Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

AGROINDUSTRI SAYURAN SEBAGAI MODEL TANGGUH COVID-19 Nunuk Hariyani; Muh. Agus Ferdian
AGROINTEK Vol 15, No 4 (2021)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v15i4.9310

Abstract

The impact of covid-19 pandemic, has become a complex and actual phenomenon, particularly for Indonesian people and more than 200 affected countries. Currently, 22 countries have experienced economic recession. Planting vegetables with hydroponic and organic systems is still considered difficult and not widely known by many people. Parents of the students and the surrounding community helped grow vegetables in the Pesantren (Islamic boarding school) and in their homes after participating the training and vegetable crop grants, in PPTQ Nuurun ala Nuur. Therefore, it is necessary to conduct research on the level of community participation, thus their participation can be increased to become a resilient village, towards a city and Indonesian nation that is resilient to the impact of COVID-19 pandemic. The purpose of this study is to describe, analyze and interpret; (1) the form of community participation (2) the degree of community participation, and (3) the typology of community participation in planting vegetables in Islamic boarding school and in their respective homes. This study used a qualitative approach, collecting data with interview techniques, questionnaires, observation and documentation. Data analysis used interactive techniques from Milis and Huberman. The validity of research data used trustworthiness, transferability, dependence and certainty. The results of this study include: (1) The process of community group discussions, (2) Community empowerment, (3) Utilization of community outcomes in health, economy and environment towards a COVID-resilient society, (4) The degree of spontaneous participation, (5) The degree of induced participation, (6) The degree of depressed participation, (7) The degree of economic participation (8) The role of intensive participation, (9) The role of functional participation and (10) The role of community participation independently
STUDI KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA PRODUK OLAHAN KERUPUK KULIT PISANG BERDASARKAN JENIS PISANG DAN RASIO TEPUNG TAPIOKA DENGAN KULIT PISANG Hariyani, Nunuk; Farida, Siti; Ferdian, Muh. Agus
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v8i2.112

Abstract

Kulit pisang merupakan limbah pertanian yang cukup banyak ditemukan dimana-mana, yang di buang percuma. Padahal kandungan antioksidan dari kulit pisang lebih tinggi dari pada buah pisang. Keberadaan kandungan gizi dalam kulit pisang yang tinggi, maka kulit pisang perlu dimanfaatkan dengan cara pengolahan berupa produk konsumsi lain seperti dodol, selai, sirup, dan keripik. Selain itu kulit pisang dapat dijadikan sebagai bahan utama sebagai pembuatan kerupuk. Tujuan dari Penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh jenis kulit pisang dan pengaruh rasio tepung tapioka dengan kulit pisang terhadap sifat fisikokimia kerupuk kulit pisang. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua variabel yaitu jenis pisang (pisang kepok dan pisang candi) dan rasio tepung tapioka dengan kulit pisang (60:40; 40:60) dengan 2 kali ulangan. Variabel yang diamati dalam penelitian terdiri dari sifat fisikokimia yang terdiri dari tingkat pengembangan dan warna. Serta komposisi yang terkandung pada kerupuk kulit pisang menggunakan analisa proksimat antara lain kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu , kadar karbohidrat. 1. Kandungan proksimat dari produk kerupuk kulit pisang diantaranya adalah bahwa kadar air antara 11,185 – 11,535%, kadar protein berkisar antara 2,18 – 2,945%, kadar lemak kasar berkisar antara 1,43 – 1,955%, kadar abu berkisar antara 2,075 – 3,18%, kadar serat kasar berkisar antara 0,42 – 1,095%, kadar karbohidrat berkisar antara 80,2 – 81,78%.
Analisis Pengendalian Mutu Pada Proses Produksi Keripik Pisang Batu UMKM XYZ di Kabupaten Malang Muh Agus Ferdian; Gettik Andri Purwanti; Nunuk Hariyani
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pisang batu termasuk pisang kelas rendah yang tidak dapat langsung dimakan dalam bentuk segar tetapi ketika buahnya masak mempunyai rasa yang manis dan bau yang harum. Pengolahan pasca panen komoditi pisang batu menjadi keripik pisang batu sering sekali mengalami kerusakan, baik pada saat proses produksi, pengemasan maupun saat penyimpanan sebelum didistribusikan. Pengendalian mutu merupakan pengukuran kinerja produk, membandingkan dengan standar dan spesifikasi produk, serta melakukan tindakan koreksi apabila terdapat penyimpangan. Metode penelitian yang dilakukan melalui penggunaan alat analisis pengendalian mutu berupa diagram Sebab-akibat atau Fishbone Analysis, diagram Pareto dan grafik Kendali yang didukung dengan metode AHP. Lokasi penelitian dilaksanakan di UMKM XYZ yang memproduksi keripik pisang batu di Desa Bangelan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Keripik pisang batu dengan jenis kerusakan patah (45.07) merupakan persentase kerusakan produk tertinggi dari keseluruhan kerusakan produk keripik pisang batu, kemudian gosong (42.99) dan kecil (11.93). Prioritas utama strategi peningkatan mutu menggunakan metode AHP pada proses produksi keripik pisang batu adalah Pendampingan pengendalian mutu oleh Tenaga Ahli.
PROSES PEMURNIAN MINYAK JELANTAH MENGUNAKAN AMPAS KOPI UNTUK PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN Nunuk Hariyani; Muh. Agus Ferdian
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak jelantah merupakan salah satu jenis limbah yang dihasilkan dari minyak goreng. Minyak jelantah masih banyak yang dibuang secara langsung di perairan, sungai maupun di tanah, hal tersebut mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Salah satu upaya untuk meminimalisir minyak jelantah adalah dengan melakukan pengolahan. Pengolahan minyak jelantah dilakukan dengan cara melakukan pemurnian minyak jelantah yang kemudian digunakan sebagai bahan pembuat sabun transparan. Pemurnian minyak jelantah dapat dilakukan dengan menggunakan ampas kopi sebagai media adsorpsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemurnian minyak jelantah menggunakan ampas kopi dan mengetahui proses pembuatan sabun transparan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap 2 faktor yaitu kecepatan putaran dan suhu. Tahapan penelitian ini dimulai dengan melakukan pemurnian minyak jelantah menggunakan ampas kopi kemudian dilanjutkan dengan pembuatan sabun transparan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi nyata untuk pH, kadar air, dan asam lemak bebas pada proses pemurnian minyak jelantah, sedangkan untuk bilangan asam terdapat interaksi nyata. Pembuatan sabun transparan dengan bahan dasar minyak jelanta hasil pemurnian mengunakan ampas kopi dengan kecepatan konsentrasi pada suhu 70-800c menghasilkan sabun yang tampak terlihat transparan Kata kunci: Minyak Jelantah, Ampas kopi, sabun, pemurnian
Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Jeruk Purut Model KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) Di Kel. Turen Kec. Turen Kab. Malang Jawa Timur Ahmad; Didik Suprayitno; Diena Widyastuti; Nunuk Hariyani
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i1.39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi pemanfaatan pekarangan rumah sebagai Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kelurahan Turen, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam Program Pengabdian Masyarakat. Fokus utama penelitian adalah penerapan model KRPL dalam penanaman jeruk purut sebagai tanaman produktif dan bernilai gizi tinggi. Penelitian ini meliputi aspek pemilihan varietas jeruk purut yang sesuai, teknik penanaman yang efektif, perawatan tanaman yang optimal, serta manfaat ekonomi yang dapat diperoleh oleh masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan pekarangan rumah sebagai KRPL dapat menjadi solusi yang berpotensi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Artikel ini juga membahas tantangan dan peluang dalam melaksanakan model KRPL dalam kerangka Program Pengabdian Masyarakat serta menawarkan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut guna mendukung pertanian perkotaan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Potensi dan Tantangan Pengembangan Sayuran Organik dalam Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan Nunuk Hariyani; Ahmad Sofwani
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i2.45

Abstract

Sayuran organik sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan. Karena keunggulannya dalam nutrisi, pengurangan dampak lingkungan, dan kontribusinya terhadap ekosistem, menjadikannya pilihan utama untuk perubahan pola konsumsi masyarakat. Namun, masalah seperti biaya produksi tinggi, pendidikan petani yang kurang, dan kendala pasar menghalanginya untuk berkembang. Untuk mendukung ketahanan pangan berkelanjutan di Indonesia, artikel ini membahas potensi, masalah, dan metode untuk mengembangkan sayuran organik. Seiring dengan peningkatan populasi dan kerusakan lingkungan, ketahanan pangan berkelanjutan menjadi masalah yang semakin mendesak di seluruh dunia. Dalam penelitian ini, para peneliti mempelajari kemungkinan dan kesulitan yang terkait dengan pengembangan sayuran organik sebagai solusi untuk mendukung ketahanan pangan berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini menyelidiki berbagai aspek sistem pertanian organik, termasuk produksi, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method, yang menggabungkan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan sayuran organik memiliki potensi besar untuk meningkatkan ketahanan pangan berkelanjutan, tetapi ini memerlukan strategi yang terintegrasi untuk mengatasi berbagai masalah yang ada. Studi ini menunjukkan cara terbaik untuk mengoptimalkan pengembangan pertanian organik di Indonesia.