya jawab dan terpenuhinnya nutrisi yang di butuhkan lansia melalui pemberian makanan tambahan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan lansia melalui hidup sehat dan bahagia.
Kampung sehat: transformasi masyarakat melalui edukasi PHBS, scabies, malaria, tuberkulosis, hipertensi dan jumat bersih di kampung Yobeh kabupaten Jayapura Purba, Ellen R. V.; Rumaseb, Ester; Mebri, Elisabeth; Rahayu, Gemi; Muspitha, Fitri Diah; Mandowen, Rospuana; Prayitno, Yudi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.24073

Abstract

AbstrakTransformasi masyarakat di kampung Yobeh Jayapura melalui edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta pemahaman mengenai penyakit seperti scabies, malaria, tuberkulosis, dan hipertensi merupakan upaya penting dalam meningkatkan kualitas hidup. Program tambahan seperti "Jumat Bersih" juga memainkan peran krusial dengan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, meningkatkan kesadaran kolektif, dan mengajarkan tanggung jawab bersama dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Melalui kombinasi edukasi kesehatan dan prakarsa komunitas, diharapkan terjadi penurunan prevalensi penyakit dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kampung Yobeh secara keseluruhan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membentuk kebiasaan hidup sehat, seperti mencuci tangan, menggunakan air bersih, dan menjaga kebersihan lingkungan, yang efektif dalam mencegah penyakit. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Kampung Yobeh Kabupaten Jayapura Papua pada tanggal tanggal 20 Maret 2024 dengan metode diskusi dan sosialisasi melalui penyuluhan langsung, pelatihan kader kesehatan desa, pemeriksaan kesehatan, edukasi rekayasa lingkungan pencegahan malaria dan Program "Jumat Bersih". Evaluasi dan pemantauan dilakukan secara berkala untuk menilai efektivitas kegiatan dan menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Kegiatan diikuti oleh masyarakat yang berjumlah 68 orang yang berada di Wilayah Kampung Yobeh Kabupaten Jayapura Papua. Hasil pemberdayaan menunjukan tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan pencegahan penyakit meningkat dengan rutin mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan air bersih. Peningkatan pengetahuan masyarakat menunjukan bahwa pengetahuan tentang PHBS (83%), scabies (76%), malaria (85%) tuberculosis (80%) dan hipertensi (81%). Pemeriksaan kesehatan rutin berhasil mendeteksi lebih awal kasus hipertensi, sehingga penanganannya lebih cepat dan efektif. Program "Jumat Bersih" berhasil menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, mengurangi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab malaria. Kata kunci: hipertensi; jumat bersih; malaria; scabies; transformasi masyarakat; tuberculosis AbstractThe transformation of the community in Yobeh Jayapura village through education on Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) and understanding of diseases such as scabies, malaria, tuberculosis, and hypertension is an important effort to improve the quality of life. Additional programs such as "Clean Friday" also play a crucial role by encouraging active community participation in maintaining environmental cleanliness, raising collective awareness, and teaching shared responsibility in creating a healthy environment. Through a combination of health education and community initiatives, it is hoped that there will be a decrease in disease prevalence and an improvement in the overall welfare of the Yobeh village community. The activity aims to form healthy living habits, such as washing hands, using clean water, and maintaining a clean environment, which are effective in preventing diseases. The implementation of the activity was carried out in Yobeh Village, Jayapura Regency, Papua on  March 20, 2024 with discussion and socialization methods through direct counseling, training of village health cadres, health checks, environmental engineering education for malaria prevention and the "Clean Friday" Program. Evaluation and monitoring are carried out periodically to assess the effectiveness of activities and determine necessary improvement measures. The activity was attended by a community of 68 people in the Yobeh Village Area, Jayapura Regency, Papua. The results of the empowerment show  that the level of public awareness about the importance of hygiene and disease prevention has increased by regularly washing hands with soap and using clean water. The increase in public knowledge showed that knowledge about PHBS (83%), scabies (76%), malaria (85%), tuberculosis (80%) and hypertension (81%). Routine health checks have succeeded in detecting cases of hypertension early, so that the treatment is faster and more effective. The "Clean Friday" program has succeeded in creating a cleaner and healthier environment, reducing the breeding grounds of mosquitoes that cause malaria. Keywords: hypertension; clean friday; malaria; scabies; community transformation; tuberculosis
Edukasi kesehatan reproduksi sebagai upaya pencegahan perilaku seksual pada remaja di Kampung Skouw Sae Distrik Muara Tami tahun 2025 Muspitha, Fitri Dia; Rumaseb, Ester; Rahayu, Gemi; Gentindatu, Sofietje; Mebri, Elisabeth; Mandowen, Rospuana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 6 (2025): November (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i6.35567

Abstract

Abstrak Masa remaja merupakan fase transisi yang rentan terhadap berbagai perilaku berisiko, termasuk perilaku seksual pranikah. Minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dapat mendorong remaja untuk melakukan aktivitas seksual tanpa pemahaman yang memadai mengenai risiko kesehatan dan sosial yang ditimbulkan. Edukasi reproduksi menjadi salah satu strategi penting dalam pencegahan perilaku seksual berisiko. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi peran edukasi reproduksi dalam meningkatkan pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi dan mengurangi kecenderungan mereka terhadap perilaku seksual berisiko. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode pemberdayaan masyarakat melalui  penyuluhan yang dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan terstruktur. Kegiatan ini dimulai dengan melakukan survei awal untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan kebutuhan kesehatan masyarakat khusunya pada remaja . selanjutnya diadakan sesi penyuluhan melalui ceramah, diskusi terkait kesehatan reproduksi. Kegiatan ini di ikuti oleh 25 Remaja di Kampung Skouw Sae . Evaluasi dan pemantauan dilakukan secara berkala untuk menilai efektifitas kegiatan ini setelah serangkaian sesi penyuluhan, remaja menjadi lebih memahami pengertian, penyebab, dampak yang terjadi dan cara pencegahan. Hasil menunjukkan bahwa edukasi reproduksi yang diberikan secara komprehensif sejak dini dan melalui pendekatan yang sesuai dengan usia, mampu meningkatkan kesadaran remaja dan menurunkan angka perilaku seksual yang tidak sehat. Dengan demikian penting bagi keluarga dan masyarakat untuk bersinergi dalam menyediakan edukasi reproduksi yang efektif bagi remaja Kata kunci: edukasi reproduksi; remaja; perilaku seksual; kesehatan reproduksi. Abstract Adolescence is a transitional phase that is vulnerable to various risky behviors, including premarital sexual behavior. Lack of knowledge about reproductive health can encourage adolescents to engage in sexual activity without adequate understanding of the health and social riska involved. Reproductive education is an important strategy ini preventing risky sexual behavior. This activity aims to evaluate the role of reproductive education in improving adolescents understanding of reproductive health and reducing their tendency towards risky sexual behavior. The implementation of the activity is carried out using the community empowerment method through counseling carried out with a participatory and structured approach. This activity begins with conducting an initial survey to identify the level of knowledge and health needs of the community, especially adolescents. Then a counseling session is held through lectures, discussions related to reproductive health. This activity was attended by 25 adolescents in skouw sae village. Evalution and monitoring are carried out periodically to assess the effectiveness of this activity after a seires of counseling session, adolescents become more aware of the meaning , causes, impacts thet occur and how to prevent it. The results show that reproductive education provided comprehensively from an early age and through an approach that is appropriate to age and culture, can  increase adolescent awareness and reduce the number of unhealthy sexual behaviors. Thus, it is important for families and communities to work together to provide effective reproductive education for adolescents. Keywords: reproductive education; adolescents; sexual behavior; reproductive health.